Dunia menurut Islam
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Dunia menurut Islam diciptakan oleh Allah hanya bersifat fana dan akan binasa. Penciptaannya bertujuan untuk menguji manusia sebagai penghuninya. Manusia diyakini dapat mencapai kebahagiaan di dunia jika mengikuti ajaran Islam.
Sifat[sunting | sunting sumber]
Penciptaan dunia oleh Allah disertai dengan sifat keniscayaan akan mengalami kebinasaan. Di dalam dunia juga diberikan sifat kecemasan dan ketidakpastian oleh Allah. Penghuni dunia diberi sifat yaitu fana, harus bekerja keras dan pasti mengalami bencana. Kehidupan dari penghuni dunia akan berakhir dengan kematian.[1]
Penghuni[sunting | sunting sumber]
Allah telah menjadikan penghuni dunia memiliki sifat yang saling bertentangan. Penghuni dunia memilki kekuatan bersama dengan kelemahan. Kemampuan yang dimiliki oleh penghuni dunia disertai dengan ketidakmampuan. Masa muda dibarengi dengan masa tua. Kemuliaan ada bersama dengan kehinaan. Kekayaan disandingkan dengan kemiskinan, dan kesehatan dibarengi dengan penyakit.[2] Penghuni dunia yang dimaksud dalam ajaran Islam ialah manusia. Pengurusan dunia oleh manusia diberi kebebasan oleh Islam, sehingga sifatnya berubah dan berkembang.[3]
Kondisi[sunting | sunting sumber]
Kebahagiaan[sunting | sunting sumber]
Ajaran Islam bertujuan untuk memberikan kedamaian kepada manusia di dunia dan di akhirat.[4] Allah telah menetapkan Al-Qur'an sebagai pedoman bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.[5] Kebahagiaan di dunia hanya dapat dicapai dengan mengikuti para Nabi disertai dengan keimanan. Mereka merupakan utusan Allah yang menjadi rahmat bagi alam semesta.[6] Kebahagiaan oleh manusia di dunia hanya dapat diperoleh melalui pemahaman yang benar atas ilmu agama Islam.[7]
Referensi[sunting | sunting sumber]
Catatan kaki[sunting | sunting sumber]
- ^ an-Naisaburi 2017, hlm. 29.
- ^ an-Naisaburi 2017, hlm. 30.
- ^ Aziz, Abdul (Februari 2015). Tim Forum Kajian Kreatif, ed. Dasar-Dasar Ekonomi Islam (PDF). Cirebon: CV. Elsi Pro. hlm. 134. ISBN 978-602-1091-142.
- ^ Imawan, Dzulkifli Hadi (April 2020). Pendidikan Agama Islam (PDF). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. hlm. 93. ISBN 978-602-450-440-3.
- ^ Rohidin (Mei 2020). Pendidikan Agama Islam: Sebuah Pengantar (PDF). Yogyakarta: FH UII Press. hlm. 92. ISBN 978-602-53159-2-3.
- ^ Robiansyah (Desember 2020). Tim Halaman Moeka, ed. 40 Doa Pilihan dari Al-Quran. Jakarta Barat: Halaman Moeka Publishing. hlm. 5. ISBN 978-602-269-420-5.
- ^ Gade, Fithriani (Januari 2020). Integrasi Keilmuan Sains & Islam (PDF). Banda Aceh: Ar-Raniry Press. hlm. 38. ISBN 978-623-7410-23-2.
Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]
- an-Naisaburi, Abu al-Qasim (Maret 2017). Kitab Kebijaksanaan Orang-Orang Gila: 500 Kisah Muslim Genius yang Dianggap Gila dalam Sejarah Islam. Jakarta Selatan: Wali Pustaka. ISBN 978-602-74064-6-9.