Lompat ke isi

Pengguna:Alvinwindro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Biografi Diri[sunting | sunting sumber]

Moh. Alvin Windro Wicaksono, seseorang yang lebih dikenal dengan sebutan Cangkir Seduh ini lahir di Batam pada tanggal 13 Juni 1997. Beragama Islam, penduduk asli Indonesia dan merupakan keturunan dari ras/suku Jawa. Sejauh ini ia belum kawin, dirinya masih seorang mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia (mengambil jurusan Bimbingan dan Konseling) yang masuk pada tahun 2015. Karena kuliahnya itulah, kini ia berdomisili di Bandung. Sejak kecil hingga besar, ia tinggal bersama keluarganya di Batam. Ia tinggal di Batam hingga lulus SMP, semenjak SMA ia tinggal di Boyolali (dekat Solo) selama 4 tahun untuk menyelesaikan pendidikannya di MA Ponpes Al Madinah. Dengan begitu, terlihat bahwasannya ia menghabiskan masa kecilnya di Batam; kemudian pulang-pergi Solo-Batam selama 4 tahun SMA; dan kini tinggal di Bandung. Akan tetapi, semenjak di Bandung, hanya 1 setengah tahun pertama saja ia pulang-pergi Bandung-Batam; sebab setelah itu seluruh keluarganya di Batam hijrah ke Batang sehingga kini ia pulang-pergi Bandung-Batang. Saat ini, sembari berkuliah, kesibukannya adalah menulis dan menyeduh.

Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Dimulai dari pendidikan usia dini di TK Cemerlang Piayu Batam, kemudian lanjut ke SDN 001 Sungai Beduk Batam, dan berlanjut ke SMPN 16 Mangsang Batam, lalu beranjak ke MA Ponpes Al Madinah Boyolali Jawa Tengah, dan kini masih menempuh pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung dalam bidang studi Bimbingan dan Konseling.

Riwayat Organisasi[sunting | sunting sumber]

Ketika SMP, ia mengikuti Pramuka; kemudian beranjak SMA, ia mengikuti Ospema (Organisasi Pesantren Al Madinah) --sejenis Osis-- dan mengikuti pula pecinpa alam Madinpala (Al Madinah Pecinta Alam), beberapa gunung yang pernah didaki seperti Lawu, Ungaran, Merbabu, Merapi, Burangrang, Manglayang, Cikuray dan Artapela; kemudian ketika kuliah, ia pernah mengikuti UKM Ibaf (Ideal Body and Fitness) akan tetapi tidak lama, juga mengikuti UKM KSR PMI UPI hingga menjadi AB, dan menjadi anggota Hima BK UPI 2017 Staff Pemikat. Selain itu, ia juga pernah berkecimpung di komunitas Stand Up Comedy UPI.

Biografi Literasi[sunting | sunting sumber]

Pada mulanya, ia tidak terlalu tertarik dengan dunia kepenulisan. Akan tetapi, semenjak ikut komunitas Stand Up Comedy, ia mulai menulis. Sebab seorang komika, sebelum melakukan openmic, mereka menulis materi terlebih dahulu. Dari sanalah, ia mulai menulis materi komedi. Setelah itu, merambat kepada menulis diary (catatan harian), merambat kepada menulis kata-kata mutiara yang lebih kita kenal dengan istilah quotes, lalu ia pun mulai menulis cerita-cerita, hingga akhirnya ia menulis puisi dan terus mendalaminya hingga sekarang.

Cangkir Seduh, adalah sebuah nama yang Alvin gunakan ketika menulis. Sebuah nama pena yang ia tetapkan semenjak ia menulis puisi yang berjudul "Hikayat Cangkir Seduh" (Puisi ini dapat dilihat dalam bukunya yang berjudul "Baca Aku"). Sejarahnya, nama ini muncul ketika ia sedang sibuk-sibuknya begadang mengerjakan tugas kuliah. Karena saat itu ia dituntut untuk tidak boleh mengantuk, ia pun menyeduh kopi. Saat itu, sering sekali ia menyeduh kopi, hingga terpikirkanlah kata Cangkir Seduh di benaknya.

Riwayat Kepenulisan[sunting | sunting sumber]

Karya Bersama[sunting | sunting sumber]

  1. Mengunyah Geram (2017, Bali: Yayasan Manikaya Kauci)
  2. Ironi 72 Tahun NKRI (2017, Jakarta Utara: Pustaka Tunggal)
  3. Negeri yang Bersolek (2017, Banten: Arashi Group)
  4. Antologi Puisi: Ayo Kita Menulis (2017, Yogyakarta: Utoh Media)
  5. Serpihan Sesal (2017, Kebumen: Inkumedia "Lini AE Publishing")
  6. My Memories (2017, Kebumen: Inkumedia "Lini AE Publishing")
  7. Jika (2017, Pati :Aksara Aurora Media)
  8. Sajak-Sajak Tentang Pindul (2017, Yogyakarta: Elmatera)
  9. Sungguh, Khimarku Bukan Teroris (2017, Kebumen: Inkumedia "Lini AE Publishing")
  10. Orang Ketiga (2017, Kebumen: Inkumedia "Lini AE Publishing")
  11. Makna Sebuah Pohon (2017, Tuban: Kars Publisher)
  12. Sekali Merdeka Tetap Merdeka (2017, Kota Pinang: Buana Litera "Lini Aqlam Media")
  13. Adhesi Setelah Kereta pergi (2017,Dumai: Harasi)
  14. Di Antara Dua Cermin (2017, Magelang: Dream High Publisher "Lini Intishar Publishing")
  15. Perempuan Raqqa (2017, Bandung: Kaifa Publishing)
  16. 143 Pesan Untuk Bumi Pertiwi (2017, Bali: Mudilan Group)
  17. Lembayung Kerinduan (2017, Bandar Lampun: Famedia)
  18. Sajak Kehilangan (2017, Bandung: Aria Mandiri Group)
  19. Mutiara Doa dan Harapan (2017, Purwokerto: Vigi Bless Publisher)
  20. Majulah Pendidikan di Indonesia (2017, Tuban: Kars Publisher)
  21. Parade Mimpi (2017, Aceh: Saweu Pena Publisher)
  22. Bait Kisah di Musim Hujan (2017, Aceh: Yayasan Cahaya Bintang Kecil)
  23. Aku Anak Santri (2017, Tuban: Kars Publisher)
  24. Tergenang Kenang (2017, Bekasi: Mandala Pratama)
  25. Antologi Puisi Batik (2018, Bukittinggi: WA Publisher)
  26. Garuda di Tangan Pemuda (2018, Bukittinggi: WA Publisher)
  27. Aku, Rindu, dan Hujan (2018, Bukittinggi: WA Publisher)
  28. Rumah (2018, Banyuwangi: Naa Publisher)
  29. Khayalan (2018, Banyuwangi: Naa Publisher)
  30. Bintang (2018, Banyuwangi: Naa Publisher)
  31. Arti Merdeka (2018, Ponorogo: Myria Publisher)
  32. Perempuan yang Tak Layu Merindu Tunas Baru (2018, kediri: FAM Publishing)
  33. Caraku Mencintaimu / GM Pustaka atau Bintang sembilan visitama "Akan Terbit"
  34. Perempuan Bernama Izza (2018, Bukittinggi: WA Publisher) "Akan terbit"
  35. Sekelumit Cerita Kehidupan (2018, Bukittinggi: WA Publisher) "Akan terbit"
  36. Di Balik Wajah Rembulan Malam (2018, Bukittinggi: WA Publisher) "Akan terbit"
  37. Cemburu (Puri Dewi Media) "Akan terbit"
  38. Without You (Puri Dewi Media) "Akan terbit"

Karya Tunggal[sunting | sunting sumber]

  1. Baca Aku (2017, Bandung: SituSeni)
  2. Surga Anjing Berada di Bawah Telapak Kaki Tikus (2018, Yogyakarta: Utoh Media)
  3. Kematian Pujangga Cinta "Akan Terbit"