Pembicaraan:Sekolah Menengah Tinggi

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tahun 1889 Gedung Budi Utomo No.7 diperkirakan sudah didirikan dan pertama kali dipakai oleh PHS (Prins Hendrick School). Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dipakai sebagai salah satu perbekalan logistik markas tentaranya. Sebelum tahun 1945 di Jakarta sudah beridiri SMT (Sekolah Menengah Tinggi), yang menempati gedung Kanisius. Dan sekolah ini ternyata merupakan embrio dari SMA 1 yang sekarang. SMT dibubarkan setelah Jepang menyerah.

Tahun 1946 , tepatnya tanggal 13 Maret 1946 dibentuk sekolah Pemerintah yang pertama, yang mula-mula masih menggunakan nama SMT, lalu diubah menjadi SMOA (Sekolah Menengah Omoem Atas) yang menempati gedung PSKD di jalan diponegoro. SMOA kemudian diganti menjadi SMA yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan SMA RI atau SMA Kiblik dengan Direkturnya: Bapak Drs. Adam Bachtiar.

Tahun 1947, dengan adanya Agresi Belanda, sekolah tersebut dibubarkan/dilarang, akan tetapi guru-guru serta pelajarnya tidak menyerah oleh ancaman penjajah Belanda. Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan menggunakan tempat-tempat antara lain : Rumah Bapak Adam Bachtiar di jalan Gondangdia Lama No.22, rumah Bapak Wagendorp di jalan Sawo No.12, dan di beberapa tempat rumah orang tua murid antara lain rumah Ny. Dr. Susilo di jalan Proklamasi No.69. karena mengalami keadaan demikian SMA RI terkenal juga dengan sebutan SMA Pejuang. Guru-guru yang dengan sukarela dan penuh dedikasi pada saat itu antara lain: Bapak R. Soetedja, Bapak Adam Bachtiar, Bapak Wagendorp, Bapak Syarif Tayeb, Bapak Soebroo dan Bapak Djamaloes. Sementara diantara pelajarnya antara lain adalah Bapak Mochtar Kusumaatmaja. Hal tersebut berlangsung sampai penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia dari pihak Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.

Pada awal tahun 1950 SMA Kiblik tersebut bergabung kembali tempat belajarnya dan menempati gedung di Jalan Budi Utomo No.7 sampai sekarang. Pada masa perang mempertahankan kemerdekaan, gedung di Jalan Budi Utomo ditempati oleh MTD (Militer Transport divisi). Juga pengurus besar PGRI pernah menempati gedung ini. SMA Kiblik dianti menjadi SMA 1 -A dan SMA 1-B dengan direkturnya Bapak Wagendorp. Tahun 1951 Bapak Wagendorp mendapat tugas dari pemerintah RI Inggris. Pimpinan SMA Negeri 1 -A dan SMA 1-B dipegang oleh Bapak R. Soetedja.

Kemudian berikut ini urutan pergantian nama SMA 1-A dan SMA 1-B hingga bernama SMA Negeri 1 kini :

- Tahun 1958 menjadi SMA 1-A dan SMA 1-B.
- Pada tahun tersebut SMA 1-A dipimpin oleh Bapak Supardo SH selama 6 bulan
- Tahun 1962 menjadi SMA 1 ABC.
- Tahun 1962-1964 Direkturnya adalah Bapak Ong Pok Kiat.
- Tahun 1964-1967 Direktur adalah Bapak H. Drs. Gazali Dunia.
- Tahun 1964 nama SMA 1 ABC diganti menjadi SMA Negeri 1.



ma'af kutipan ini saya ambil dari sejarah SMAN 1 Jakarta. saya tidak menyanggah apa yang sudah ada, saya hanya menambahkan saja.