Panembahan di Darat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Panembahan di Darat
Mangkubumi Kesultanan Banjar
Berkuasa1642-1652
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSultan Mustain Billah
IbuRatu Agung binti Pangeran Demang
Anak♂ Pangeran Dipati Wiranata
♂ Raden Kasuma Nagara
♂ Pangeran Dipati Tuha II
♂ Raden Putra-Kasuma
♂ Raden Jiwanata
♂ Raden Nala-Kasuma
♂ Raden Karta
♂ Raden Yuda
♀ Putri Mandi Angin
♀ Gusti Hacil
♀ Gusti Dewi

Panembahan di Darat, nama sebelumnya Pangeran di Darat, nama sebelumnya lagi Pangeran Dipati Anom adalah mangkubumi (kepala pemerintahan) Kesultanan Banjar sekitar tahun 1642-1652. Ia menjabat mangkubumi mendampingi Sultan Inayatullah (abangnya) dan sultan berikutnya yaitu Sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah.

Dia merupakan Pangeran (anak raja) pertama kali yang menjabat mangkubumi di Kesultanan Banjar, pada masa sebelumnya mangkubumi tidak dijabat oleh keturunan raja, tetapi dijabat oleh seorang yang bergelar Kiai dari kalangan non-bangsawan.

Nama aslinya tidak diketahui, namun dalam Hikayat Banjar disebutkan nama atau gelarnya sebelum memegang jabatan mangkubumi adalah Pangeran Dipati Anom (ke-1), ketika menjabat selama tujuh tahun sebagai mangkubumi bagi Sultan Inayatullah nama pangkatnya adalah Pangeran di Darat, dan selanjutnya ketika menjabat selama lima tahun (sampai akhir hayatnya) sebagai mangkubumi bagi Sultan Saidullah nama pangkatnya adalah Panembahan di Darat. Kedua gelar tersebut diberikan oleh anggota Dewan Mahkota yang paling senior pada saat itu yaitu Pangeran Dipati Anta-Kasuma yaitu saudara kandungnya yang bertahta sebagai raja Kerajaan Kotawaringin. Perubahan nama atau gelar menunjukkan adanya pergantian rezim dan perubahan kepada gelar yang lebih tinggi.

Ketika mangkat ia sedang menjabat sebagai mangkubumi bagi Sultan Saidullah, kemudian jabatan mangkubumi tersebut dilanjutkan oleh Pangeran Dipati Anta Kasuma. Pada masa itu Pangeran Dipati Anta Kasuma telah berdomisili kembali di Banjarmasin, setelah ia menyerahkan tahta Kotawaringin kepada puteranya yang bernama Ratu Amas.[1]

Silsilah[1]

Panembahan di Darat merupakan keturunan ke-10 dari Lambung Mangkurat dan juga keturunan ke-10 dari pasangan Puteri Junjung Buih dan Maharaja Suryanata. Maharaja Suryanata (nama lahir Raden Putra) dijemput dari Majapahit sebagai jodoh Puteri Junjung Buih (saudara angkat Lambung Mangkurat).


  1. Panembahan di Darat/Pangeran Dipati Anom I/Pangeran di Darat x Gusti Barap 2 binti Raden Aria Dikara dari Kota Bangun/Sribangun)
    1. Putri Mandi Angin (anak Gusti Barap 2) x Pangeran Mas Dipati bin Pangeran Dipati Antasari
    2. Raden Kasuma Nagara x Putri Timbako
      1. Raden Buyut Lancap (anak Putri Timbako)
    3. Pangeran Dipati Wiranata/Raden Balah x Putri Kumkuma
      1. Gusti Cabang (ibu Putri Piting)
    4. Raden Putra-Kasuma/Raden Tukang x Gusti Tanya
      1. Raden Jayengrana (anak Gusti Tanya)
    5. Raden Jiwanata/Raden Hagal
    6. Raden Nala-Kasuma/Raden Jungkir (anak Dayang Putih 1 dari Kotawaringin)
    7. Gusti Hacil (anak Dayang Biru) x Raden Sutasoma/Pangeran Dipati Singamarta
    8. Raden Karta (anak Dayang Biru)
    9. Gusti Dewi (anak Si Hayu)
    10. Raden Yuda (anak Si Hayu) x Gusti Sari Bulan
    11. Pangeran Dipati Tuha II/Raden Halus x Gusti Batar
Didahului oleh:
Kiai Tumenggung Raksanagara
Mangkubumi
1642-1652
Diteruskan oleh:
Ratu Bagawan

Catatan kaki

  1. ^ a b (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983-62-1240-X