Pengulitan: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{terjemah}} '''{{PAGENAME}}''' adalah salah satu metode eksekusi mati kejam yang pernah dilakukan di Timur Tengah dan Afrika sekitar seribu tahun lalu. Metod...' |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 1 Mei 2018 06.57
 | Artikel ini perlu diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Artikel ini ditulis atau diterjemahkan secara buruk dari Wikipedia bahasa selain Indonesia. Jika halaman ini ditujukan untuk komunitas berbahasa tersebut, halaman itu harus dikontribusikan ke Wikipedia bahasa tersebut. Lihat daftar bahasa Wikipedia. Artikel yang tidak diterjemahkan dapat dihapus secara cepat sesuai kriteria A2. Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah. |
Pengulitan adalah salah satu metode eksekusi mati kejam yang pernah dilakukan di Timur Tengah dan Afrika sekitar seribu tahun lalu.
Metode ini digunakan untuk menimbulkan rasa takut kepada publik yang terlibat dalam kejahatan pembunuhan. Eksekusi ini tidak tebang pilih, bisa dilakukan baik kepada pembunuh, tentara, dan budak.
Pelaku kejahatan akan dipaku di meja dan para eksekutor akan mengirisi kulit agar terlepas dari otot. Metode ini disebut sadis dan menyeramkan karena pada saat pengirisan kulit itu, si pelaku kejahatan juga sembari ditaburi banyak garam agar semakin mengerang kesakitan. Korban dipastikan akan meninggal perlahan akibat dehidrasi dan kehilangan darah.
Daftar pustaka
- Jung, Ernst G. (2007). "Von Ursprung des Schindens in Assyrien", in "Kleine Kulturgeschichte Der Haut". Springer Verlag. ISBN 9783798517578.