Flu Spanyol: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
Baris 44: Baris 44:
}}
}}
'''Flu Spanyol''', yang juga dikenal dengan '''pandemi flu 1918''', adalah [[pandemi influenza]] yang sangat mematikan yang disebabkan oleh [[virus influenza A subtipe H1N1]]. Virus ini menjangkiti sekitar 500 juta orang (sepertiga dari populasi dunia pada saat itu) dalam empat gelombang berturut-turut dari Februari 1918 hingga April 1920. Korban meninggal biasanya diperkirakan antara 17 juta dan 50 juta jiwa, dan mungkin mencapai 100 juta jiwa, sehingga pandemi ini menjadi salah satu [[daftar epidemi|pandemi paling mematikan]] dalam sejarah umat manusia.<ref name="pmid30202996"/><ref>{{cite news|title=History's deadliest pandemics, from ancient Rome to modern America|url=https://www.washingtonpost.com/graphics/2020/local/retropolis/coronavirus-deadliest-pandemics/|date=7 April 2020|access-date=11 April 2020 |first=Michael S .|last=Rosenwald | name-list-style = vanc |work=Washington Post|url-status=live|url-access=subscription|archive-url= https://web.archive.org/web/20200407204000/https://www.washingtonpost.com/graphics/2020/local/retropolis/coronavirus-deadliest-pandemics/ |archive-date=2020-04-07}}</ref>
'''Flu Spanyol''', yang juga dikenal dengan '''pandemi flu 1918''', adalah [[pandemi influenza]] yang sangat mematikan yang disebabkan oleh [[virus influenza A subtipe H1N1]]. Virus ini menjangkiti sekitar 500 juta orang (sepertiga dari populasi dunia pada saat itu) dalam empat gelombang berturut-turut dari Februari 1918 hingga April 1920. Korban meninggal biasanya diperkirakan antara 17 juta dan 50 juta jiwa, dan mungkin mencapai 100 juta jiwa, sehingga pandemi ini menjadi salah satu [[daftar epidemi|pandemi paling mematikan]] dalam sejarah umat manusia.<ref name="pmid30202996"/><ref>{{cite news|title=History's deadliest pandemics, from ancient Rome to modern America|url=https://www.washingtonpost.com/graphics/2020/local/retropolis/coronavirus-deadliest-pandemics/|date=7 April 2020|access-date=11 April 2020 |first=Michael S .|last=Rosenwald | name-list-style = vanc |work=Washington Post|url-status=live|url-access=subscription|archive-url= https://web.archive.org/web/20200407204000/https://www.washingtonpost.com/graphics/2020/local/retropolis/coronavirus-deadliest-pandemics/ |archive-date=2020-04-07}}</ref>

Pengamatan pertama bagi penyakit berikut kematiannya didokumentasikan di [[Amerika Serikat]] (di [[Fort Riley|Kansas]] dan [[Kota New York]]), [[Brest, Finistère|Prancis]], [[Jerman]], dan [[Britania Raya]]. Untuk menjaga moral, sensor yang diberlakukan selama [[Perang Dunia I]] mengecilkan pelaporan awal. Surat kabar [[kebebasan pers|bebas]] melaporkan dampak epidemi di [[Restorasi (Spanyol)|Spanyol]] yang tidak terlalu terdampak, seperti penyakit parah [[Alfonso XIII dari Spanyol|Alfonso XIII]] dan cerita-cerita ini seolah mengesankan bahwasanya Spanyol sangat terdampak oleh epidemi. Oleh karenanya, penyakit ini dinamakan flu "Spanyol". Data sejarah dan [[epidemiologi]] tidak memadai untuk mengidentifikasi dengan pasti asal geografi pandemi, dengan pandangan yang beragam mengenai wilayah.

Kebanyakan wabah influenza secara tidak proporsional membunuh mereka yang sangat muda dan sangat tua, dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi bagi mereka yang berada di antaranya, tetapi pandemi flu Spanyol mengakibatkan tingkat kematian yang lebih tinggi dati perkiraan bagi remaja.<ref>{{cite journal | vauthors = Gagnon A, Miller MS, Hallman SA, Bourbeau R, Herring DA, Earn DJ, Madrenas J | title = Age-specific mortality during the 1918 influenza pandemic: unravelling the mystery of high young adult mortality | journal = PLOS ONE | volume = 8 | issue = 8 | pages = e69586 | year = 2013 | pmid = 23940526 | pmc = 3734171 | doi = 10.1371/journal.pone.0069586 | bibcode = 2013PLoSO...869586G | doi-access = free }}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 13 November 2020 13.00


Flu Spanyol
PenyakitInfluenza
Galur virusGalur A/H1N1
LokasiSeluruh dunia
TanggalFebruari 1918 – April 1920[1]
Kasus dicurigai500 juta (perkiraan)[2]
Kematian
17–100 juta (perkiraan)[3]
Kasus yang dicurigai belum dikonfirmasi karena galur ini sedang diteliti di laboratorium. Beberapa galur lain mungkin telah dicegah.

Flu Spanyol, yang juga dikenal dengan pandemi flu 1918, adalah pandemi influenza yang sangat mematikan yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1. Virus ini menjangkiti sekitar 500 juta orang (sepertiga dari populasi dunia pada saat itu) dalam empat gelombang berturut-turut dari Februari 1918 hingga April 1920. Korban meninggal biasanya diperkirakan antara 17 juta dan 50 juta jiwa, dan mungkin mencapai 100 juta jiwa, sehingga pandemi ini menjadi salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah umat manusia.[4][5]

Pengamatan pertama bagi penyakit berikut kematiannya didokumentasikan di Amerika Serikat (di Kansas dan Kota New York), Prancis, Jerman, dan Britania Raya. Untuk menjaga moral, sensor yang diberlakukan selama Perang Dunia I mengecilkan pelaporan awal. Surat kabar bebas melaporkan dampak epidemi di Spanyol yang tidak terlalu terdampak, seperti penyakit parah Alfonso XIII dan cerita-cerita ini seolah mengesankan bahwasanya Spanyol sangat terdampak oleh epidemi. Oleh karenanya, penyakit ini dinamakan flu "Spanyol". Data sejarah dan epidemiologi tidak memadai untuk mengidentifikasi dengan pasti asal geografi pandemi, dengan pandangan yang beragam mengenai wilayah.

Kebanyakan wabah influenza secara tidak proporsional membunuh mereka yang sangat muda dan sangat tua, dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi bagi mereka yang berada di antaranya, tetapi pandemi flu Spanyol mengakibatkan tingkat kematian yang lebih tinggi dati perkiraan bagi remaja.[6]

Referensi

  1. ^ Yang, Wan; Petkova, Elisaveta; Shaman, Jeffrey (2014). "The 1918 influenza pandemic in New York City: age-specific timing, mortality, and transmission dynamics". Influenza and Other Respiratory Viruses. 8 (2): 177–88. doi:10.1111/irv.12217. PMC 4082668alt=Dapat diakses gratis. PMID 24299150. 
  2. ^ Taubenberger & Morens 2006.
  3. ^ Hagemann, Hannah (2 Apr 2020). "The 1918 Flu Pandemic Was Brutal, Killing More Than 50 Million People Worldwide". NPR. Diakses tanggal 24 July 2020. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid30202996
  5. ^ Rosenwald, Michael S . (7 April 2020). "History's deadliest pandemics, from ancient Rome to modern America". Washington Post. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 2020-04-07. Diakses tanggal 11 April 2020. 
  6. ^ Gagnon A, Miller MS, Hallman SA, Bourbeau R, Herring DA, Earn DJ, Madrenas J (2013). "Age-specific mortality during the 1918 influenza pandemic: unravelling the mystery of high young adult mortality". PLOS ONE. 8 (8): e69586. Bibcode:2013PLoSO...869586G. doi:10.1371/journal.pone.0069586alt=Dapat diakses gratis. PMC 3734171alt=Dapat diakses gratis. PMID 23940526. 

Daftar pustaka

  • Barry, John M. (2004). The Great Influenza: The Epic Story of the Greatest Plague in History. Viking Penguin. ISBN 0-670-89473-7. 
  • Crosby, Alfred W. (1990). America's Forgotten Pandemic: The Influenza of 1918. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-38695-0. 
  • Johnson, Niall (2006). Britain and the 1918-19 Influenza Pandemic: A Dark Epilogue. London and New York: Routledge. ISBN 0-415-36560-0. 
  • Johnson, Niall (2003). "Measuring a pandemic: Mortality, demography and geography". Popolazione e Storia: 31–52. 
  • Johnson, Niall (2003). "Scottish 'flu – The Scottish mortality experience of the "Spanish flu". Scottish Historical Review. 83 (2): 216–226. 
  • Johnson, Niall (2002). "Updating the accounts: global mortality of the 1918–1920 'Spanish' influenza pandemic". Bulletin of the History of Medicine. 76: 105–15. 
  • Mendes, Shawn (1998). The Great Pandemic of The Greatest Plague in History
  • Kolata, Gina. Flu: The Story of the Great Influenza Pandemic of 1918 and the Search for the Virus That Caused It (1999) ISBN 0-374-15706-5
  • Little, Jean (2007). If I Die Before I Wake: The Flu Epidemic Diary of Fiona Macgregor, Toronto, Ontario, 1918. Dear Canada. Markham, Ont.: Scholastic Canada. ISBN 9780439988377. 
  • Noymer, Andrew (2000). "The 1918 Influenza Epidemic's Effects on Sex Differentials in Mortality in the United States". Population and Development Review. 26 (3): 565–581. ISSN 0098-7921. 
  • Oxford JS, Sefton A, Jackson R, Innes W, Daniels RS, Johnson NP (2002). "World War I may have allowed the emergence of "Spanish" influenza". The Lancet infectious diseases. 2 (2): 111–4. PMID 11901642. 
  • Oxford JS, Sefton A, Jackson R, Johnson NP, Daniels RS (1999). "Who's that lady?". Nat. Med. 5 (12): 1351–2. doi:10.1038/70913. PMID 10581070. 
  • Phillips, Howard (2003). The Spanish Flu Pandemic of 1918: New Perspectives. London and New York: Routledge. 
  • Rice, Geoffrey W. (1993). "Pandemic Influenza in Japan, 1918-1919: Mortality Patterns and Official Responses". Journal of Japanese Studies. 19 (2): 389–420. ISSN 0095-6848. 
  • Rice, Geoffrey W. (2005). Black November: the 1918 Influenza Pandemic in New Zealand. Canterbury University Press. ISBN 1-877257-35-4. 
  • Tumpey TM, García-Sastre A, Mikulasova A; et al. (2002). "Existing antivirals are effective against influenza viruses with genes from the 1918 pandemic virus". Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. 99 (21): 13849–54. doi:10.1073/pnas.212519699. PMID 12368467. 

Pranala luar