Lompat ke isi

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 162: Baris 162:
- Tidak [[konsisten]] dalam sikap dan penampilan
- Tidak [[konsisten]] dalam sikap dan penampilan


== Tatalaksana ==
== Manajemen ==
Manajemen ADHD biasanya melibatkan konseling atau obat atau kombinasi keduanya.


=== Terapi tingkah laku ===
[[Terapi]] yang diberikan untuk tatalaksana pasien ADHD harus dilaksanakan secara menyeluruh, dimulai dari [[Edukasi]] dengan keluarga, terapi perilaku hingga penatalaksanaan dengan obat-obatan [[farmasi]]. Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah,
Terapi [[cognitive behaviour]] untuk membantu anak dengan ADHD untuk ber[[adaptasi]] [[skill]] dan memperbaiki kemampuan untuk memecahkan masalah.


=== - Terapi Obat-obatan ===
=== Obat-obatan ===
Obat stimulan adalah pengobatan pilihan.<ref name=CNS09>{{cite journal |author=Wigal SB |title=Efficacy and safety limitations of attention-deficit hyperactivity disorder pharmacotherapy in children and adults |journal=CNS Drugs|volume=23 Suppl 1 |pages=21–31 |year=2009 |pmid=19621975 |doi=10.2165/00023210-200923000-00004 |url=}}</ref><ref name="Cochrane Amphetamines ADHD">{{cite journal |vauthors=Castells X, Ramos-Quiroga JA, Bosch R, Nogueira M, Casas M |title=Amphetamines for Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) in adults |journal=Cochrane Database Syst. Rev. |volume= |issue=6 |pages=CD007813 |year=2011 |pmid=21678370 |doi=10.1002/14651858.CD007813.pub2 |url= |editor=Castells X}}</ref> Obat ini memiliki setidaknya beberapa efek pada gejala dalam jangka pendek di sekitar 80% dari orang. [[Metilfenidat]] muncul untuk memperbaiki gejala seperti yang dilaporkan oleh para guru dan orang tua.<ref>{{cite journal|last1=Storebø|first1=OJ|last2=Ramstad|first2=E|last3=Krogh|first3=HB|last4=Nilausen|first4=TD|last5=Skoog|first5=M|last6=Holmskov|first6=M|last7=Rosendal|first7=S|last8=Groth|first8=C|last9=Magnusson|first9=FL|last10=Moreira-Maia|first10=CR|last11=Gillies|first11=D|last12=Buch Rasmussen|first12=K|last13=Gauci|first13=D|last14=Zwi|first14=M|last15=Kirubakaran|first15=R|last16=Forsbøl|first16=B|last17=Simonsen|first17=E|last18=Gluud|first18=C|title=Methylphenidate for children and adolescents with attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).|journal=The Cochrane database of systematic reviews|date=25 November 2015|volume=11|pages=CD009885|pmid=26599576|doi=10.1002/14651858.CD009885.pub2}}</ref>
[[Terapi]] penunjang terhadap [[impuls]]-[[impuls]] [[hiperaktif]] dan tidak terkendali, biasanya digunakan [[antidepresan]] seperti [[Ritalin]], [[Dexedrine]], [[desoxyn]], [[adderal]], [[cylert]],[[buspar]], dan [[clonidine]]

=== - Terapi nutrisi dan diet ===
Keseimbangan [[diet]] [[karbohidrat]] [[protein]]

=== - Terapi biomedis ===
[[Suplemen]] [[nutrisi]], [[defisiensi]] [[mineral]], dan gangguan [[asam amino]]

=== - Terapi behaviour ===
Terapi [[cognitive behaviour]] untuk membantu anak dengan ADHD untuk ber[[adaptasi]] [[skill]] dan memperbaiki kemampuan untuk memecahkan masalah.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 17 November 2016 10.04

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
Informasi umum
SpesialisasiPsikiatri, child and adolescent psychiatry Sunting ini di Wikidata

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan.

Epidemiologi

ADHD diperkirakan mempengaruhi sekitar 6-7% orang berusia kurang dari atau sama dengan 18 tahun ketika didiagnosis melalui kriteria DSM-IV.[1] Ketika didiagnosis melalui kriteria ICD-10 dalam kelompok usia ini diperkirakan sebesar 1-2%.[2] Anak laki-laki dua kali lebih prevalen dibanding perempuan.[3][4]

Patogenesis

Penyebab kebanyakan kasus ADHD tidak diketahui; Namun, diyakini melibatkan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan.[5][6]

Genetik

ADHD mungkin sangat diwariskan, tetapi faktor genetik tertentu belum ditegakkan. Kerabat tingkat pertama pasien dengan ADHD dilaporkan 2-8 kali lebih mungkin untuk mengembangkan ADHD. Kisaran tingkat heritabilitas dilaporkan 71% -90% dalam beberapa studi kembar. komponen genetik calon mencakup:[6]

  • gen dopaminergik : gen reseptor dopamin DRD4 dan DRD5, dan dopamin gen transporter DAT1
  • gen serotonergik 5HTT (protein pembawa terlibat dalam reuptake serotonin) dan reseptor serotonin HTR1B
  • SNAP-25 (protein yang terkait dengan pelepasan neurotransmitter, plastisitas sinaptik, dan pertumbuhan aksonal)
  • varian jumlah kopi langka

Lingkungan/psikososial

  • Konflik keluarga.
  • Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai.
  • Jumlah keluarga yang terlalu besar.
  • Orang tua terkena kasus kriminal.
  • Orang tua dengan gangguan jiwa (psikopat).
  • Anak yang diasuh di penitipan anak.
  • Riwayat kehamilan dengan eklampsia, perdarahan antepartum, fetal distress, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, ibu merokok saat hamil, dan alkohol.

Gejala Klinis

Gejala yang timbul dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga yang berat, gejala ADHD sudah dapat dilihat sejak usia bayi, gejala yang harus dicermati adalah sensitif terhadap suara dan cahaya, menangis, suka menjerit dan sulit tidur. Waktu tidur yang kurang sehingga bayi seringkali terbangun. Sulit makan ASI dan minum ASI. Tidak senang digendong, suka membenturkan kepala, dan sering marah berlebihan. Keluhan yang terlihat pada anak yang lebih besar adalah, tampak canggung, sering mengalami kecelakaan, perilaku berubah-ubah, gerakan konstan atau monoton, lebih ribut dibandingkan anak-anak lainnya, kurang konsentrasi, tidak bisa diam, mudah marah, nafsu makan buruk, koordinasi mata dan tangan tidak baik, suka menyakiti diri sendiri, dan gangguan tidur.

Untuk mempermudah diagnosis pada ADHD harus memiliki tiga gejala utama yang nampak pada perilaku seorang anak.

3 Gejala Utama ADHD

1. Inatensi

Kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian. Seperti,

a. Jarang menyelesaikan perintah sampai tuntas.

b. Mainan, dll. sering tertinggal.

c. Sering membuat kesalahan.

d. Mudah beralih perhatian (terutama oleh rangsang suara).

Perilaku yang tidak bisa diam. Seperti,

a. Banyak bicara.

b. Tidak dapat tenang/diam, mempunyai kebutuhan untuk selalu bergerak.

c. Sering membuat gaduh suasana.

d. Selalu memegang apa yang dilihat.

e. Sulit untuk duduk diam.

f. Lebih gelisah dan impulsif dibandingkan dengan mereka yang seusia.

g. Suka teriak-teriak

3. Impulsive

Kesulitan untuk menunda respon (dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak sabar). Seperti,

a. Sering mengambil mainan teman dengan paksa.

b. Tidak sabaran.

c. Reaktif.

d. Sering bertindak tanpa dipikir dahulu.

Gejala-gejala Lain

4. Sikap menentang

seperti,

a. Sering melanggar peraturan.

b. Bermasalah dengan orang-orang yang memiliki otoritas.

c. Lebih mudah merasa terganggu, mudah marah (dibandingkan dengan mereka yang seusia).

5. Cemas

seperti,

a. Banyak mengalami rasa khawatir dan takut.

b. Cenderung emosional.

c. Sangat sensitif terhadap kritikan.

d. Mengalami kecemasan pada situasi yang baru atau yang tidak familiar.

e. Terlihat sangat pemalu dan menarik diri.

6. Problem sosial

seperti,

a. Hanya memiliki sedikit teman.

b. Sering memiliki rasa rendah diri dan tidak percaya diri.

Riwayat yang Diduga ADHD

1. Masa baby – infant

- Anak serba sulit

- Menjengkelkan

- Serakah

- Sulit tenang

- Sulit tidur

- Tidak ada nafsu makan

2. Masa prasekolah

- Terlalu aktif

- Keras kepala

- Tidak pernah merasa puas

- Suka menjengkelkan

- Tidak bisa diam

- Sulit beradaptasi dengan lingkungan

3. Usia sekolah

- Sulit berkonsentrasi

- Sulit memfokuskan perhatian

- Impulsif

4. Adolescent

- Tidak dapat tenang

- Sulit untuk berkonsentrasi dan mengingat

- Tidak konsisten dalam sikap dan penampilan

Manajemen

Manajemen ADHD biasanya melibatkan konseling atau obat atau kombinasi keduanya.

Terapi tingkah laku

Terapi cognitive behaviour untuk membantu anak dengan ADHD untuk beradaptasi skill dan memperbaiki kemampuan untuk memecahkan masalah.

Obat-obatan

Obat stimulan adalah pengobatan pilihan.[7][8] Obat ini memiliki setidaknya beberapa efek pada gejala dalam jangka pendek di sekitar 80% dari orang. Metilfenidat muncul untuk memperbaiki gejala seperti yang dilaporkan oleh para guru dan orang tua.[9]

Referensi

  1. ^ Willcutt, EG (July 2012). "The prevalence of DSM-IV attention-deficit/hyperactivity disorder: A meta-analytic review". Neurotherapeutics. 9 (3): 490–9. doi:10.1007/s13311-012-0135-8. PMC 3441936alt=Dapat diakses gratis. PMID 22976615. 
  2. ^ Cowen, P; Harrison, P; Burns, T (2012). Shorter Oxford Textbook of Psychiatry (edisi ke-6th). Oxford University Press. hlm. 546. ISBN 9780199605613. 
  3. ^ Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Increasing prevalence of parent-reported attention-deficit/hyperactivity disorder among children --- United States, 2003 and 2007. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2010 Nov 12;59(44):1439-43.
  4. ^ Merikangas KR, He JP, Brody D, Fisher PW, Bourdon K, Koretz DS. Prevalence and treatment of mental disorders among US children in the 2001-2004 NHANES. Pediatrics. 2010 Jan;125(1):75-81. doi: 10.1542/peds.2008-2598. Epub 2009 Dec 14.
  5. ^ Millichap, J. Gordon (2010). Attention Deficit Hyperactivity Disorder Handbook a Physician's Guide to ADHD (edisi ke-2nd). New York, NY: Springer Science. hlm. 26. ISBN 9781441913975. Diakses tanggal 17 January 2014. 
  6. ^ a b Thapar A, Cooper M, Eyre O, Langley K (January 2013). "What have we learnt about the causes of ADHD?". J Child Psychol Psychiatry. 54 (1): 3–16. doi:10.1111/j.1469-7610.2012.02611.x. PMC 3572580alt=Dapat diakses gratis. PMID 22963644. 
  7. ^ Wigal SB (2009). "Efficacy and safety limitations of attention-deficit hyperactivity disorder pharmacotherapy in children and adults". CNS Drugs. 23 Suppl 1: 21–31. doi:10.2165/00023210-200923000-00004. PMID 19621975. 
  8. ^ Castells X, Ramos-Quiroga JA, Bosch R, Nogueira M, Casas M (2011). Castells X, ed. "Amphetamines for Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) in adults". Cochrane Database Syst. Rev. (6): CD007813. doi:10.1002/14651858.CD007813.pub2. PMID 21678370. 
  9. ^ Storebø, OJ; Ramstad, E; Krogh, HB; Nilausen, TD; Skoog, M; Holmskov, M; Rosendal, S; Groth, C; Magnusson, FL; Moreira-Maia, CR; Gillies, D; Buch Rasmussen, K; Gauci, D; Zwi, M; Kirubakaran, R; Forsbøl, B; Simonsen, E; Gluud, C (25 November 2015). "Methylphenidate for children and adolescents with attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)". The Cochrane database of systematic reviews. 11: CD009885. doi:10.1002/14651858.CD009885.pub2. PMID 26599576. 

http://www.klikdokter.com/illness/detail/47

http://netsains.com/2010/01/cara-cepat-membedakan-adhd-dan-autisme/