Generasi mendatang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Generasi adalah orang-orang yang hidup semasa dengan kita

Generasi mendatang adalah sekelompok generasi yang belum lahir dan diprediksi akan ada di masa depan.[1] Generasi mendatang atau yang bisa disebut juga dengan generasi masa depan sering disandingkan dengan generasi sekarang dan generasi masa lalu. Konsepsi semacam ini dibuat agar pemikiran tentang keadilan antargenerasi dapat diperjuangkan.[2] Kualitas moral yang dimiliki generasi mendatang telah menjadi bahan perdebatan secara luas di kalangan filsuf, dan dianggap terabaikan sebab dari keefektifan komunitas altruis.[3] Istilah yang juga sering digunakan dalam mendeskripsikan program konservasi dan pelestarian dari warisan budaya serta warisan alam.

Keberlanjutan dari pergerakan iklim telah mengadopsi konsep generasi mendatang sebagai sebuah alat untuk mengabadikan prinsip-prinsip pemikiran jangka panjang ke dalam hukum.[4]

Asal muasal[sunting | sunting sumber]

Istilah ini mengacu pada dampak yang ditimbulkan oleh generasi yang hidup sekarang ini, yakni generasi yang memiliki kuasa atas dunia yang bakal diwariskan kepada generasi yang akan datang. Konsep ini bersumber pada definisi mengenai keberlanjutan yang paling tersebar luas, sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan, yang juga dikutip dari sebuah kalimat komisi Brundtland Perserikatan Bangsa Bangsa pada 20 Maret 1987 yang berbunyi: "pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang mempertemukan kebutuhan di masa sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.[5][6]

Deklarasi UNESCO[sunting | sunting sumber]

Diproklamasikan pada 12 November 1997, Deklarasi UNESCO atas tanggung jawab dari generasi sekarang terhadap generasi mendatang adalah sebuah perjanjian internasional yang mencakup ketentuan-ketentuan berkaitan dengan warisan bersama umat manusia.[7]

'Generasi sekarang memiliki tanggung jawab untuk mewariskan kepada generasi mendatang sebuah Bumi yang suatu hari nanti tidak akan rusak secara permanen oleh aktivitas manusia. Setiap generasi yang mewarisi bumi harus berhati-hati untuk menggunakan sumber daya alam secara wajar dan memastikan bahwa kehidupan tidak dirugikan oleh perubahan ekosistem yang berbahaya, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang apapun tidak membahayakan kehidupan di Bumi.'

—  UNESCO, Deklarasi tentang Generasi mendatang Pasal 4

'Dengan menghormati hak asasi manusia dan kebebasan dasar, generasi masa kini seharusnya menjaga keragaman budaya umat manusia. Generasi sekarang memiliki tanggung jawab untuk mengenali, melindungi dan menjaga warisan budaya yang berwujud dan tidak berwujud serta untuk meneruskan warisan bersama ini kepada generasi mendatang.'

—  UNESCO, Deklarasi tentang Generasi mendatang Pasal 7

'Generasi sekarang dapat menggunakan warisan bersama umat manusia, sebagaimana didefinisikan dalam hukum internasional, asalkan hal ini tidak berarti mengkompromikannya secara permanen.'.

—  UNESCO, Deklarasi tentang Generasi Mendatang Pasal 8

'1. Generasi sekarang harus memastikan bahwa mereka dan generasi mendatang belajar untuk hidup bersama dalam damai, aman, menghormati hukum internasional, hak asasi manusia dan kebebasan dasar.

2. Generasi sekarang harus menjauhkan generasi yang akan datang dari bencana perang. Untuk itu, mereka harus menghindari generasi mendatang dari paparan terhadap konsekuensi berbahaya dari konflik bersenjata serta semua bentuk agresi dan penggunaan senjata lainnya, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. '.

—  UNESCO, Deklarasi tentang Generasi Mendatang Pasal 9

Hak hukum generasi mendatang[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar penerapan perjuangan untuk generasi mendatang berfokus pada upaya untuk mengesahkan hak dan kebutuhan mereka dalam bidang hukum, dalam rangka mewakili mereka yang tidak mampu menyuarakan kebutuhannya.[8][9] Beberapa negara di dunia telah berusaha menetapkan regulasi yang mengatur tentang kewajiban-kewajiban terhadap generasi mendatang dalam hukum. Di Wales, kewajiban moral ini telah dimasukkan sebagai sebuah kewajiban legal di dalam 'Well-being of Future Generations (Wales) Act 2015', yakni sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh parlemen Wales.[10] Wales juga mengangkat komisaris generasi masa mendatang, yang mana tugas dan perannya diatur dalam kewajiban moral tersebut.[11] Komisaris pertama Sophie Howe mencontoh peran tersebut, mengusulkan sejumlah kebijakan baru yang dirancang untuk berorientasi ke masa depan di Wales, termasuk juga sebuah Manifesto untuk Masa Depan 2020.[12] Serupa seperti di Hungaria, kantor komisaris parlemen Hungaria untuk generasi mendatang telah didirikan pada tahun 2008, sedangkan di Britania Raya, sebuah grup informal antar partai telah dibentuk untuk mendiskusikan isu-isu seputar topik yang terkait dengan generasi mendatang.

Penyelesaian masalah iklim[sunting | sunting sumber]

Hak generasi mendatang semakin dilindungi dalam hukum yang sudah lebih dulu disahkan sebagai bagian dari tren global dalam litigasi iklim. Generasi mendatang adalah terdakwa dalam kasus di tahun 2018 Future Generations v. Ministry of the Environment and Others[13] dan Lainnya di Kolombia yang melindungi lembah hutan hujan Amazon untuk generasi mendatang.[14]

Budaya populer[sunting | sunting sumber]

Dalam kultur pop yang berkembang meliputi topik pembahasan perihal generasi masa depan ini mencakup dalam berbagai format, salah satunya seperti karya tulis, sebuah novel fiksi berjudul The Ministry for the Future karya Kim Stanley Robinson yang juga memiliki plot utama karyanya terinspirasi dari hak-hak generasi mendatang.[15]

Daftar Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Humphreys, Stephen (2022-11-01). "Against Future Generations". European Journal of International Law. 33 (4): 1061–1092. doi:10.1093/ejil/chac068. ISSN 0938-5428. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2023-05-05. 
  2. ^ "Considering future generations - sustainability in theory and practice | Treasury.gov.au". treasury.gov.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-22. Diakses tanggal 2023-05-05. 
  3. ^ "Longtermism: a call to protect future generations". 80,000 Hours (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-24. Diakses tanggal 2023-05-05. 
  4. ^ "How to represent the interests of future generations now". CEPR (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2023-05-05. 
  5. ^ "Report of the World Commission on Environment and Development: Our Common Future - A/42/427 Annex - UN Documents: Gathering a body of global agreements". www.un-documents.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-13. Diakses tanggal 2023-05-10. 
  6. ^ "Our Common Future, Chapter 2: Towards Sustainable Development - A/42/427 Annex, Chapter 2 - UN Documents: Gathering a body of global agreements". www.un-documents.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-17. Diakses tanggal 2023-05-10. 
  7. ^ "Declaration on the Responsibilities of the Present Generations Towards Future Generations". unesco. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 11 Mei 2023. 
  8. ^ Beckerman, Wilfred; Pasek, Joanna (2001-05-03). Justice, Posterity, and the Environment (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1). Oxford University PressOxford. doi:10.1093/0199245088.001.0001. ISBN 978-0-19-924508-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-11. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  9. ^ Abate, Randall S., ed. (2019). Protection of Future Generations: Prior to and during the Anthropocene Era. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 43–96. doi:10.1017/9781108647076.004. ISBN 978-1-108-70322-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-16. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  10. ^ "Well-being of Future Generations (Wales) Act 2015" (PDF). gov wales. ISBN 978-1-4734-3468-4. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  11. ^ "Wales' new Future Generations Commissioner announced". GOV.WALES (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  12. ^ Gregory, Rhys (2020-10-12). "Major study into basic income and shorter week launched by Future Generations Commissioner" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  13. ^ "Future Generations v. Ministry of the Environment and Others". Climate Change Litigation (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  14. ^ Bustos, Camila (2018-04-13). "Climate Change and Future Generations Lawsuit in Colombia: Key Excerpts from the Supreme Court's Decision". Dejusticia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-28. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  15. ^ Poole, Steven (2020-11-20). "The Ministry for the Future by Kim Stanley Robinson review – how to solve the climate crisis". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-30. Diakses tanggal 2023-05-11.