Lompat ke isi

Aye-aye

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Aye-aye
Daubentonia madagascariensis

Status konservasi
Genting
IUCN6302
Taksonomi
InfrafilumGnathostomata
KladEugnathostomata
MegaclassOsteichthyes
SuperkelasSarcopterygii
KladDipnotetrapodomorpha
KladTetrapodomorpha
OrdoEotetrapodiformes
InfrakelasElpistostegalia
KladStegocephalia
SuperkelasTetrapoda
KladReptiliomorpha
KladAmniota
KladSynapsida
KladEupelycosauria
KladMetopophora
KladHaptodontiformes
KladSphenacomorpha
KladSphenacodontia
KladPantherapsida
KladSphenacodontoidea
KladTherapsida
KladTheriodontia
KladEutheriodontia
KladCynodontia
KladEpicynodontia
KladEucynodontia
KladProbainognathia
KladProzostrodontia
KladMammaliamorpha
KladMammaliaformes
KelasMammalia
KladTheriamorpha
SubkelasTheriiformes
SuperlegionTrechnotheria
KladCladotheria
KladPrototribosphenida
KladZatheria
InfralegionBoreosphenida
SubkelasTheria
KladEutheria
InfrakelasPlacentalia
MagnorderBoreoeutheria
SuperordoEuarchontoglires
GrandorderEuarchonta
MirorderPrimatomorpha
OrdoPrimates
UpaordoStrepsirrhini
InfraordoChiromyiformes
FamiliDaubentoniidae
GenusDaubentonia
SpesiesDaubentonia madagascariensis
(Gmelin, 1788)
Tata nama
Sinonim taksonSciurus aye
Sciurus madagascariensis
ProtonimSciurus madagascariensis
Distribusi

EndemikMadagaskar


Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) adalah hewan endemik Pulau Madagaskar yang menjadi primata noktural terbesar di dunia.[1] Pada awalnya, penampilan aye-aye yang tidak biasa (unik) membuatnya diklasifikasikan sebagai hewan pengerat dibandingkan hewan primata.[1] Hewan ini memiliki jari yang tipis dan panjang serta memiliki jari tengah yang lebih panjang untuk mencari dan mengambil larva dari rongga kayu.[1] Tubuh aye-aye berwarna coklat gelap atau hitam dan memiliki ekor lebat yang ukurannya lebih besar dari tubuh mereka.[2] Mereka juga memiliki mata yang besar dan telinga yang sensitif.[2]

Aye-aye menghabiskan hidup mereka di pepohonan hutan hujan dan menghindari turun ke tanah.[2] Mereka aktif di malam hari (noktural), dan menghabiskan hari mereka dengan meringkuk di sarang berbentuk bola yang terbuat dari daun dan ranting pohon.[2] Ketika bertengger di ketinggian, aye-aye mengendap-endap di pepohonan untuk mendengarkan larva yang bergerak di bawah kulit pohon.[2] Selain mengambil larva untuk dimakan, jari tengah aye-aye yang panjang juga berguna untuk menyendoki daging (isi) kelapa dan buah-buahan lain yang juga menjadi makanannya.[2]

Sebagian besar masyarakat Madagaskar menganggap aye-aye sebagai hewan yang membawa pertanda nasib buruk.[2] Dengan alasan ini, masyarakat kemudian sering membunuh aye-aye yang mereka lihat.[2] Perburuan tersebut menjadikan kerusakan habitat aye-aye dan membuatnya terancam punah.[2] Hingga saat ini spesies aye-aye menjadi salah satu hewan yang dilindungi oleh hukum.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]