SARS-CoV-2: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39: Baris 39:
=== Pengobatan ===
=== Pengobatan ===
Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk 2019-nCoV, tetapi [[obat antivirus]] yang ada dapat digunakan.<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-china-health-pneumonia-who-idUSKBN1ZD16J|title=WHO says new China coronavirus could spread, warns hospitals worldwide|date=14 January 2020|agency=Reuters|access-date=21 January 2020}}</ref>
Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk 2019-nCoV, tetapi [[obat antivirus]] yang ada dapat digunakan.<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-china-health-pneumonia-who-idUSKBN1ZD16J|title=WHO says new China coronavirus could spread, warns hospitals worldwide|date=14 January 2020|agency=Reuters|access-date=21 January 2020}}</ref>

== Reservoir ==
Pada 22 Januari 2020, ''[[Journal of Medical Virology]]'' menerbitkan laporan analisis genom yang menjelaskan bahwa [[ular]] di wilayah Wuhan adalah "reservoir hewan liar yang paling mungkin" untuk virus ini, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.<ref name="BBC">[https://www.bbc.com/news/world-asia-china-51217455 BBC: China coronavirus: Fear grips Wuhan as lockdown begins]</ref><ref>[https://www.cnn.com/2020/01/22/health/snakes-wuhan-coronavirus-outbreak-conversation-partner/index.html CNN: Snakes could be the source of the Wuhan coronavirus outbreak]</ref> [[Rekombinasi homolog]] mungkin menyebabkan peristiwa ini <ref name="ji-wei-2020">{{cite journal |last1=Ji |first1=Wei |last2=Wang |first2=Wei |last3=Zhao |first3=Xiaofang |last4=Zai |first4=Junjie |last5=Li |first5=Xingguang |title=Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to human |journal=Journal of Medical Virology |date=22 January 2020 |doi=10.1002/jmv.25682 |pmid=31967321 }}</ref><ref>{{cite news |author1=Haitao Guo |author2=Guangxiang "George" Luo |author3=Shou-Jiang Gao |title=Snakes could be the original source of the new coronavirus outbreak in China |url=https://theconversation.com/snakes-could-be-the-original-source-of-the-new-coronavirus-outbreak-in-china-130364 |accessdate=22 January 2020 |work=The Conversation |date=22 January 2020}}</ref> Beberapa ilmuwan percaya bahwa penyakit ini berasal dari ''[[Bungarus multicinctus]]'', ular yang sangat berbisa yang dijual di pasar Wuhan.<ref>{{Cite web|url=https://www.scimex.org/newsfeed/expert-reaction-could-new-coronavirus-have-come-from-snakes|title=EXPERT REACTION: Could new coronavirus have come from snakes?|last=SCIMEX|date= 23 January 2020 |website=Scimex |access-date=23 January 2020}}</ref>

Berita di ''[[Nature (journal)|Nature]]'' mengkritik artikel ''Journal of Medical Virology'' dengan menyatakan bahwa ular sangat tidak mungkin menjadi reservoir, dan lebih cenderung pada [[mamalia]].<ref>{{cite journal|url=https://www.nature.com/articles/d41586-020-00180-8 |title=Why snakes probably aren't spreading the new China virus |authors=Ewen Callaway, David Cyranoski |journal=Nature |date=23 January 2020 |doi=10.1038/d41586-020-00180-8}}</ref> Banyak virolog juga sangat meragukan peranan ular sebagai inang perantara.<ref>https://www.wired.com/story/wuhan-coronavirus-snake-flu-theory/</ref>

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada 23 Januari 2020 di jurnal [[bioRxiv]] yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Wuhan Jinyintan, Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 96% identik di tingkat genom keseluruhan dengan koronavirus [[kelelawar]].<ref name="bioRxivBatOrigin">{{cite web |title=Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin |url=https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.01.22.914952v2 |website=bioRxiv |publisher=[[bioRxiv]] |accessdate=January 24, 2020|date=January 23, 2020}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 24 Januari 2020 11.56

SARS-CoV-2
Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus

Rekaman
Komposisi genom virus ICTVpositive-sense single-stranded RNA virus
Penemu atau penciptaZhang Jixian
PenyakitPandemi koronavirus 2019–2020 dan Covid-19
Jumlah genom29.903
Taksonomi
SuperdomainBiota
DomainVirus
DuniaRiboviria
KerajaanOrthornavirae
FilumPisuviricota
KelasPisoniviricetes
OrdoNidovirales
FamiliCoronaviridae
SubfamiliOrthocoronavirinae
GenusBetacoronavirus
UpagenusSarbecovirus
SpesiesSevere acute respiratory syndrome-related coronavirus
Tata nama
Dinamakan berdasarkanSARS-CoV
Sinonim takson
  • Wuhan coronavirus
  • Wuhan seafood market pneumonia virus
SARS-CoV-2 di Tiongkok
SARS-CoV-2

Wuhan, China, the primary location of the only recorded outbreak
Informasi genomik
Susunan genom (klik untuk memperbesar)
ID genom NCBIMN908947
Jumlah genom30,473 bases
Tahun penyelesaian2020

Virus korona baru, dilambangkan 2019-nCoV oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Hanzi: 2019新型冠狀病毒)[1][2] dan juga dikenal sebagai virus korona wuhan (Hanzi sederhana: 武汉冠状病毒; Hanzi tradisional: 武漢冠狀病毒), dan virus pneumonia pasar makanan laut wuhan (Wuhan seafood market pneumonia virus),[3] adalah salah satu anggota virus korona. Dugaan kasus pertama dilaporkan ke WHO pada tanggal 31 Desember 2019[4] dengan gejala penyakit pertama muncul tiga pekan sebelumnya pada 8 Desember 2019.[5] Genom virus ini telah diurutkan setelah sampel dengan pengujian asam nukleat positif dari pasien dengan pneumonia selama wabah koronavirus baru 2019–2020.[6][7][8]

Wabah

Satu-satunya wabah yang diketahui berasal dari Pasar Ikan Huanan di Wuhan, Tiongkok. Virus kemudian menyebar ke Bangkok; Tokyo; Seoul; Beijing; Shanghai; Guangdong; Dayuan (Taiwan); Hong Kong;[9] Makau; Amerika Serikat;[10] Vietnam;[11] dan Singapura.[12] Korban jiwa berjumlah 26 yang sebagian besar berada di Wuhan dan sekitarnya, dengan 904 kasus per 24 Januari 2020.[13][14][15]

Patologi

Gejala saat pemeriksaan

Gejala yang dilaporkan termasuk demam pada 90% kasus,[16] kelelahan dan batuk kering pada 80% kasus,[16][17] dan sesak napas (20% kasus), dengan gangguan pernapasan (15% kasus).[17] Sinar-X pada dada menunjukkan tanda-tanda di kedua paru-paru. Tanda-tanda vital umumnya stabil pada saat pasien masuk ke rumah sakit.[17] Pemeriksaan darah umumnya menunjukkan leukopenia (penurunan sel darah putih) dan limfositopenia (penurunan limfosit).[16]

Penularan

Penularan dari manusia ke manusia dikonfirmasi di Guangdong, Tiongkok, menurut Zhong Nanshan, kepala tim komisi kesehatan yang menyelidiki wabah tersebut.[18]

Pengobatan

Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk 2019-nCoV, tetapi obat antivirus yang ada dapat digunakan.[19]

Reservoir

Pada 22 Januari 2020, Journal of Medical Virology menerbitkan laporan analisis genom yang menjelaskan bahwa ular di wilayah Wuhan adalah "reservoir hewan liar yang paling mungkin" untuk virus ini, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.[20][21] Rekombinasi homolog mungkin menyebabkan peristiwa ini [22][23] Beberapa ilmuwan percaya bahwa penyakit ini berasal dari Bungarus multicinctus, ular yang sangat berbisa yang dijual di pasar Wuhan.[24]

Berita di Nature mengkritik artikel Journal of Medical Virology dengan menyatakan bahwa ular sangat tidak mungkin menjadi reservoir, dan lebih cenderung pada mamalia.[25] Banyak virolog juga sangat meragukan peranan ular sebagai inang perantara.[26]

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada 23 Januari 2020 di jurnal bioRxiv yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Wuhan Jinyintan, Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 96% identik di tingkat genom keseluruhan dengan koronavirus kelelawar.[27]

Referensi

  1. ^ "Surveillance case definitions for human infection with novel coronavirus (nCoV)". who.int. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  2. ^ "Novel coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China". cdc.gov. cdc.gov. 10 Januari 2020. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  3. ^ Zhang, Y.-Z.; et al. (12 Januari 2020). "Wuhan seafood market pneumonia virus isolate Wuhan-Hu-1, complete genome". GenBank. Bethesda MD. Diakses tanggal 13 Januari 2020. 
  4. ^ "Pneumonia of unknown cause – China. Disease outbreak news". World Health Organization. 5 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Januari 2020. Diakses tanggal 6 Januari 2020. 
  5. ^ Schnirring, Lisa (14 Januari 2020). "Report: Thailand's coronavirus patient didn't visit outbreak market". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  6. ^ "中国疾病预防控制中心". chinacdc.cn. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  7. ^ "New-type coronavirus causes pneumonia in Wuhan: expert". Xinhua. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  8. ^ "CoV2020". platform.gisaid.org. Diakses tanggal 12 Januari 2020. 
  9. ^ "China coronavirus: Hong Kong widens criteria for suspected cases after second patient confirmed, as MTR cancels Wuhan train ticket sales". South China Morning Post. 23 January 2020. Diakses tanggal 23 January 2020. 
  10. ^ "China Virus Spreads to U.S. With Health Officials on High Alert". Bloomberg L.P. 21 January 2020. Diakses tanggal 21 January 2020. 
  11. ^ hermesauto (23 January 2020). "Wuhan virus: Vietnam confirms 2 cases of Sars-like coronavirus". The Straits Times. Diakses tanggal 23 January 2020. 
  12. ^ hermesauto (23 January 2020). "Singapore confirms first case of Wuhan virus". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 January 2020. 
  13. ^ "全国新型肺炎实时动态". dxy.cn (dalam bahasa Tionghoa). 23 Januari 2020. 
  14. ^ "2020年1月23日广西新型冠状病毒感染的肺炎疫情情况" [Situasi epidemi dari infeksi virus korona baru di Guangxi pada 23 Januari 2020] (dalam bahasa Tionghoa). 23 Januari 2020. 
  15. ^ "我省确诊第2例新型冠状病毒感染的肺炎病例" [Kasus pneumonia kedua yang disebabkan oleh coronavirus baru dikonfirmasi di provinsi kami] (dalam bahasa Tionghoa). 23 Januari 2020. 
  16. ^ a b c Hui DS, I Azhar E, Madani TA, Ntoumi F, Kock R, Dar O, Ippolito G, Mchugh TD, Memish ZA, Drosten C, Zumla A, Petersen E. The continuing 2019-nCoV epidemic threat of novel coronaviruses to global health – The latest 2019 novel coronavirus outbreak in Wuhan, China. Int J Infect Dis. 2020 Jan 14;91:264–266. PMID 31953166 DOI:10.1016/j.ijid.2020.01.009 publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  17. ^ a b c "Experts explain the latest bulletin of unknown cause of viral pneumonia". Wuhan Municipal Health Commission. 11 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2020. Diakses tanggal 11 January 2020. 
  18. ^ "China confirms human-to-human transmission of new coronavirus". CBC News. 20 January 2020. Diakses tanggal 21 January 2020. 
  19. ^ "WHO says new China coronavirus could spread, warns hospitals worldwide". Reuters. 14 January 2020. Diakses tanggal 21 January 2020. 
  20. ^ BBC: China coronavirus: Fear grips Wuhan as lockdown begins
  21. ^ CNN: Snakes could be the source of the Wuhan coronavirus outbreak
  22. ^ Ji, Wei; Wang, Wei; Zhao, Xiaofang; Zai, Junjie; Li, Xingguang (22 January 2020). "Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to human". Journal of Medical Virology. doi:10.1002/jmv.25682. PMID 31967321. 
  23. ^ Haitao Guo; Guangxiang "George" Luo; Shou-Jiang Gao (22 January 2020). "Snakes could be the original source of the new coronavirus outbreak in China". The Conversation. Diakses tanggal 22 January 2020. 
  24. ^ SCIMEX (23 January 2020). "EXPERT REACTION: Could new coronavirus have come from snakes?". Scimex. Diakses tanggal 23 January 2020. 
  25. ^ Ewen Callaway, David Cyranoski (23 January 2020). "Why snakes probably aren't spreading the new China virus". Nature. doi:10.1038/d41586-020-00180-8. 
  26. ^ https://www.wired.com/story/wuhan-coronavirus-snake-flu-theory/
  27. ^ "Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin". bioRxiv. bioRxiv. January 23, 2020. Diakses tanggal January 24, 2020. 

Pranala luar