Museum Mpu Purwa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Diorama penculikan Ken Dedes oleh Tunggul Ametung di Museum Mpu Purwa

Museum Mpu Purwa adalah museum yang mengoleksi benda-benda purbakala yang ada di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Koleksinya meliputi patung, arca, candi dan prasasti dari berbagai kerajaan di Jawa. Benda-benda tersebut dahulu digunakan dalam berbagai aktivitas kerajaan dan menghilang bersama dengan keruntuhan kerajaannya. Beberapa pemerintah daerah di Pulau Jawa menemukan kembali benda-benda tersebut dan mengumpulkannya. Setelah itu, mereka mendirikan Museum Mpu Purwa pada tahun 2004. Peresmian museum dilakukan oleh Wali Kota Malang, Peni Suparto. Awalanya, bangunan museum merupakan Balai Penyelamatan Benda Purbakala. Koleksi yang ditampilkan adalah arca dan patung yang berasal dari masa kekuasaan Mpu Sindok sampai Kerajaan Majapahit. Kepemilikan museum diberikan kepada pemerintah Kota Malang. Pengelolaannya diserahkan kepada Unit Pelaksana Teknis Museum Mpu Purwa. Museum ini beralamat di Jalan Soekarno Hatta Perumahan Griya Shanta Blok. B Nomor 210, Mojolangu, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. Titik koordinatnya di 7°56’25.4” Lintang Selatan dan 112°37’15.1” Bujur Timur. Museum Mpu Purwa dapat dicapai dari Stasiun Malang dengan jarak 7 km atau dari Terminal Arjosari dengan jarak 6 km.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2000, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan merencanakan pengumpulan benda-benda bersejarah yang tersebar di berbagai lokasi di wilayah Malang. Mengakui pentingnya melestarikan benda-benda tersebut, awalnya benda-benda tersebut disimpan di Perpustakaan Umum Kota Malang. Namun, pada tahun 2001, keputusan diambil untuk menyimpan benda-benda cagar budaya tersebut di gedung bekas SDN Mojolangu 2 Malang karena beberapa alasan tertentu. Akhirnya, Museum Mpu Purwa diresmikan pada tahun 2004 oleh Wali Kota Malang, Drs. Peni Suparto, dengan nama Balai Penyelamatan Benda Purbakala Mpu Purwa.[2]

Koleksi[sunting | sunting sumber]

Museum Mpu Purwa, dengan luas sekitar 1.200 m², menyimpan sekitar 136 artefak warisan dari zaman kerajaan Jawa kuna. Artefak tersebut berasal dari Kerajaan Kanjuruhan, Mataram Kuna, Kediri, Singosari, dan Majapahit, mencakup prasasti, arca, makara, lingga, dan berbagai jenis artefak purbakala lainnya. Di antara peninggalan masa prasejarah yang disimpan adalah Batu Pelor, Batu Lumpang, dan Batu Gores. Museum Mpu Purwa terbagi menjadi dua lantai dengan koleksi yang berbeda. Lantai satu menampilkan koleksi arca, termasuk arca tertua yang berusia 800 tahun dan Arca Brahma Catur dari sekitar Candi Singosari. Salah satu artefak yang menarik adalah arca Ganesya Tikus, yang merupakan representasi unik dengan ukuran kecil duduk di atas Musaka. Selain itu, terdapat juga arca Bodhisatwa yang langka dan hanya ditemukan di India. Museum ini juga menyimpan beberapa prasasti langka di Indonesia, seperti Prasasti Kanuruhan, Prasasti Muncang, dan Prasasti Dinoyo II, yang berisi tentang pemberian hadiah berupa tanah. Lantai satu juga dilengkapi dengan ruang audio visual. Sementara itu, lantai dua fokus pada koleksi yang berkaitan dengan kisah Ken Arok.[3]

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

Museum yang menyimpan artefak budaya ini dapat dikunjungi secara gratis. Terdapat petugas keamanan yang siap membantu dalam pengaturan parkir dan arah masuk. Museum Mpu Purwa memiliki dua bangunan, yakni bangunan untuk koleksi museum dan bangunan untuk pegawai serta perpustakaan. Di dekat pintu masuk, terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai. Dekat dengan bangunan pegawai, terdapat fasilitas toilet untuk pengunjung. Siswa dan mahasiswa yang ingin melakukan studi arsip dapat mengunjungi perpustakaan dengan izin dari pihak pengelola Museum Mpu Purwa. Sebelum memasuki museum, pengunjung diminta untuk mencuci tangan dan memindai kode kode batang yang tersedia di meja informasi. Kode batang tersebut akan mengarahkan pengunjung ke halaman formulir. Pengunjung yang telah melakukan pendaftaran dapat mengakses link yang memberikan penjelasan mengenai koleksi museum. Museum Mpu Purwa dilengkapi oleh AC dan memiliki pencahayaan yang sangat baik sehingga koleksi dapat terlihat dengan jelas. Hal ini menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung yang ingin menjelajahi museum sambil mengamati koleksi bersejarah Mpu Purwa.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 142. ISBN 978-979-8250-67-5. 
  2. ^ a b Widodo, Talitha Salfara Oktalia. "Museum Mpu Purwa, Destinasi Wisata Penyimpan Sejarah di Kota Malang". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2024-05-28. 
  3. ^ Daniswari, Dani (2023-09-22). "Museum Mpu Purwa di Malang: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-05-28.