Lompat ke isi

Lisis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kasus plasmolisis yang merupakan salah satu bentuk lisis sel.

Lisis adalah peristiwa pecah atau rusaknya integritas membran sel dan menyebabkan keluarnya organel sel.[1]

Mekanisme[sunting | sunting sumber]

Salah satu penyebab sel lisis adalah ketidakseimbangan tekanan osmosis antara tekanan lingkungan dan tekanan dalam sel.[1] Apabila terjadi peristiwa di mana kondisi lingkungan bersifat lebih hipotonis dibandingkan kondisi tekanan dalam sel, atau kondisi dalam sel lebih hipertonis daripada kondisi lingkungan, maka sel akan mengalami lisis.[1] Hal ini diakibatkan peristiwa osmosis yaitu perpindahan air dari lingkungan hipotonis ke hipertonis.[1] Akibatnya sel akan mengembang dan lama kelamaan pecah.[1]

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Dalam bidang teknologi DNA, prinsip lisis sel merupakan tahap awal untuk melakukan proses isolasi DNA.[2] Teknik untuk memecahkan sel dapat dibagi dalam metode fisik dan kimiawi.[2] Pada umumnya metode kimiawi lebih banyak untuk mempersiapkan DNA untuk analisis lebih lanjut.[2] Lisis sel dapat dilakukan secara kimiawi dengan melemahkan kekuatan membran sel menggunakan senyawa enzim dan deterjen.[2] Enzim yang digunakan contohnya adalah lisozim, sedangkan deterjen yang digunakan contohnya adalah sodium dodesil sulfat.[2] Deterjen membantu lisis sel dengan menghilangkan molekul lipid pada membran sel.[2] Contoh bahan kimia lainnya yang dapat digunakan adalah EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid) dengan fungsi untuk mengikat ion magnesium yang menjaga struktur dinding sel.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Campbell NA, Reece JB. 2002. Biologi Jl. 1 Ed. 5. Jakarta: Erlangga.
  2. ^ a b c d e f g Sudjadi. 2008. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.