Dengo-dengo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dengo-dengo adalah tradisi untuk membangunkan umat Islam melaksanakan sahur dan salat Subuh selama bulan Ramadan di Bungku, ibu kota Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.[1] Dengo-dengo sendiri merupakan sebuah bangunan yang menjulang setinggi hampir 15 meter, terbuat dari batang bambu sebagai tiang penyangga, menggunakan lantai papan ukuran 3 x 3 meter persegi, dan beratap daun sagu. Bangunan ini didirikan dengan cara gotong royong oleh warga menjelang 1 Ramadan.[2]

Pada saat menjelang waktu Sahur, para penjaga dengo-dengo itu menabuh gong dan gendang serta rebana sehingga warga akan terbangun dari tidurnya untuk melaksanakan Sahur.[1]

Dengo-dengo sudah hadir di Bungku sejak awal masuknya Islam sekitar abad ke-17 untuk menyerukan kepada warga agar bangun saat sahur dini hari. Pembangunan dengo-dengo yang dalam bahasa Indonesia berarti tempat beristirahat ini diperkirakan menelan biaya sekitar lima ratus ribu rupiah untuk setiap bangunannya.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "'Dengo-dengo', Ajakan Makan Sahur". kompas.com. 19 Agustus 2010. Diakses tanggal 3 Juni 2017. 
  2. ^ a b "Dengo-dengo Membangunkan Sahur". Republika Online. 19 Agustus 2010. Diakses tanggal 3 Juni 2017.