Metode Buteyko: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
baru
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 11 Juli 2019 13.24

Berkas:Profbuteyko.jpg
Konstantin Pavlovich Buteyko

Metode Buteyko atau teknik pernapasan Buteyko asalah terapi fisik komplementer/alternatif yang menganjurkan latihan bernapas sebagai langkah utama dalam menangani asma dan masalah pernapasan lainnya.[1] Namanya berasal dari Konstantin Pavlovich Buteyko, dokter asal Ukraina yang mengusulkan metode ini pada tahun 1950-an. Ia berasumsi bahwa berbagai masalah kesehatan, termasuk asma, disebabkan oleh naiknya frekuensi bernapas secara kronis atau dalamnya pengambilan napas (hiperventilasi). Namun, teori ini tidak diakui oleh kalangan dokter karena teori maupun keampuhannya sama-sama tidak terbukti. Metode ini katanya melatih ulang pola bernapas melalui latihan bernapas berulang-ulang untuk memperbaiki hiperventilasi. Menurut para pendukungnya, metode ini akan menangani atau menyembuhkan asma serta masalah kesehatan lainnya yang dipicu oleh hiperventilasi. Fokus utama metode Buteyko adalah latihan membatasi bernapas yang mengutamakan bernapas lewat hidung, menahan napas, dan relaksasi.

Opinion is divided on whether the Buteyko method confers any health benefits: some evidence suggests it may help alleviate asthma symptoms and improve quality of life.[1][2]

Keampuhan

Pada tahun 2015, Departemen Kesehatan Australia menerbitkan hasil tinjauan terhadap sejumlah terapi alternatif dalam rangka memperluas program asuransi kesehatan; metode Buteyko adalah satu dari 17 terapi yang tidak punya bukti kuat.[1] A Cochrane review had earlier found "no reliable conclusions" could be determined based on the limited available evidence.[3] A 2014 British clinical guideline said that for adults the Buteyko method could improve some asthma symptoms and quality of life, but that it had little impact on lung function.[2]

Pendukung metode Buteyko mengaku ada banyak penyakit dan gejala (jumlahnya mencapai 150), antara lain diabetes, gangguan reproduksi, dan gangguan jiwa, yang diduga diperparah oleh hiperventilasi dan hipokapnia. Karena itu, mereka menyarankan metode Buteyko. Akan tetapi, penelitian keampuhan metode ini hampir selalu menyoroti asma dan tidak banyak penelitian tentang apnea tidur.[4] Kalangan dokter bersikap skeptis terhadap keampuhan Buteyko karena praktisi metode ini sering membuat "klaim yang berlebihan dan tanpa dasar".[5]

Ada beberapa penelitian berkualitas tinggi seperti uji acak terkendali yang mendalami keampuhan penanganan asma dengan metode "melatih ulang bernapas" secara umum, termasuk metode Buteyko, yoga, dan teknik relaksasi lain.[3] Banyak penelitian "melatih ulang bernapas" yang mengandung kesalahan metodologi besar seperti kecilnya ukuran sampel,[6] dugaan bias seleksi pasien, dan heterogeneitas sehingga peneliti tidak bisa membuat kesimpulan yang kuat.[7] Penelitian-penelitian ini juga terhambat oleh sulitnya melakukan pengujian buta dan plasebo yang layak sehingga rawan terkena bias.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Baggoley C (2015). "Review of the Australian Government Rebate on Natural Therapies for Private Health Insurance" (PDF). Australian Government – Department of Health. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 June 2016. Diakses tanggal 12 December 2015. RingkasanGavura, S. Australian review finds no benefit to 17 natural therapies. Science-Based Medicine. (19 November 2015). 
  2. ^ a b Scottish Intercollegiate Guidelines Network (2014). "British guideline on the management of asthma". Thorax (Practice guideline). 69 Suppl 1: 1–192. PMID 25323740. 
  3. ^ a b Freitas, DA; Holloway, EA; Bruno, SS; Chaves, GS; Fregonezi, GA; Mendonça, KP (Oct 1, 2013). "Breathing exercises for adults with asthma". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 10 (10): CD001277. doi:10.1002/14651858.cd001277.pub3. PMID 24085551. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Courtney
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bruton2011
  6. ^ a b Ernst E (May 2000). "Breathing techniques--adjunctive treatment modalities for asthma? A systematic review". Eur. Respir. J. 15 (5): 969–72. doi:10.1183/09031936.00.15596900. PMID 10853868. 
  7. ^ Györik SA, Brutsche MH (January 2004). "Complementary and alternative medicine for bronchial asthma: is there new evidence?". Curr Opin Pulm Med. 10 (1): 37–43. doi:10.1097/00063198-200401000-00007. PMID 14749604.