Kesunyian

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Koptik, abad ke-8, Museum Nasional, Warsawa

Kesunyian atau keheningan adalah kondisi tidak adanya suara lingkungan yang dapat didengar, atau hanya ada suara dengan intensitas rendah yang sukar didengar, atau keadaan berhenti menghasilkan suara; pengertian yang terakhir ini dapat diperluas untuk diterapkan pada penghentian atau tidak adanya bentuk komunikasi apa pun, baik melalui ucapan atau media lainnya.[1]

Terkadang pembicara terdiam ketika mereka ragu-ragu dalam mencari kata, atau menyela diri mereka sendiri sebelum mengoreksi diri. Analisis wacana menunjukkan bahwa orang menggunakan keheningan singkat untuk menandai batas-batas unit prosodik, secara bergantian, atau sebagai tanda reaktif, misalnya, sebagai tanda ketidaksenangan, ketidaksetujuan, rasa malu, keinginan untuk berpikir, kebingungan, dan sejenisnya. Interval keheningan yang relatif lama dapat digunakan dalam ritual; dalam beberapa disiplin agama, orang mempertahankan keheningan untuk waktu yang lama, atau bahkan selama sisa hidup mereka, sebagai sarana transformasi spiritual pertapa.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Silence | Define Silence at Dictionary.com". Dictionary.reference.com. Diakses tanggal 2013-08-15. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]