Sunan Nyamplungan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 April 2013 10.53 oleh Sentausa (bicara | kontrib) (perlu referensi)

Sunan Nyamplungan
LahirSyekh Amir Hasan
Nama lainSunan Nyamplungan

Sunan Nyamplungan dilahirkan dengan nama Syekh Amir Hasan. Sunan Nyamplungan adalah anak dari Sunan Muria

Etimologi

Sunan Nyamplungan di berikan kepada Syeh Amir Hasan karena, di tempat Syeh Amir Hasan terdapat pohon nyamplungan, sehingga warga karimunjawa menyebut Syeh Amir Hasan dengan nama Sunan Nyamplungan.

Riwayat

Sunan Nyamplungan adalah seorang Putera Sunan Muria. Sunan Nyamplungan merupakan Santri dari Sunan Kudus yang sangat cerdas tetapi ia memiliki sifat tidak baik yaitu sombong. Kesombongan yang membuat Sunan Muria geram adalah ketika seluruh santrinya disuruh mencari Kijang, Tetapi Sunan Nyamplungan tidak mau ikut mencari melainkan hanya menunjukan jarinya yang bisa mengeluarkan cahaya kearah kijang. Karena Sunan Nyamplungan memamerkan keistimewaanya dia, maka Ia di usir untuk pergi ke pulau yang terlihat kremun-kremun (samar-samar) dari atas Gunung Muria. Maka Sunan Nyamplungan pergi kearah Pulau Kremun-Kremun (Karimunjawa) tapi ketika baru sampai disebuah pantai terdapat banyak sekali ikan Bandeng maka pantai tersebut diberi nama Pantai Bandengan. Karena ibu Sunan Nyamplungan sangat sayang dengan Ia, maka Ibunya membuatkan masakan kesukaan Sunan Nyamplungan yaitu Pecel Lele. Ketika Ibunya mengejar sampai Pantai Bandengan ternyata Sunan Nyamplungan sudah menyebrang sehingga Ibu Sunan Nyamplungan melempar Pecel Lele ke Pantai Bandengan, Pecel Lele tersebut hanyut mengikuti perahu sunan Nyamplungan sampai ke Karimunjawa. Ketika sampai di Karimunjawa Lele tersebut hidup kembali dan hidup di laut yaitu di Lagon Lele, Lele-Lele tersebut tidak memiliki patil.