Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 November 2012 07.05 oleh Alamnirvana (bicara | kontrib)
Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana
Mangkubumi Kesultanan Banjar
Berkuasa1842-1851
Penobatan1842
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSultan Adam
IbuNyai Ratu Kamala Sari
AnakPangeran Mohammed Tambak Anjar

Ratu Anom Mangkubumi Kencana bin Sultan Adam adalah mangkubumi (kepala pemerintahan) Kesultanan Banjar yang dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1842. Ia menjabat mangkubumi mendampingi ayahandanya Sultan Adam yang menjadi kepala negara Kesultanan Banjar. Menurut tradisi kesultanan Banjar, putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, maka puteranya yang sulung dilantik sebagai Sultan Muda dan seorang yang lainnya akan dilantik sebagai mangkubumi (Pangeran Mangkubumi) menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia. Semenjak dibuatnya perjanjian 4 Mei 1826, Belanda dapat mencampuri pengaturan permasalahan mengenai pengangkatan Putra Mahkota dan Mangkubumi, yang mengakibatkan rusaknya adat kerajaan dalam bidang ini.

Nama lahirnya adalah Pangeran Noh. Pada tahun 1833, Pangeran Noh diduga terlibat atas kematian yang tidak wajar terhadap adik kandungnya yang bernama Pangeran Ismael dalam suatu perkelahian karena memperebutkan bakal calon mangkubumi yang kelak menggantikan paman mereka Pangeran Mangkoe Boemi Nata (nama lahirnya Pangeran Husin). Ratu Anom Mangkubumi Kencana wafat tahun 1851.[1] Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana merupakan kakek buyut (bahasa Banjar: datu') dari Pangeran Muhammad Noor (Gubernur Kalimantan pertama).

Disebut juga Pangeran Ratu.[2]

Didahului oleh:
Pangeran Mangkoe Boemi Nata
Mangkubumi
1842-1851
Diteruskan oleh:
Pangeran Tamjidullah

Catatan kaki

  1. ^ (Belanda) (1861)Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 23. Ter Lands-drukkerij. hlm. 70. 
  2. ^ (Indonesia) Mohamad Idwar Saleh; Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1986