Perjanjian tentang keturunan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Allah Memerintahkan Abram untuk Menghitung Bintang-bintang (cukil kayu karya Julius Schnorr von Carolsfeld dari karya tahun 1860 Bible in Pictures)

Menurut Alkitab Ibrani, perjanjian tentang keturunan (Ibrani: ברית בין הבתרים berith bayin hebatrim) adalah sebuah peristiwa dimana Allah memberikan wahyu kepada Abraham dan membuat perjanjian dengannya, dimana Allah menyatakan kepada Abraham bahwa para keturunannya akan mewarisi Tanah Israel. Ini adalah perjanjian pertama dalam serangkaian perjanjian yang dibuat antara Allah dan para patriark dalam Alkitab.

Penjelasan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Cerita Alkitab dalam Kejadian 15:1–15 mengisahkan perjanjian tentang keturunan. Hari tersebut dimulai dengan sebuah penglihatan dimana Abram mengeluhkan dirinya tak memiliki anak. Allah berkata kepada Abram bahwa ia akan memiliki putra yang lahir darinya, membujuknya untuk menghitung bintang-bintang, jika memungkinkan, dan menjanjikan "banyaknya nanti keturunanmu." Allah memerintahkan Abram untuk menyiapkan pengurbanan hewan. Abram melakukan pengurbanan, menyembelih hewan-hewan (kecuali burung) menjadi dua bagian.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]