Sindrom ovarium polikistik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Angayubagia (bicara | kontrib)
k update
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1: Baris 1:
{{redirects|PCOS|the Colombian political party|Comunitarian Party Option Seven}}
'''Sindrom ovarium polikistik''' ({{lang-en|'''Polycystic ovary syndrome'''}}, disingkat '''PCOS''') adalah gangguan keseimbangan kadar [[hormon]]al. Pada sindrom ini, tubuh wanita memproduksi hormon [[laki-laki]] ([[androgen]]) secara berlebihan. Akibatnya wajah lebih berminyak dan [[rambut]] tumbuh secara berlebihan, terutama di [[tangan]] dan [[kaki]].
{{Infobox medical condition (new)
| name = Polycystic ovary syndrome
| image = PCOS.jpg
| caption = A polycystic ovary shown on an [[Medical ultrasonography|ultrasound image]].
| field = [[Gynecology]]
| synonyms = Hyperandrogenic anovulation (HA),<ref name="KollmannMartins2014">{{cite journal | vauthors = Kollmann M, Martins WP, Raine-Fenning N | title = Terms and thresholds for the ultrasound evaluation of the ovaries in women with hyperandrogenic anovulation | journal = Hum. Reprod. Update | volume = 20 | issue = 3 | pages = 463–4 | year = 2014 | pmid = 24516084 | doi = 10.1093/humupd/dmu005 }}</ref> Stein–Leventhal syndrome<ref>{{cite web|title=USMLE-Rx|year=2014|publisher=MedIQ Learning, LLC|quote=Stein-Leventhal syndrome, also known as polycystic ovary syndrome (PCOS), is a disorder characterized by hirsutism, obesity, and amenorrhea because of luteinizing hormone-resistant cystic ovaries.}}</ref>
| symptoms = Irregular [[menstrual period]]s, [[Menorrhagia|heavy periods]], [[hirsutism|excess hair]], [[acne]], pelvic pain, [[infertility|difficulty getting pregnant]], [[acanthosis nigricans|patches of thick, darker, velvety skin]]<ref name=NIH2013Sym/>
| complications = [[type 2 diabetes mellitus|Type 2 diabetes]], [[obesity]], [[obstructive sleep apnea]], [[heart disease]], [[mood disorder]]s, [[endometrial cancer]]<ref name=NIH2017Def/>
| onset =
| duration = Jangka panjang<ref name=NIH2013Cure/>
| causes = Faktor genetik dan lingkungan<ref name=De2016/><ref name=Endo2006/>
| risks = [[Obesitas]], tidak cukup berolahraga, riwayat keluarga<ref name=NIH2013Epi/>
| diagnosis = Berdasarkan tidak ada ovulasi, kadar [[androgen]] tinggi, [[kista ovarium]]<ref name=NIH2017Def/>
| differential = [[Adrenal hyperplasia]], [[hypothyroidism]], [[hyperprolactinemia|high blood levels of prolactin]]<ref name=NIH2013Diag/>
| prevention =
| treatment = Penurunan berat badan, olahraga<ref name=Mor2015/><ref name=Gia2009/>
| medication = [[Pil KB]], [[metformin]], [[anti-androgen]]<ref name=NIH2014Tx1/>
| prognosis =
| frequency = 2% hingga 20% wanita usia subur<ref name=NIH2013Epi/><ref name=Lub2013/>
| deaths =
}}
<!-- Definisi dan gejala -->
'''Sindrom ovarium polikistik''' ({{lang-en|'''Polycystic ovary syndrome'''}}, disingkat '''PCOS''') adalah gangguan keseimbangan karena peningkatan kadar [[hormon|hormonal]] [[androgen]] (hormon pria) pada wanita.<ref name=NIH2017Def>{{cite web|title=Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Condition Information |url=https://www.nichd.nih.gov/health/topics/pcos/conditioninfo|publisher=National Institute of Child Health and Human Development |accessdate=19 November 2018|date=January 31, 2017}}</ref><ref>{{cite web|title=Polycystic ovary syndrome (PCOS) fact sheet|url=http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/polycystic-ovary-syndrome.html|website=Women's Health|accessdate=11 August 2016|date=December 23, 2014 |deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160812093306/http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/polycystic-ovary-syndrome.html|archivedate=12 August 2016}}</ref> Tanda dan gejala PCOS adalah gangguan [[haid]] termasuk [[periode menstruasi]] tidak teratur atau tidak sama sekali, [[Menorrhagia|periode menstruasi berat]], [[hirsutisme|kelebihan tubuh dan rambut wajah]], [[jerawat]], nyeri panggul, [[ketidaksuburan] | Kesulitan hamil]], dan [[acanthosis nigricans | bercak tebal, lebih gelap, kulit beludru]]. Hampir semua wanita dengan sindrom ini tidak mengalami mengalami jadwal haid yang normal ketika remaja, bahkan ada yang berhenti haid sama sekali. Kebanyakan wanita menyadari mereka menderita PCOS di usia dewasa muda atau sekitar usia 20-an, ketika siklus haid mereka terganggu atau belum haid. PCOS juga bisa menyebabkan kesulitan hamil. Pada sindrom ini, tubuh wanita memproduksi hormon [[laki-laki]] ([[androgen]]) secara berlebihan. Akibatnya wajah lebih berminyak dan [[rambut]] tumbuh secara berlebihan, terutama di [[tangan]] dan [[kaki]]. Tanda dan gejala PCOS termasuk [[periode menstruasi]] tidak teratur atau tidak, [[Menorrhagia | periode berat]], [[hirsutisme|kelebihan rambut di tubuh dan wajah]], [[jerawat]], nyeri panggul, [[ketidaksuburan| Kesulitan hamil]], dan [[acanthosis nigricans|bercak tebal, lebih gelap, kulit beludru]]. Kondisi terkait penyakit ini termasuk [[diabetes mellitus tipe 2|diabetes tipe 2]], [[obesitas]], [[obstructive sleep apnea]], [[penyakit jantung]], [[gangguan mood]], dan [[kanker endometrium]].<ref name=NIH2017Def/>


Wanita dengan PCOS pada umumnya juga menderita [[kegemukan]] dan kebotakan pada bagian puncak kepala. Sindrom ini juga bisa meningkatkan risiko [[diabetes]], tekanan darah tinggi, serta kolesterol tinggi. Penurunan berat badan sangat disarankan untuk mengurangi kadar insulin dan hormon androgen.
Gejala utama PCOS adalah gangguan [[haid]]. Hampir semua wanita dengan sindrom ini tidak mengalami mengalami jadwal haid yang normal ketika remaja, bahkan ada yang berhenti haid sama sekali.


PCOS disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.<ref name=De2016>{{cite journal |vauthors=De Leo V, Musacchio MC, Cappelli V, Massaro MG, Morgante G, Petraglia F |title=Genetic, hormonal and metabolic aspects of PCOS: an update |journal=Reproductive Biology and Endocrinology : RB&E |volume=14 |issue=1 |pages=38 |year=2016 |pmid=27423183 |pmc=4947298 |doi=10.1186/s12958-016-0173-x |type=Review}}</ref><ref name=Endo2006>{{cite journal |vauthors = Diamanti-Kandarakis E, Kandarakis H | title = The role of genes and environment in the etiology of PCOS | journal = Endocrine | volume = 30 | issue = 1 | pages = 19–26 | year = 2006 | pmid = 17185788 | doi = 10.1385/ENDO:30:1:19 }}</ref><ref name=Du2015>{{cite journal |vauthors=Dumesic DA, Oberfield SE, Stener-Victorin E, Marshall JC, Laven JS, Legro RS |title=Scientific Statement on the Diagnostic Criteria, Epidemiology, Pathophysiology, and Molecular Genetics of Polycystic Ovary Syndrome |journal=Endocrine Reviews |volume=36 |issue=5 |pages=487–525 |year=2015 |pmid=26426951 |pmc=4591526 |doi=10.1210/er.2015-1018 |type=Review}}</ref> Faktor risiko termasuk [[obesitas]], kurang olahraga, dan riwayat keluarga seseorang dengan kondisi tersebut.<ref name=NIH2013Epi>{{cite web|url= http://www.nichd.nih.gov/health/topics/PCOS/conditioninfo/Pages/risk.aspx |title= How many people are affected or at risk for PCOS? |date=2013-05-23 |website=http://www.nichd.nih.gov |accessdate=13 March 2015 |deadurl=no |archiveurl= https://web.archive.org/web/20150304124420/http://www.nichd.nih.gov/health/topics/PCOS/conditioninfo/Pages/risk.aspx |archivedate= 4 March 2015}}</ref> Diagnosis didasarkan pada dua dari tiga temuan berikut: tidak ada ovulasi, kadar [androgen] tinggi, dan [kista ovarium].<ref name=NIH2017Def/> Kista dapat dideteksi oleh [[ultrasonografi]].<ref name=NIH2013Diag/> Kondisi lain yang menghasilkan gejala yang serupa termasuk [[hiperplasia adrenal]], [[hipotiroidisme]], dan [[hiperprolaktinemia|kadar prolaktin darah tinggi]].<ref name=NIH2013Diag>{{cite web|title=How do health care providers diagnose PCOS?|url=http://www.nichd.nih.gov/health/topics/PCOS/conditioninfo/Pages/diagnose.aspx|website=http://www.nichd.nih.gov/|accessdate=13 March 2015|date=2013-05-23|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150402164900/http://www.nichd.nih.gov/health/topics/PCOS/conditioninfo/Pages/diagnose.aspx|archivedate=2 April 2015}}</ref>
Kebanyakan wanita menyadari mereka menderita PCOS di usia dewasa muda atau sekitar usia 20-an, ketika siklus haid mereka terganggu atau belum haid. PCOS juga bisa menyebabkan kesulitan hamil.


== Referensi ==
Wanita dengan PCOS pada umumnya juga menderita [[kegemukan]] dan kebotakan pada bagian puncak kepala. Sindrom ini juga bisa meningkatkan risiko [[diabetes]tekanan darah tinggi, serta kolesterol tinggi.
{{reflist}}


== Pranala luar ==
Penurunan berat badan sangat disarankan untuk mengurangi kadar insulin dan hormon androgen.
* {{id}} [http://health.kompas.com/read/2013/08/02/1450563/Sindrom.Ovarium.Polikistik.Penyebab.Wanita.Sulit.Hamil Sindrom Ovarium Polikistik, Penyebab Wanita Sulit Hamil]

== Sumber ==

* http://health.kompas.com/read/2013/08/02/1450563/Sindrom.Ovarium.Polikistik.Penyebab.Wanita.Sulit.Hamil


{{uncategorized|date=Februari 2014}}
{{uncategorized|date=Februari 2014}}

Revisi per 12 Februari 2019 13.36

Polycystic ovary syndrome
A polycystic ovary shown on an ultrasound image.
Informasi umum
Nama lainHyperandrogenic anovulation (HA),[1] Stein–Leventhal syndrome[2]
SpesialisasiGynecology
PenyebabFaktor genetik dan lingkungan[3][4]
Faktor risikoObesitas, tidak cukup berolahraga, riwayat keluarga[5]
Aspek klinis
Gejala dan tandaIrregular menstrual periods, heavy periods, excess hair, acne, pelvic pain, difficulty getting pregnant, patches of thick, darker, velvety skin[6]
KomplikasiType 2 diabetes, obesity, obstructive sleep apnea, heart disease, mood disorders, endometrial cancer[7]
DurasiJangka panjang[8]
DiagnosisBerdasarkan tidak ada ovulasi, kadar androgen tinggi, kista ovarium[7]
Kondisi serupaAdrenal hyperplasia, hypothyroidism, high blood levels of prolactin[9]
PerawatanPenurunan berat badan, olahraga[10][11]
PengobatanPil KB, metformin, anti-androgen[12]
Prevalensi2% hingga 20% wanita usia subur[5][13]

Sindrom ovarium polikistik (bahasa Inggris: Polycystic ovary syndrome, disingkat PCOS) adalah gangguan keseimbangan karena peningkatan kadar hormonal androgen (hormon pria) pada wanita.[7][14] Tanda dan gejala PCOS adalah gangguan haid termasuk periode menstruasi tidak teratur atau tidak sama sekali, periode menstruasi berat, kelebihan tubuh dan rambut wajah, jerawat, nyeri panggul, [[ketidaksuburan] | Kesulitan hamil]], dan bercak tebal, lebih gelap, kulit beludru. Hampir semua wanita dengan sindrom ini tidak mengalami mengalami jadwal haid yang normal ketika remaja, bahkan ada yang berhenti haid sama sekali. Kebanyakan wanita menyadari mereka menderita PCOS di usia dewasa muda atau sekitar usia 20-an, ketika siklus haid mereka terganggu atau belum haid. PCOS juga bisa menyebabkan kesulitan hamil. Pada sindrom ini, tubuh wanita memproduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan. Akibatnya wajah lebih berminyak dan rambut tumbuh secara berlebihan, terutama di tangan dan kaki. Tanda dan gejala PCOS termasuk periode menstruasi tidak teratur atau tidak, periode berat, kelebihan rambut di tubuh dan wajah, jerawat, nyeri panggul, Kesulitan hamil, dan bercak tebal, lebih gelap, kulit beludru. Kondisi terkait penyakit ini termasuk diabetes tipe 2, obesitas, obstructive sleep apnea, penyakit jantung, gangguan mood, dan kanker endometrium.[7]

Wanita dengan PCOS pada umumnya juga menderita kegemukan dan kebotakan pada bagian puncak kepala. Sindrom ini juga bisa meningkatkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, serta kolesterol tinggi. Penurunan berat badan sangat disarankan untuk mengurangi kadar insulin dan hormon androgen.

PCOS disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.[3][4][15] Faktor risiko termasuk obesitas, kurang olahraga, dan riwayat keluarga seseorang dengan kondisi tersebut.[5] Diagnosis didasarkan pada dua dari tiga temuan berikut: tidak ada ovulasi, kadar [androgen] tinggi, dan [kista ovarium].[7] Kista dapat dideteksi oleh ultrasonografi.[9] Kondisi lain yang menghasilkan gejala yang serupa termasuk hiperplasia adrenal, hipotiroidisme, dan kadar prolaktin darah tinggi.[9]

Referensi

  1. ^ Kollmann M, Martins WP, Raine-Fenning N (2014). "Terms and thresholds for the ultrasound evaluation of the ovaries in women with hyperandrogenic anovulation". Hum. Reprod. Update. 20 (3): 463–4. doi:10.1093/humupd/dmu005. PMID 24516084. 
  2. ^ "USMLE-Rx". MedIQ Learning, LLC. 2014. Stein-Leventhal syndrome, also known as polycystic ovary syndrome (PCOS), is a disorder characterized by hirsutism, obesity, and amenorrhea because of luteinizing hormone-resistant cystic ovaries. 
  3. ^ a b De Leo V, Musacchio MC, Cappelli V, Massaro MG, Morgante G, Petraglia F (2016). "Genetic, hormonal and metabolic aspects of PCOS: an update". Reproductive Biology and Endocrinology : RB&E (Review). 14 (1): 38. doi:10.1186/s12958-016-0173-x. PMC 4947298alt=Dapat diakses gratis. PMID 27423183. 
  4. ^ a b Diamanti-Kandarakis E, Kandarakis H (2006). "The role of genes and environment in the etiology of PCOS". Endocrine. 30 (1): 19–26. doi:10.1385/ENDO:30:1:19. PMID 17185788. 
  5. ^ a b c "How many people are affected or at risk for PCOS?". http://www.nichd.nih.gov. 2013-05-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2015. Diakses tanggal 13 March 2015.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2013Sym
  7. ^ a b c d e "Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Condition Information". National Institute of Child Health and Human Development. January 31, 2017. Diakses tanggal 19 November 2018. 
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2013Cure
  9. ^ a b c "How do health care providers diagnose PCOS?". http://www.nichd.nih.gov/. 2013-05-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2015. Diakses tanggal 13 March 2015.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mor2015
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Gia2009
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NIH2014Tx1
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lub2013
  14. ^ "Polycystic ovary syndrome (PCOS) fact sheet". Women's Health. December 23, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2016. Diakses tanggal 11 August 2016. 
  15. ^ Dumesic DA, Oberfield SE, Stener-Victorin E, Marshall JC, Laven JS, Legro RS (2015). "Scientific Statement on the Diagnostic Criteria, Epidemiology, Pathophysiology, and Molecular Genetics of Polycystic Ovary Syndrome". Endocrine Reviews (Review). 36 (5): 487–525. doi:10.1210/er.2015-1018. PMC 4591526alt=Dapat diakses gratis. PMID 26426951. 

Pranala luar