Fasiasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wyethia helianthoides atau bunga liar telinga keledai (di sebelah kanan) menunjukkan fasiasi
Kaktus saguaro "jambul" (Carnegiea gigantea), yang dihasilkan dari fasiasi, terletak di Taman Nasional Saguaro (Barat), Arizona, A.S.

Fasiasi (diucapkan /ˌfæʃiˈʃən/, dari akar bahasa Latin yang berarti "pita" atau "garis"), adalah kondisi yang relatif jarang terjadi akibat pertumbuhan abnormal pada tanaman vaskular di mana meristem apikal (ujung tumbuh), yang biasanya terkonsentrasi di sekitar satu titik dan menghasilkan jaringan yang kira-kira berbentuk silinder, malah menjadi memanjang tegak lurus terhadap arah pertumbuhan, sehingga menghasilkan jaringan yang pipih, seperti pita, jambul (atau "kristat"), atau jaringan yang berkerut.[1] Fasiasi juga dapat menyebabkan bagian tanaman bertambah berat dan bervolume dalam beberapa kasus.[2] Fenomena ini bisa terjadi pada batang, akar, buah, atau kepala bunga.

Beberapa tanaman ditanam dan dihargai secara estetika karena pertumbuhan fasiasinya.[3] Setiap kejadian fasiasi memiliki beberapa kemungkinan penyebab, termasuk penyebab hormonal, genetik, bakteri, jamur, virus, dan lingkungan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ White, Orland E. (1948). "Fasciation". The Botanical Review. 14 (6): 319–358. doi:10.1007/BF02861723. 
  2. ^ Albertsen, Marc C.; Curry, Therese M.; Palmer, Reid G.; Lamotte, Clifford E. (1983). "Genetics and Comparative Growth Morphology of Fasciation in Soybeans (Glycine max [L.] Merr.)". Botanical Gazette. 144 (2): 263–275. doi:10.1086/337372. JSTOR 2474652. 
  3. ^ Morris, Scott. "Fasciation in Flowers – What You Need To Know". Gardentoolbox. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2014. Diakses tanggal 10 January 2014. 

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]