Trikromasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 10.17 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 9 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1317719)
Tiga pigmen sel kerucut pada mata manusia menyebapkan penglihatan trikromatik.

Trikromatik adalah kondisi dimana mata mampu membedakan tiga kanal warna yang berbeda, atau memiliki tiga jenis sel kerucut yang berbeda pada matanya.[1] Teori trikromatik dicetuskan pada abad ke 18 oleh Thomas Young yang mengatakan bahwa penglihatan warna adalah hasil dari tiga jenis sel fotoreseptor yang berbeda. Teori ini dikembangkan oleh Hermann von Helmholtz dengan menggunakan percobaan pencocokan warna yang menunjukkan bahwa manusia dengan penglihatan normal membutuhkan tiga panjang gelombang untuk menciptakan rentang warna yang normal. Bukti fisiologi tentang teori trikromatik diberikan oleh Gunnar Svaetichin pada tahun 1956.[2]

Jenis sel kerucut yang ditemukan pada primata

Primata adalah satu-satunya mamalia plasenta dengan trikromatik.[3] Di dalam mata memiliki tiga jenis sel kerucut, masing-masing sel kerucut mengandung pigmen warna yang berbeda (opsin). Sel kerucut gelombang pendek (S) (Inggris: short-wavelength) memiliki puncak sensitifitas pada warna biru, Sel kerucut gelombang menengah (M) (Inggris: medium-wavelength) memiliki puncak sensitifitas pada warna hijau dan Sel kerucut gelombang panjang (L) (Inggris: long-wavelength) memiliki puncak sensitifitas pada warna kuning-hijau.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ [http://tigger.uic.edu/~hilbert/Glossary.html Color Glossary
  2. ^ Svaetichin,G. (1956). Spectral response curves from single cones, Actaphysiol. scand. 39, Suppl. 134, 17-46.
  3. ^ Ronald G. Boothe (2002). Perception of the visual environment. Springer. hlm. 219. ISBN 978-0-387-98790-3. 

Pranala luar

  • (Inggris) The Straight Dope: "Are cats and dogs really color-blind? How do they know?"
  • (Inggris) Scientific Paper: "Retinal mechanisms for chromatic and achromatic vision"