Museum Karst dan Budaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Museum Karst dan Budaya Bungoro adalah museum wisata unggulan sebagai kawasan konservasi dan destinasi yang terletak di Pangkajene Kepulauan, tepatnya berada di halaman Rumah jabatan Bupati Pangkep, Jl Andi Mandacingi, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan.[1]

Museum ini diresmikan pada tanggal 5 April 2005 oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Ir. Rachmat Witoelar dan kemudian ditetapkan sebagai Museum Koleksi Karst dan Budaya pada 22 Nopember 2008 oleh Bupati Pangkep, Syafrduin Nur.[2] Selanjutnya pengelolaan museum dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pangkajene Kepulauan.[3]

Museum Karst dan Budaya dibangun di atas tanah seluas 150 m2 dengan luas bangunan 72 m2.[3] Keberadaan museum ini berkaitan dengan adanya Kawasan Karst Maros-Pangkep yang saat ini merupakan Kawasan Geopark Nasional. Museum ini memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai tempat koleksi flora dan fauna yang berkaitan dengan karst dan budaya, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan terkait karst dan budaya, serta sebagai pusat kegiatan dan informasi yang berhubungan dengan karst dan budaya.[2]

Koleksi[sunting | sunting sumber]

Museum Karst dan Budaya memiliki 116 koleksi yang terdiri dari: foto, keris, baju adat, patung Pajang, uang logam, kopiah, alat tenun, baju Bodo, gendang, guci, mangkuk, piring, dan payung.[3]

Waktu Kunjungan[sunting | sunting sumber]

Waktu berkunjung ke museum ini adalah hari Senin sampai Jumat pukul 07.30 sampai 14.00 WITA.[2]

Tiket Masuk Museum[sunting | sunting sumber]

Pengunjung yang akan masuk ke museum ini tidak dipungut biaya (gratis).[2]

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

Fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung di museum ini adalah ruang pameran tetap, perpustakaan, dan toilet.

Jarak Tempuh[sunting | sunting sumber]

Jarak yang ditempuh pengunjung apabila dari Bandara Sultan Hasanuddin adalah lebih kurang 40 km,dari Pelabuhan Laut Makassar lebih kurang 52 km, dan dari Terminal Bus Makassar lebih kurang 46 km[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ghazali, Munjiyah (2017-09-04). "Pangkep Kini Sudah Punya Museum Karst Budaya". Tribun-timur.com. Diakses tanggal 2024-05-31. 
  2. ^ a b c d "Museum Karst dan Budaya - Sistem Registrasi Nasional Museum". Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud. Diakses tanggal 2024-05-31. 
  3. ^ a b c "Museum Karst dan Budaya". asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 2024-05-31. 
  4. ^ Wisata Sejarah. Jakarta: Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2007. hlm. 581–582.