Lompat ke isi

Vaksin influenza: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Collin Sheima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38: Baris 38:


== Penggunaan medis ==
== Penggunaan medis ==
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, merekomendasikan vaksin flu sebagai cara terbaik untuk melindungi orang dari flu dan mencegah penyebarannya. Vaksin flu juga dapat mengurangi keparahan flu jika seseorang mengontrak strain flu yang tidak mengandung vaksin tersebut. [15] Dibutuhkan sekitar dua minggu setelah vaksinasi agar antibodi pelindung terbentuk. [16]
[[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]], merekomendasikan vaksin flu untuk melindungi orang dari flu dan mencegah penyebarannya. Vaksin flu juga dapat mengurangi keparahan flu jika seseorang mengontrak strain flu yang tidak mengandung. <ref>{{cite web|last=Center for Disease Control and Prevention|title=Key Facts About Seasonal Flu Vaccine|url=http://www.cdc.gov/flu/protect/keyfacts.htm|accessdate=7 February 2013}}</ref> Setelah vaksinasi dibutuhkan waktu dua minggu untuk membentuk [[antibodi]]. <ref name="keyfacts">{{cite web|url=http://www.cdc.gov/flu/protect/keyfacts.htm|title=Key Facts About Seasonal Flu Vaccine|publisher=}}</ref>


Sebuah meta-analisis tahun 2012 menemukan bahwa vaksinasi flu efektif 67 persen; Populasi yang paling diuntungkan adalah orang dewasa HIV-positif berusia 18 tahun sampai 55 tahun (76 persen), orang dewasa sehat berusia 18 tahun sampai 46 tahun (sekitar 70 persen), dan anak-anak sehat berusia 6 bulan sampai 24 bulan (66 persen). [17]
Sebuah [[meta-analisis]] tahun 2012 menemukan bahwa vaksinasi flu yang efektif 67{{nbsp}} persen; Populasi yang paling diuntungkan adalah orang dewasa [[HIV-positif]] berusia 18 tahun sampai 55 tahun (76{{nbsp}} persen), orang dewasa sehat berusia 18 tahun sampai 46 tahun (sekitar 70{{nbsp}} persen), dan anak-anak sehat berusia 6 bulan sampai 24 bulan (66{{nbsp}} persen). <ref name="Osterholm">{{cite journal |doi=10.1016/s1473-3099(11)70295-x |pmid=22032844 |title=Efficacy and effectiveness of influenza vaccines: A systematic review and meta-analysis |journal=The Lancet Infectious Diseases |volume=12 |issue=1 |pages=36–44 |year=2012 |last1=Osterholm |first1=Michael T |last2=Kelley |first2=Nicholas S |last3=Sommer |first3=Alfred |last4=Belongia |first4=Edward A }}</ref>


== Efektivitas ==
== Efektivitas ==
Vaksin dinilai dengan khasiatnya; Sejauh mana mengurangi risiko penyakit dalam kondisi terkendali, dan keefektifannya, pengurangan risiko yang diamati setelah vaksin mulai digunakan. [18] Dalam kasus influenza, efektivitas diharapkan lebih rendah daripada khasiatnya karena diukur dengan menggunakan tingkat penyakit seperti influenza, yang tidak selalu disebabkan oleh influenza. [4] Vaksin influenza pada umumnya menunjukkan khasiat yang tinggi, yang diukur dengan produksi antibodi pada model hewan atau orang yang divaksinasi. [19] Namun, studi tentang efektivitas vaksin flu di dunia nyata itu sulit; Vaksin mungkin tidak sempurna cocok, prevalensi virus sangat bervarias setiap tahun, dan influenza sering bingung dengan penyakit mirip influenza lainnya. [20] Namun, dalam kebanyakan tahun (16 dari 19 tahun sebelum 2007), strain vaksin flu telah sesuai untuk strain yang beredar, [21] dan bahkan vaksin yang tidak serasi seringkali dapat memberikan perlindungan silang. [22]
Vaksin dinilai dari ''khasiatnya''; Sejauh mana dapat mengurangi risiko penyakit dalam kondisi terkendali, dan ''keefektifannya'', pengurangan risiko diamati setelah vaksin mulai digunakan. <ref>{{cite journal |pmid=9855432 |year=1998 |author1=Fedson |first1=D. S. |title=Measuring protection: Efficacy versus effectiveness |journal=Developments in biological standardization |volume=95 |pages=195–201 }}</ref> Dalam kasus influenza, efektivitas diharapkan lebih rendah daripada khasiatnya karena diukur menggunakan tingkat penyakit seperti [[influenza]], yang tidak selalu disebabkan oleh influenza. <ref name=Jeff2014/> Vaksin influenza umumnya menunjukkan khasiat yang tinggi, yang diukur dengan produksi antibodi pada model hewan atau orang yang divaksinasi. .<ref>{{cite journal |doi=10.1128/JVI.80.10.4962-4970.2006 |pmid=16641287 |pmc=1472052 |title=Phase I Evaluation of Intranasal Trivalent Inactivated Influenza Vaccine with Nontoxigenic Escherichia coli Enterotoxin and Novel Biovector as Mucosal Adjuvants, Using Adult Volunteers |journal=Journal of Virology |volume=80 |issue=10 |pages=4962–70 |year=2006 |last1=Stephenson |first1=I. |last2=Zambon |first2=M. C. |last3=Rudin |first3=A. |last4=Colegate |first4=A. |last5=Podda |first5=A. |last6=Bugarini |first6=R. |last7=Del Giudice |first7=G. |last8=Minutello |first8=A. |last9=Bonnington |first9=S. |last10=Holmgren |first10=J. |last11=Mills |first11=K. H. G. |last12=Nicholson |first12=K. G. }}</ref> Namun, studi tentang efektivitas vaksin flu di dunia nyata itu lebih sulit; Vaksin mungkin tidak sempurna, prevalensi virus sangat bervariasi setiap tahun, dan influenza sering bingung dengan adanya penyakit mirip influenza. <ref name=Jefferson1>{{cite journal |doi=10.1136/bmj.38995.531701.80 |pmid=17068038 |pmc=1626345 |title=Influenza vaccination: Policy versus evidence |journal=BMJ |volume=333 |issue=7574 |pages=912–5 |year=2006 |last1=Jefferson |first1=T. }}</ref> Namun, dalam beberapa tahun (16 dari 19 tahun sebelum 2007), strain vaksin flu telah sesuai dengan strain yang beredar, <ref>{{cite web |url=http://www.cdc.gov/flu/about/qa/season.htm |publisher=CDC |title=2007-2008 Influenza (Flu) Season |date=June 26, 2008 }}</ref> bahkan vaksin yang tidak serasi seringkali dapat memberikan perlindungan silang. <ref name="cross-protection">{{cite web|url=http://www.cdc.gov/flu/protect/keyfacts.htm|title=Key Facts About Seasonal Flu Vaccine|publisher=}}</ref>


Uji coba vaksin influenza aktif dan tidak aktif terhadap influenza musiman telah dirangkum dalam beberapa meta-analisis tahun 2012. Studi tentang vaksin hidup memiliki data yang sangat terbatas, namun persiapan ini mungkin lebih efektif daripada vaksin yang tidak aktif. [23] Meta-analisis memeriksa efikasi dan efektivitas vaksin yang tidak aktif terhadap influenza musiman pada orang dewasa, [4] anak-anak, [7] dan orang tua. [24] [25]
Uji coba vaksin influenza aktif dan tidak aktif terhadap influenza musiman telah dirangkum dalam beberapa meta-analisis tahun 2012. Studi tentang vaksin hidup memiliki data yang sangat terbatas, namun persiapan ini kemungkinan lebih efektif daripada [[vaksin yang tidak aktif]]. <ref name=Treanor>{{cite journal |doi=10.1016/S0264-410X(99)00334-5 |pmid=10580204 |title=Evaluation of trivalent, live, cold-adapted (CAIV-T) and inactivated (TIV) influenza vaccines in prevention of virus infection and illness following challenge of adults with wild-type influenza A (H1N1), A (H3N2), and B viruses |journal=Vaccine |volume=18 |issue=9–10 |pages=899–906 |year=1999 |last1=Treanor |first1=John J |last2=Kotloff |first2=Karen |last3=Betts |first3=Robert F |last4=Belshe |first4=Robert |last5=Newman |first5=Fran |last6=Iacuzio |first6=Dominick |last7=Wittes |first7=Janet |last8=Bryant |first8=Martin }}</ref> Meta-analisis memeriksa efikasi dan efektivitas vaksin yang tidak aktif terhadap influenza musiman pada orang dewasa, <ref name=Jeff2014/> anak-anak, <ref name="pmid22895945"/> dan orang tua. .<ref name=pmid20166072>{{cite journal |doi=10.1002/14651858.CD004876.pub3 |pmid=20166072 |title=Vaccines for preventing influenza in the elderly |journal=Cochrane Database of Systematic Reviews |issue=2 |pages=CD004876 |year=2010 |last1=Jefferson |first1=Tom |last2=Di Pietrantonj |first2=Carlo |last3=Al-Ansary |first3=Lubna A |last4=Ferroni |first4=Eliana |last5=Thorning |first5=Sarah |last6=Thomas |first6=Roger E }}</ref><ref name=Jefferson>{{cite journal |doi=10.1016/S0140-6736(05)67339-4 |pmid=16198765 |title=Efficacy and effectiveness of influenza vaccines in elderly people: A systematic review |journal=The Lancet |volume=366 |issue=9492 |pages=1165–74 |year=2005 |last1=Jefferson |first1=T |last2=Rivetti |first2=D |last3=Rivetti |first3=A |last4=Rudin |first4=M |last5=Di Pietrantonj |first5=C |last6=Demicheli |first6=V }}</ref>


== Anak-anak ==
== Anak-anak ==
CDC merekomendasikan agar semua orang kecuali bayi di bawah usia 6 bulan harus menerima vaksin influenza musiman. [8] Kampanye vaksinasi biasanya memusatkan perhatian khusus pada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius jika mereka terkena flu, seperti ibu hamil, anak-anak di atas enam bulan, orang tua, orang-orang dengan penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan juga orang-orang yang mereka hadapi, seperti petugas layanan kesehatan. [8] [26]
CDC merekomendasikan agar semua orang kecuali [[bayi]] di bawah usia 6 bulan harus menerima vaksin influenza musiman. <ref name="WhoShouldVax"/> [[Kampanye vaksinasi]] biasanya memusatkan perhatian kepada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami [[komplikasi serius]] jika mereka terkena flu, seperti [[ibu hamil]], anak-anak di atas enam bulan, orang tua, orang-orang dengan [[penyakit kronis]] atau orang-orang dengan [[sistem kekebalan tubuh yang lemah]], dan juga orang-orang yang mereka hadapi, seperti petugas layanan kesehatan. <ref name="WhoShouldVax"/><ref name="WHO Fact Sheet">{{cite web|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs211/en/index.html|title=Influenza (Seasonal)|publisher=World Health Organization|date=November 2016}}</ref>


Karena tingkat kematian juga tinggi di antara bayi yang terkena influenza, penghuni rumah dan perawat bayi harus divaksinasi untuk mengurangi risiko terkena infeksi influenza pada bayi. [26]
Karena tingkat kematian tinggi di antara bayi yang terkena influenza, penghuni rumah dan perawat bayi harus divaksinasi untuk mengurangi risiko terkena infeksi influenza pada bayi. <ref name="WHO Fact Sheet" />


Pada anak-anak, vaksin kembali menunjukkan kemanjuran yang tinggi, namun efektivitasnya rendah dalam mencegah "penyakit seperti flu". [7] Pada anak-anak di bawah usia dua tahun, datanya sangat terbatas, namun vaksinasi tampaknya tidak memberi manfaat yang signifikan. [7]
Pada anak-anak, vaksin kembali menunjukkan kemanjuran yang tinggi, namun efektivitasnya rendah untuk mencegah "penyakit seperti flu". <ref name="pmid22895945"/> Pada anak-anak di bawah usia dua tahun, datanya sangat terbatas, namun vaksinasi tidak memberi manfaat yang signifikan. <ref name="pmid22895945"/>


== Orang dewasa ==
== Orang dewasa ==
Pada orang dewasa yang tidak divaksinasi, 16% mendapatkan gejala yang mirip dengan flu, sementara sekitar 10% orang dewasa yang divaksinasi. [4] Vaksinasi menurunkan kasus influenza yang dikonfirmasi dari sekitar 2,4% menjadi 1,1%. [4] Tidak ada efek rawat inap yang ditemukan. [4]
Pada orang dewasa yang tidak divaksinasi, 16% mendapatkan gejala yang mirip dengan flu, sementara hanya sekitar 10% orang dewasa yang divaksinasi. <ref name=Jeff2014/> Vaksinasi menurunkan kasus influenza yang dikonfirmasi dari sekitar 2,4% menjadi 1,1%. <ref name=Jeff2014/> Tidak ada efek rawat inap yang ditemukan. <ref name=Jeff2014/>


Pada orang dewasa yang bekerja, review oleh Cochrane Collaboration menemukan bahwa vaksinasi menghasilkan sedikit penurunan pada gejala influenza dan hari kerja yang hilang, tanpa mempengaruhi komplikasi terkait transmisi dan influenza. [4] Pada orang dewasa yang bekerja dengan sehat, vaksin influenza dapat memberikan perlindungan moderat terhadap influenza yang dikonfirmasi secara virologi, meskipun perlindungan semacam itu berkurang atau tidak berfungsi di beberapa musim. [5]
Pada pekerja, review oleh [[Cochrane Collaboration]] menemukan bahwa vaksinasi menghasilkan sedikit penurunan pada gejala influenza dan hari kerja yang hilang, tanpa mempengaruhi komplikasi terkait transmisi dan influenza. <ref name=Jeff2014>{{cite journal |doi=10.1002/14651858.CD001269.pub5 |pmid=24623315 |title=Vaccines for preventing influenza in healthy adults |journal=Cochrane Database of Systematic Reviews |issue=3 |pages=CD001269 |year=2014 |last1=Demicheli |first1=Vittorio |last2=Jefferson |first2=Tom |last3=Al-Ansary |first3=Lubna A |last4=Ferroni |first4=Eliana |last5=Rivetti |first5=Alessandro |last6=Di Pietrantonj |first6=Carlo }}</ref> Pada pekerja yang sehat, vaksin influenza dapat memberikan perlindungan moderat terhadap influenza yang dikonfirmasi secara [[virologi]], meskipun perlindungan semacam itu berkurang atau tidak berfungsi di beberapa musim. <ref name=Ost2012/>


Di petugas layanan kesehatan, tinjauan tahun 2006 menemukan keuntungan bersih. [27] Dari delapan belas studi dalam tinjauan ini, hanya dua yang juga menilai hubungan mortalitas pasien dibandingkan dengan penggunaan serapan vaksin influenza; Keduanya menemukan bahwa tingkat vaksinasi perawatan kesehatan yang lebih tinggi berkorelasi dengan kematian pasien yang berkurang. [27] Tinjauan tahun 2014 menemukan manfaat bagi pasien ketika petugas layanan kesehatan diimunisasi, karena didukung oleh bukti moderat [28] yang sebagian didasarkan pada pengurangan yang diamati pada semua penyebab kematian pada pasien yang petugas layanan kesehatan diberi imunisasi dibandingkan dengan pasien di mana Petugas layanan kesehatan tidak diberi vaksin. [29]
Para pekerja layanan kesehatan, menemukan keuntungan bersih berdasarka tinjauan pada tahun 2006. <ref name=pmid16546308>{{cite journal |doi=10.1016/j.vaccine.2005.12.043 |pmid=16546308 |title=Vaccinating healthcare workers against influenza to protect the vulnerable—Is it a good use of healthcare resources? A systematic review of the evidence and an economic evaluation |journal=Vaccine |volume=24 |issue=19 |pages=4212–21 |year=2006 |last1=Burls |first1=A |last2=Jordan |first2=R |last3=Barton |first3=P |last4=Olowokure |first4=B |last5=Wake |first5=B |last6=Albon |first6=E |last7=Hawker |first7=J }}</ref> Dari delapan belas studi dalam tinjauan ini, hanya dua yang menilai hubungan mortalitas pasien dibandingkan dengan penggunaan serapan vaksin influenza; Keduanya menemukan tingkat vaksinasi perawatan kesehatan yang lebih tinggi berkorelasi dengan kematian pasien yang berkurang. <ref name=pmid16546308 /> Tinjauan tahun 2014 menemukan manfaat bagi pasien ketika petugas layanan kesehatan divaksinasi, karena didukung oleh bukti moderat <ref>{{cite journal |doi=10.1093/cid/cit580 |pmid=24046301 |title=Effect of Influenza Vaccination of Healthcare Personnel on Morbidity and Mortality Among Patients: Systematic Review and Grading of Evidence |journal=Clinical Infectious Diseases |volume=58 |issue=1 |pages=50–7 |year=2013 |last1=Ahmed |first1=F. |last2=Lindley |first2=M. C. |last3=Allred |first3=N. |last4=Weinbaum |first4=C. M. |last5=Grohskopf |first5=L. }}</ref> yang sebagian didasarkan pada pengurangan yang diamati pada penyebab kematian pada pasien yang petugas layanan kesehatannya divaksinasi dibandingkan dengan pasien di mana Petugas layanan kesehatan tidak diberi vaksin. <ref>{{cite journal |doi=10.1093/cid/cit590 |pmid=24046312 |title=Editorial Commentary: Influenza Vaccination of Healthcare Workers: Making the Grade for Action |journal=Clinical Infectious Diseases |volume=58 |issue=1 |pages=58–60 |year=2013 |last1=Griffin |first1=M. R. }}</ref>


== Tua ==
== Lansia ==
Bukti untuk efek pada orang dewasa berusia di atas 65 tahun tidak jelas/kurang bukti. [30] Tinjauan sistematis memeriksa kedua studi kontrol terkontrol dan kasus acak menemukan kurangnya bukti berkualitas tinggi. [5] [24] Studi kasus kontrol menemukan efek terhadap influenza yang dikonfirmasi oleh laboratorium, pneumonia, dan kematian di antara lansia yang tinggal di masyarakat. [31] [32]
Bukti untuk efek pada orang dewasa berusia di atas 65 tahun tidak jelas/kurang bukti. <ref>{{cite journal |doi=10.1016/j.vaccine.2009.07.008 |pmid=19840664 |title=Influenza vaccination and mortality benefits: New insights, new opportunities |journal=Vaccine |volume=27 |issue=45 |pages=6300–4 |year=2009 |last1=Simonsen |first1=Lone |last2=Viboud |first2=Cecile |last3=Taylor |first3=Robert J. |last4=Miller |first4=Mark A. |last5=Jackson |first5=Lisa }}</ref> Tinjauan sistematis memeriksa kedua studi [[kontrol terkontrol]] dan [[kasus acak]] menemukan kurangnya bukti berkualitas tinggi. <ref name=Ost2012/><ref name=pmid20166072/> [[Studi kasus kontrol]] menemukan efek terhadap influenza yang dikonfirmasi oleh laboratorium, [[pneumonia]], dan kematian di antara lansia yang tinggal di masyarakat. <ref>{{cite journal |doi=10.1016/S1473-3099(14)70960-0 |pmid=25455990 |title=Effectiveness of seasonal influenza vaccine in community-dwelling elderly people: A meta-analysis of test-negative design case-control studies |journal=The Lancet Infectious Diseases |volume=14 |issue=12 |pages=1228–39 |year=2014 |last1=Darvishian |first1=Maryam |last2=Bijlsma |first2=Maarten J |last3=Hak |first3=Eelko |last4=Van Den Heuvel |first4=Edwin R }}</ref><ref>{{cite journal |doi=10.1056/NEJMoa070844 |pmid=17914038 |title=Effectiveness of Influenza Vaccine in the Community-Dwelling Elderly |journal=New England Journal of Medicine |volume=357 |issue=14 |pages=1373–81 |year=2007 |last1=Nichol |first1=Kristin L. |last2=Nordin |first2=James D. |last3=Nelson |first3=David B. |last4=Mullooly |first4=John P. |last5=Hak |first5=Eelko }}</ref>


Kelompok yang paling rentan terhadap flu non-pandemi, orang tua, paling tidak mendapatkan vaksin ini. Ada beberapa alasan di balik penurunan tajam dalam keampuhan vaksin ini, yang paling umum adalah fungsi kekebalan dan kekebalan yang menurun terkait dengan usia lanjut. [33] Pada tahun non-pandemi, seseorang di Amerika Serikat berusia 50-64 hampir sepuluh kali lebih mungkin meninggal karena kematian terkait influenza daripada orang yang lebih muda, dan seseorang yang berusia di atas 65 tahun lebih mungkin meninggal dunia. Kematian terkait influenza dari pada kelompok usia 50-64. [34]
Kelompok yang paling rentan terhadap flu non-pandemi, orang tua, paling tidak mendapatkan vaksin ini. Ada beberapa alasan di balik penurunan tajam dalam keampuhan vaksin ini, yang paling umum adalah fungsi kekebalan dan kekebalan menurun seiring dengan usia lanjut. <ref>{{cite journal |doi=10.1016/S1473-3099(07)70236-0 |pmid=17897608 |title=Mortality benefits of influenza vaccination in elderly people: An ongoing controversy |journal=The Lancet Infectious Diseases |volume=7 |issue=10 |pages=658–66 |year=2007 |last1=Simonsen |first1=Lone |last2=Taylor |first2=Robert J |last3=Viboud |first3=Cecile |last4=Miller |first4=Mark A |last5=Jackson |first5=Lisa A }}</ref> Pada tahun non-pandemi, seseorang di Amerika Serikat berusia 50-64 hampir sepuluh kali lebih mungkin meninggal karena kematian terkait influenza daripada orang yang lebih muda, dan seseorang yang berusia di atas 65 tahun lebih mungkin meninggal dunia. Kematian terkait influenza dari kelompok usia 50-64. <ref>{{cite journal |doi=10.1001/jama.289.2.179 |pmid=12517228 |title=Mortality Associated with Influenza and Respiratory Syncytial Virus in the United States |journal=JAMA |volume=289 |issue=2 |pages=179–86 |year=2003 |last1=Thompson |first1=William W. |last2=Shay |first2=D. K. |last3=Weintraub |first3=E |last4=Brammer |first4=L |last5=Cox |first5=N |last6=Anderson |first6=L. J. |last7=Fukuda |first7=K }}</ref>


Ada vaksin flu dosis tinggi baru yang diformulasikan secara khusus untuk memberikan respon kekebalan yang lebih kuat. [35] Bukti yang ada menunjukkan bahwa memvaksinasi orang tua dengan vaksin dosis tinggi menyebabkan respons kekebalan lebih kuat terhadap influenza dibandingkan dengan vaksin dosis reguler. [36]
Ada vaksin flu dosis tinggi baru yang diformulasikan secara khusus untuk memberikan respon kekebalan yang lebih kuat. <ref>{{cite web|url=http://www.sciencebasedmedicine.org/index.php/high-dose-flu-vaccine-for-the-elderly/ |title=High Dose Flu Vaccine for the Elderly « Science-Based Medicine |publisher=Sciencebasedmedicine.org |accessdate=October 17, 2013}}</ref> Bukti yang ada menunjukkan bahwa memvaksinasi orang tua dengan vaksin dosis tinggi menyebabkan respons kekebalan lebih kuat terhadap influenza dibandingkan dengan vaksin dosis reguler. <ref>{{cite web|url=http://www.cdc.gov/flu/protect/vaccine/qa_fluzone.htm |title=CDC – Seasonal Influenza (Flu) – Q & A: Fluzone High-Dose Seasonal Influenza Vaccine |publisher=Cdc.gov |date=August 13, 2013 |accessdate=October 17, 2013}}</ref>

Vaksinasi petugas layanan kesehatan yang bekerja dengan orang lanjut usia direkomendasikan di banyak negara, dengan tujuan mengurangi wabah influenza pada populasi rentan ini. <ref>{{cite journal |pmid=22687916 |year=2012 |author1=Haverkate |first1=M |title=Mandatory and recommended vaccination in the EU, Iceland and Norway: Results of the VENICE 2010 survey on the ways of implementing national vaccination programmes |journal=Euro surveillance |volume=17 |issue=22 |last2=d'Ancona |first2=F |last3=Giambi |first3=C |last4=Johansen |first4=K |last5=Lopalco |first5=P. L. |last6=Cozza |first6=V |last7=Appelgren |first7=E |author8=VENICE project gatekeepers contact points }}</ref><ref>{{cite journal |pmid=20140133 |pmc=2810172 |year=2009 |author1=Field |first1=R. I. |title=Mandatory vaccination of health care workers: Whose rights should come first? |journal=P & T |volume=34 |issue=11 |pages=615–8 }}</ref><ref>{{cite journal |doi=10.7573/dic.212268 |pmid=25657810 |pmc=4316812 |title=Willingness of European healthcare workers to undergo vaccination against seasonal influenza: Current situation and suggestions for improvement |journal=Drugs in Context |volume=4 |pages=212268 |year=2015 |last1=Kassianos |first1=George }}</ref> Meskipun tidak ada bukti konklusif dari [[uji klinis acak]] yang memvaksinasi petugas layanan kesehatan membantu melindungi orang tua dari influenza, ada bukti tentatif tentang manfaat.<ref>{{cite journal |doi=10.1002/14651858.CD005187.pub5 |pmid=27251461 |title=Influenza vaccination for healthcare workers who care for people aged 60 or older living in long-term care institutions |journal=Cochrane Database of Systematic Reviews |issue=6 |pages=CD005187 |year=2016 |last1=Thomas |first1=Roger E |last2=Jefferson |first2=Tom |last3=Lasserson |first3=Toby J }}</ref>


Vaksinasi petugas layanan kesehatan yang bekerja dengan orang lanjut usia direkomendasikan di banyak negara, dengan tujuan mengurangi wabah influenza pada populasi rentan ini. [37] [38] [39] Meskipun tidak ada bukti konklusif dari uji klinis secara acak yang memvaksinasi petugas layanan kesehatan membantu melindungi orang tua dari influenza, ada bukti tentatif tentang manfaat. [40]


== Kehamilan ==
== Kehamilan ==
Serta melindungi ibu dan anak dari dampak infeksi influenza, imunisasi ibu hamil cenderung meningkatkan peluang mereka mengalami kehamilan seumur hidup yang sukses. [41]Vaksin influenza inaktif yang trivalen sangat melindungi ibu hamil yang terinfeksi HIV. [42]
Serta melindungi ibu dan anak dari dampak infeksi influenza, imunisasi ibu hamil cenderung meningkatkan peluang mereka mengalami kehamilan seumur hidup yang sukses. <ref>{{cite journal |doi=10.2105/AJPH.2011.300606 |pmid=22515877 |pmc=3483960 |title=H1N1 Influenza Vaccination During Pregnancy and Fetal and Neonatal Outcomes |journal=American Journal of Public Health |volume=102 |issue=6 |pages=e33–40 |year=2012 |last1=Fell |first1=Deshayne B. |last2=Sprague |first2=Ann E. |last3=Liu |first3=Ning |last4=Yasseen |first4=Abdool S. |last5=Wen |first5=Shi-Wu |last6=Smith |first6=Graeme |last7=Walker |first7=Mark C. }}</ref>
Vaksin influenza inaktif yang trivalen sangat melindungi ibu hamil yang terinfeksi [[HIV]]. <ref name="MadhiCutland2014">{{cite journal |doi=10.1056/NEJMoa1401480 |pmid=25184864 |title=Influenza Vaccination of Pregnant Women and Protection of Their Infants |journal=New England Journal of Medicine |volume=371 |issue=10 |pages=918–31 |year=2014 |last1=Madhi |first1=Shabir A. |last2=Cutland |first2=Clare L. |last3=Kuwanda |first3=Locadiah |last4=Weinberg |first4=Adriana |last5=Hugo |first5=Andrea |last6=Jones |first6=Stephanie |last7=Adrian |first7=Peter V. |last8=Van Niekerk |first8=Nadia |last9=Treurnicht |first9=Florette |last10=Ortiz |first10=Justin R. |last11=Venter |first11=Marietjie |last12=Violari |first12=Avy |last13=Neuzil |first13=Kathleen M. |last14=Simões |first14=Eric A.F. |last15=Klugman |first15=Keith P. |last16=Nunes |first16=Marta C. }}</ref>

==Keamanan==

Revisi per 22 Juni 2017 05.31

Vaksin influenza
A.S. Angkatan Laut yang di vaksinasi influenza
Data klinis
Nama dagang Fluarix, Fluzone, other
AHFS/Drugs.com monograph
Kat. kehamilan C(US)
Status hukum -only (US)
Rute IM, intranasal, intradermal
Pengenal
Kode ATC J07BB01
ChemSpider none
Data kimia
Rumus ?

Vaksin influenza, juga dikenal sebagai suntikan flu , adalah vaksin yang melindungi manusia dari influenza. [1] Vaksin dikembangkan dua kali setahun karena virus influenza cepat berubah. [1] Sementara keefektifannya bervariasi dari tahun ke tahun, sebagian besar memberikan perlindungan yang tinggi terhadap influenza. [1][2] Mereka mengurangi jumlah hari kerja yang terlewat setengah hari.Vaksinasi anak-anak dapat melindungi orang-orang di sekitar mereka. [1] Efektivitas pada mereka yang berusia di bawah 2 tahun dan berusia di atas 65 tahun adalah berusia di atas 5 tahun.[3][4][5]

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksinasi tahunan untuk hampir semua orang berusia di atas enam bulan, terutama yang berisiko tinggi.[1][6] European Centre for Disease Prevention and Control juga merekomendasikan vaksinasi tahunan kelompok berisiko tinggi. [7] Kelompok-kelompok ini mencakup ibu hamil, orang tua, anak-anak berusia antara enam bulan dan lima tahun, mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya, dan juga mereka yang bekerja di bidang kesehatan. [1]

Vaksin umumnya aman. Demam terjadi pada lima sampai sepuluh persen anak-anak yang divaksinasi, dan merasa lelah atau sakit otot dapatjuga terjadi. Pada tahun-tahun tertentu, vaksin menyebabkan sindrom Guillain-Barré pada orang tua dengan kisaran sekitar satu kasus per juta dosis. Seharusnya vaksin tidak diberikan kepada orang-orang dengan alergi parah terhadap telur atau versi vaksin sebelumnya. Vaksin datang dalam bentuk virus yang tidak aktif dan lemah. Versi tidak aktif harus digunakan bagi mereka yang sedang hamil. Vaksin masuk dalam bentuk yang disuntikkan ke otot, disemprotkan ke hidung, atau disuntikkan ke lapisan tengah kulit. [1] <! - Sejarah, masyarakat, dan budaya -> Vaksinasi terhadap influenza Pada tahun 1930an dengan persediaan berskala besar di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1945. [8][9] Ada dalam World Health Organization's List of Essential Medicines, obat-obatan yang paling efektif dan aman yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan. [10] Harga grosir di seluruh dunia berkembang sekitar $ 5,25 USD per dosis pada tahun 2014. [11] Di Amerika Serikat, harganya kurang dari $ 25 USD. [12]

Penggunaan medis

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, merekomendasikan vaksin flu untuk melindungi orang dari flu dan mencegah penyebarannya. Vaksin flu juga dapat mengurangi keparahan flu jika seseorang mengontrak strain flu yang tidak mengandung. [13] Setelah vaksinasi dibutuhkan waktu dua minggu untuk membentuk antibodi. [14]

Sebuah meta-analisis tahun 2012 menemukan bahwa vaksinasi flu yang efektif 67  persen; Populasi yang paling diuntungkan adalah orang dewasa HIV-positif berusia 18 tahun sampai 55 tahun (76  persen), orang dewasa sehat berusia 18 tahun sampai 46 tahun (sekitar 70  persen), dan anak-anak sehat berusia 6 bulan sampai 24 bulan (66  persen). [15]

Efektivitas

Vaksin dinilai dari khasiatnya; Sejauh mana dapat mengurangi risiko penyakit dalam kondisi terkendali, dan keefektifannya, pengurangan risiko diamati setelah vaksin mulai digunakan. [16] Dalam kasus influenza, efektivitas diharapkan lebih rendah daripada khasiatnya karena diukur menggunakan tingkat penyakit seperti influenza, yang tidak selalu disebabkan oleh influenza. [17] Vaksin influenza umumnya menunjukkan khasiat yang tinggi, yang diukur dengan produksi antibodi pada model hewan atau orang yang divaksinasi. .[18] Namun, studi tentang efektivitas vaksin flu di dunia nyata itu lebih sulit; Vaksin mungkin tidak sempurna, prevalensi virus sangat bervariasi setiap tahun, dan influenza sering bingung dengan adanya penyakit mirip influenza. [19] Namun, dalam beberapa tahun (16 dari 19 tahun sebelum 2007), strain vaksin flu telah sesuai dengan strain yang beredar, [20] bahkan vaksin yang tidak serasi seringkali dapat memberikan perlindungan silang. [21]

Uji coba vaksin influenza aktif dan tidak aktif terhadap influenza musiman telah dirangkum dalam beberapa meta-analisis tahun 2012. Studi tentang vaksin hidup memiliki data yang sangat terbatas, namun persiapan ini kemungkinan lebih efektif daripada vaksin yang tidak aktif. [22] Meta-analisis memeriksa efikasi dan efektivitas vaksin yang tidak aktif terhadap influenza musiman pada orang dewasa, [17] anak-anak, [5] dan orang tua. .[23][24]

Anak-anak

CDC merekomendasikan agar semua orang kecuali bayi di bawah usia 6 bulan harus menerima vaksin influenza musiman. [6] Kampanye vaksinasi biasanya memusatkan perhatian kepada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius jika mereka terkena flu, seperti ibu hamil, anak-anak di atas enam bulan, orang tua, orang-orang dengan penyakit kronis atau orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan juga orang-orang yang mereka hadapi, seperti petugas layanan kesehatan. [6][25]

Karena tingkat kematian tinggi di antara bayi yang terkena influenza, penghuni rumah dan perawat bayi harus divaksinasi untuk mengurangi risiko terkena infeksi influenza pada bayi. [25]

Pada anak-anak, vaksin kembali menunjukkan kemanjuran yang tinggi, namun efektivitasnya rendah untuk mencegah "penyakit seperti flu". [5] Pada anak-anak di bawah usia dua tahun, datanya sangat terbatas, namun vaksinasi tidak memberi manfaat yang signifikan. [5]

Orang dewasa

Pada orang dewasa yang tidak divaksinasi, 16% mendapatkan gejala yang mirip dengan flu, sementara hanya sekitar 10% orang dewasa yang divaksinasi. [17] Vaksinasi menurunkan kasus influenza yang dikonfirmasi dari sekitar 2,4% menjadi 1,1%. [17] Tidak ada efek rawat inap yang ditemukan. [17]

Pada pekerja, review oleh Cochrane Collaboration menemukan bahwa vaksinasi menghasilkan sedikit penurunan pada gejala influenza dan hari kerja yang hilang, tanpa mempengaruhi komplikasi terkait transmisi dan influenza. [17] Pada pekerja yang sehat, vaksin influenza dapat memberikan perlindungan moderat terhadap influenza yang dikonfirmasi secara virologi, meskipun perlindungan semacam itu berkurang atau tidak berfungsi di beberapa musim. [3]

Para pekerja layanan kesehatan, menemukan keuntungan bersih berdasarka tinjauan pada tahun 2006. [26] Dari delapan belas studi dalam tinjauan ini, hanya dua yang menilai hubungan mortalitas pasien dibandingkan dengan penggunaan serapan vaksin influenza; Keduanya menemukan tingkat vaksinasi perawatan kesehatan yang lebih tinggi berkorelasi dengan kematian pasien yang berkurang. [26] Tinjauan tahun 2014 menemukan manfaat bagi pasien ketika petugas layanan kesehatan divaksinasi, karena didukung oleh bukti moderat [27] yang sebagian didasarkan pada pengurangan yang diamati pada penyebab kematian pada pasien yang petugas layanan kesehatannya divaksinasi dibandingkan dengan pasien di mana Petugas layanan kesehatan tidak diberi vaksin. [28]

Lansia

Bukti untuk efek pada orang dewasa berusia di atas 65 tahun tidak jelas/kurang bukti. [29] Tinjauan sistematis memeriksa kedua studi kontrol terkontrol dan kasus acak menemukan kurangnya bukti berkualitas tinggi. [3][23] Studi kasus kontrol menemukan efek terhadap influenza yang dikonfirmasi oleh laboratorium, pneumonia, dan kematian di antara lansia yang tinggal di masyarakat. [30][31]

Kelompok yang paling rentan terhadap flu non-pandemi, orang tua, paling tidak mendapatkan vaksin ini. Ada beberapa alasan di balik penurunan tajam dalam keampuhan vaksin ini, yang paling umum adalah fungsi kekebalan dan kekebalan menurun seiring dengan usia lanjut. [32] Pada tahun non-pandemi, seseorang di Amerika Serikat berusia 50-64 hampir sepuluh kali lebih mungkin meninggal karena kematian terkait influenza daripada orang yang lebih muda, dan seseorang yang berusia di atas 65 tahun lebih mungkin meninggal dunia. Kematian terkait influenza dari kelompok usia 50-64. [33]

Ada vaksin flu dosis tinggi baru yang diformulasikan secara khusus untuk memberikan respon kekebalan yang lebih kuat. [34] Bukti yang ada menunjukkan bahwa memvaksinasi orang tua dengan vaksin dosis tinggi menyebabkan respons kekebalan lebih kuat terhadap influenza dibandingkan dengan vaksin dosis reguler. [35]

Vaksinasi petugas layanan kesehatan yang bekerja dengan orang lanjut usia direkomendasikan di banyak negara, dengan tujuan mengurangi wabah influenza pada populasi rentan ini. [36][37][38] Meskipun tidak ada bukti konklusif dari uji klinis acak yang memvaksinasi petugas layanan kesehatan membantu melindungi orang tua dari influenza, ada bukti tentatif tentang manfaat.[39]


Kehamilan

Serta melindungi ibu dan anak dari dampak infeksi influenza, imunisasi ibu hamil cenderung meningkatkan peluang mereka mengalami kehamilan seumur hidup yang sukses. [40] Vaksin influenza inaktif yang trivalen sangat melindungi ibu hamil yang terinfeksi HIV. [41]

Keamanan

  1. ^ a b c d e f g "Vaccines against influenza WHO position paper – November 2012" (PDF). Wkly Epidemiol Rec. 87 (46): 461–76. Nov 23, 2012. PMID 23210147. 
  2. ^ Manzoli L, Ioannidis JP, Flacco ME, De Vito C, Villari P (July 2012). "Effectiveness and harms of seasonal and pandemic influenza vaccines in children, adults and elderly: a critical review and re-analysis of 15 meta-analyses". Hum Vaccin Immunother. 8 (7): 851–62. doi:10.4161/hv.19917. PMC 3495721alt=Dapat diakses gratis. PMID 22777099. 
  3. ^ a b c Osterholm, MT; Kelley, NS; Sommer, A; Belongia, EA (Jan 2012). "Efficacy and effectiveness of influenza vaccines: a systematic review and meta-analysis". The Lancet. Infectious diseases. 12 (1): 36–44. doi:10.1016/S1473-3099(11)70295-X. PMID 22032844. 
  4. ^ Jefferson, T; Di Pietrantonj, C; Al-Ansary, LA; Ferroni, E; Thorning, S; Thomas, RE (Feb 17, 2010). "Vaccines for preventing influenza in the elderly". The Cochrane database of systematic reviews (2): CD004876. doi:10.1002/14651858.CD004876.pub3. PMID 20166072. 
  5. ^ a b c d Jefferson T, Rivetti A, Di Pietrantonj C, Demicheli V, Ferroni E (2012). "Vaccines for preventing influenza in healthy children". Cochrane Database Syst Rev. 8: CD004879. doi:10.1002/14651858.CD004879.pub4. PMID 22895945. 
  6. ^ a b c "Who Should Get Vaccinated Against Influenza". U.S. Centers for Disease Control and Prevention. 2015-11-04. Diakses tanggal 2015-12-08. 
  7. ^ "Factsheet for the general public". ecdc.europa.eu. Diakses tanggal 30 December 2016. 
  8. ^ Compans, Richard W. (2009). Vaccines for pandemic influenza. Dordrecht: Springer. hlm. 49. ISBN 9783540921653. 
  9. ^ Vaccine Analysis: Strategies, Principles, and Control. Springer. 2014. hlm. 61. ISBN 9783662450246. 
  10. ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diakses tanggal 8 December 2016. 
  11. ^ "Vaccine, influenza". International Drug Price Indicator Guide. Diakses tanggal 6 December 2015. 
  12. ^ Hamilton, Richart (2015). Tarascon Pocket Pharmacopoeia 2015 Deluxe Lab-Coat Edition. Jones & Bartlett Learning. hlm. 314. ISBN 9781284057560. 
  13. ^ Center for Disease Control and Prevention. "Key Facts About Seasonal Flu Vaccine". Diakses tanggal 7 February 2013. 
  14. ^ "Key Facts About Seasonal Flu Vaccine". 
  15. ^ Osterholm, Michael T; Kelley, Nicholas S; Sommer, Alfred; Belongia, Edward A (2012). "Efficacy and effectiveness of influenza vaccines: A systematic review and meta-analysis". The Lancet Infectious Diseases. 12 (1): 36–44. doi:10.1016/s1473-3099(11)70295-x. PMID 22032844. 
  16. ^ Fedson, D. S. (1998). "Measuring protection: Efficacy versus effectiveness". Developments in biological standardization. 95: 195–201. PMID 9855432. 
  17. ^ a b c d e f Demicheli, Vittorio; Jefferson, Tom; Al-Ansary, Lubna A; Ferroni, Eliana; Rivetti, Alessandro; Di Pietrantonj, Carlo (2014). "Vaccines for preventing influenza in healthy adults". Cochrane Database of Systematic Reviews (3): CD001269. doi:10.1002/14651858.CD001269.pub5. PMID 24623315. 
  18. ^ Stephenson, I.; Zambon, M. C.; Rudin, A.; Colegate, A.; Podda, A.; Bugarini, R.; Del Giudice, G.; Minutello, A.; Bonnington, S.; Holmgren, J.; Mills, K. H. G.; Nicholson, K. G. (2006). "Phase I Evaluation of Intranasal Trivalent Inactivated Influenza Vaccine with Nontoxigenic Escherichia coli Enterotoxin and Novel Biovector as Mucosal Adjuvants, Using Adult Volunteers". Journal of Virology. 80 (10): 4962–70. doi:10.1128/JVI.80.10.4962-4970.2006. PMC 1472052alt=Dapat diakses gratis. PMID 16641287. 
  19. ^ Jefferson, T. (2006). "Influenza vaccination: Policy versus evidence". BMJ. 333 (7574): 912–5. doi:10.1136/bmj.38995.531701.80. PMC 1626345alt=Dapat diakses gratis. PMID 17068038. 
  20. ^ "2007-2008 Influenza (Flu) Season". CDC. June 26, 2008. 
  21. ^ "Key Facts About Seasonal Flu Vaccine". 
  22. ^ Treanor, John J; Kotloff, Karen; Betts, Robert F; Belshe, Robert; Newman, Fran; Iacuzio, Dominick; Wittes, Janet; Bryant, Martin (1999). "Evaluation of trivalent, live, cold-adapted (CAIV-T) and inactivated (TIV) influenza vaccines in prevention of virus infection and illness following challenge of adults with wild-type influenza A (H1N1), A (H3N2), and B viruses". Vaccine. 18 (9–10): 899–906. doi:10.1016/S0264-410X(99)00334-5. PMID 10580204. 
  23. ^ a b Jefferson, Tom; Di Pietrantonj, Carlo; Al-Ansary, Lubna A; Ferroni, Eliana; Thorning, Sarah; Thomas, Roger E (2010). "Vaccines for preventing influenza in the elderly". Cochrane Database of Systematic Reviews (2): CD004876. doi:10.1002/14651858.CD004876.pub3. PMID 20166072. 
  24. ^ Jefferson, T; Rivetti, D; Rivetti, A; Rudin, M; Di Pietrantonj, C; Demicheli, V (2005). "Efficacy and effectiveness of influenza vaccines in elderly people: A systematic review". The Lancet. 366 (9492): 1165–74. doi:10.1016/S0140-6736(05)67339-4. PMID 16198765. 
  25. ^ a b "Influenza (Seasonal)". World Health Organization. November 2016. 
  26. ^ a b Burls, A; Jordan, R; Barton, P; Olowokure, B; Wake, B; Albon, E; Hawker, J (2006). "Vaccinating healthcare workers against influenza to protect the vulnerable—Is it a good use of healthcare resources? A systematic review of the evidence and an economic evaluation". Vaccine. 24 (19): 4212–21. doi:10.1016/j.vaccine.2005.12.043. PMID 16546308. 
  27. ^ Ahmed, F.; Lindley, M. C.; Allred, N.; Weinbaum, C. M.; Grohskopf, L. (2013). "Effect of Influenza Vaccination of Healthcare Personnel on Morbidity and Mortality Among Patients: Systematic Review and Grading of Evidence". Clinical Infectious Diseases. 58 (1): 50–7. doi:10.1093/cid/cit580. PMID 24046301. 
  28. ^ Griffin, M. R. (2013). "Editorial Commentary: Influenza Vaccination of Healthcare Workers: Making the Grade for Action". Clinical Infectious Diseases. 58 (1): 58–60. doi:10.1093/cid/cit590. PMID 24046312. 
  29. ^ Simonsen, Lone; Viboud, Cecile; Taylor, Robert J.; Miller, Mark A.; Jackson, Lisa (2009). "Influenza vaccination and mortality benefits: New insights, new opportunities". Vaccine. 27 (45): 6300–4. doi:10.1016/j.vaccine.2009.07.008. PMID 19840664. 
  30. ^ Darvishian, Maryam; Bijlsma, Maarten J; Hak, Eelko; Van Den Heuvel, Edwin R (2014). "Effectiveness of seasonal influenza vaccine in community-dwelling elderly people: A meta-analysis of test-negative design case-control studies". The Lancet Infectious Diseases. 14 (12): 1228–39. doi:10.1016/S1473-3099(14)70960-0. PMID 25455990. 
  31. ^ Nichol, Kristin L.; Nordin, James D.; Nelson, David B.; Mullooly, John P.; Hak, Eelko (2007). "Effectiveness of Influenza Vaccine in the Community-Dwelling Elderly". New England Journal of Medicine. 357 (14): 1373–81. doi:10.1056/NEJMoa070844. PMID 17914038. 
  32. ^ Simonsen, Lone; Taylor, Robert J; Viboud, Cecile; Miller, Mark A; Jackson, Lisa A (2007). "Mortality benefits of influenza vaccination in elderly people: An ongoing controversy". The Lancet Infectious Diseases. 7 (10): 658–66. doi:10.1016/S1473-3099(07)70236-0. PMID 17897608. 
  33. ^ Thompson, William W.; Shay, D. K.; Weintraub, E; Brammer, L; Cox, N; Anderson, L. J.; Fukuda, K (2003). "Mortality Associated with Influenza and Respiratory Syncytial Virus in the United States". JAMA. 289 (2): 179–86. doi:10.1001/jama.289.2.179. PMID 12517228. 
  34. ^ "High Dose Flu Vaccine for the Elderly « Science-Based Medicine". Sciencebasedmedicine.org. Diakses tanggal October 17, 2013. 
  35. ^ "CDC – Seasonal Influenza (Flu) – Q & A: Fluzone High-Dose Seasonal Influenza Vaccine". Cdc.gov. August 13, 2013. Diakses tanggal October 17, 2013. 
  36. ^ Haverkate, M; d'Ancona, F; Giambi, C; Johansen, K; Lopalco, P. L.; Cozza, V; Appelgren, E; VENICE project gatekeepers contact points (2012). "Mandatory and recommended vaccination in the EU, Iceland and Norway: Results of the VENICE 2010 survey on the ways of implementing national vaccination programmes". Euro surveillance. 17 (22). PMID 22687916. 
  37. ^ Field, R. I. (2009). "Mandatory vaccination of health care workers: Whose rights should come first?". P & T. 34 (11): 615–8. PMC 2810172alt=Dapat diakses gratis. PMID 20140133. 
  38. ^ Kassianos, George (2015). "Willingness of European healthcare workers to undergo vaccination against seasonal influenza: Current situation and suggestions for improvement". Drugs in Context. 4: 212268. doi:10.7573/dic.212268. PMC 4316812alt=Dapat diakses gratis. PMID 25657810. 
  39. ^ Thomas, Roger E; Jefferson, Tom; Lasserson, Toby J (2016). "Influenza vaccination for healthcare workers who care for people aged 60 or older living in long-term care institutions". Cochrane Database of Systematic Reviews (6): CD005187. doi:10.1002/14651858.CD005187.pub5. PMID 27251461. 
  40. ^ Fell, Deshayne B.; Sprague, Ann E.; Liu, Ning; Yasseen, Abdool S.; Wen, Shi-Wu; Smith, Graeme; Walker, Mark C. (2012). "H1N1 Influenza Vaccination During Pregnancy and Fetal and Neonatal Outcomes". American Journal of Public Health. 102 (6): e33–40. doi:10.2105/AJPH.2011.300606. PMC 3483960alt=Dapat diakses gratis. PMID 22515877. 
  41. ^ Madhi, Shabir A.; Cutland, Clare L.; Kuwanda, Locadiah; Weinberg, Adriana; Hugo, Andrea; Jones, Stephanie; Adrian, Peter V.; Van Niekerk, Nadia; Treurnicht, Florette; Ortiz, Justin R.; Venter, Marietjie; Violari, Avy; Neuzil, Kathleen M.; Simões, Eric A.F.; Klugman, Keith P.; Nunes, Marta C. (2014). "Influenza Vaccination of Pregnant Women and Protection of Their Infants". New England Journal of Medicine. 371 (10): 918–31. doi:10.1056/NEJMoa1401480. PMID 25184864.