Opini publik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 April 2013 09.42 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 26 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q17946)

Opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Agregat dari sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa.[butuh rujukan]

Dalam menentukan opini publik, yang dihitung bukanlah jumlah mayoritasnya (numerical majority) namun mayoritas yang efektif (effective majority).[butuh rujukan] Subyek opini publik adalah masalah baru yang kontroversial dimana unsur-unsur opini publik adalah: pernyataan yang kontroversial, mengenai suatu hal yang bertentangan, dan reaksi pertama/gagasan baru.[butuh rujukan]

Pendekatan prinsip terhadap kajian opini publik dapat dibagi menjadi 4 kategori:

  1. pengukuran kuantitatif terhadap distribusi opini [butuh rujukan]
  2. penelitian terhadap hubungan internal antara opini individu yang membentuk opini publik pada suatu permasalahan[butuh rujukan]
  3. deskripsi tentang atau analisis terhadap peran publik dari opini publik[butuh rujukan]
  4. kajian baik terhadap media komunikasi yang memunculkan gagasan yang menjadi dasar opini maupun terhadap penggunaan media oleh pelaku propaganda dan manipulasi.[butuh rujukan]

Menurut Dan Nimmo, opini personal terdiri atas kegiatan verbal dan non verbal yang menyajikan citra dan interpretasi individual tentang objek tertentu, biasanya dalam bentuk isu yang diperdebatkan orang.[1]

Opini dapat dinyatakan secara aktif maupun secara pasif.[butuh rujukan] Opini dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas, ataupun melalui pilihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak secara langsung dapat diartikan (konotatif).[butuh rujukan] Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan.[2]

Opini publik itu identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, keluhan, kritik yang membangun, dan kebebasan di dalam penulisan.[butuh rujukan] Dengan kata lain, opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat.[3]


Cara Mengetahui Adanya Opini Publik

Tahun 1965 sewaktu pembrontakan GESTAPU/PKI ada pertentangan antara PKI dan pendukung Pancasila yang kemudian menjadi Orde Baru. Pertentangan terjadi setelah mendengar bahwa ada pembunuhan terhadap para Jendral oleh PKI.[butuh rujukan] Pembrontakan PKI (GESTAPU/PKI) berlangsung dimana-mana, akan tetapi langsung dapat ditumpas.[butuh rujukan] Hal tersebut juga kita dengar dari surat kabar, radio, televisi dan film, rapat-rapat, pidato-pidato, di forum ceramah dan dimana saja.[butuh rujukan] Gejala tersebut disebut public opinion atau opini publik.[4]

Untuk memahami opini seseorang dan publik tidaklah mudah. Menurut R.P. Abelson, hal ini berkaitan dengan:

  1. Kepercayaan mengenai sesuatu (belief)[butuh rujukan]
  2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude)[butuh rujukan]
  3. Persepsi. Suatu pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi serta menafsirkan pesan dan persepsi merupakan pemberian makna pada stimuli inderawi.[5]

Referensi

  1. ^ Ahmad Sehu, “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Opini Khalayak Tentang Citra Masjid (Survey Opini Masyarakat Tentang Masjid Raya Aal Ittihaad)”, ( Tesis Universitas Indonesia, Jakarta,2003).
  2. ^ Moore,H. Frazier,Ph.d.Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi.PT Remaja RosdaKarya Bandung : 2005 hal 51-52
  3. ^ SR. Maria Assumpta Rumati OSF, Dasar-Dasar Public Relations:Teori dan Praktik. Yogyakarta. 2001. hal 55.
  4. ^ Sunarjo.Djoenaesih.S. Opini Publik, Cetakan Pertama. Penerbit Liberty Offset Yogyakarta. Yogyakarta.1997. hal 25
  5. ^ Rosady Ruslan, Manajemen Humas Dan Komunikasi : Konsep Dan Aplikasi, Edisi Revisi, Rajawali Press. Jakarta. 2001. hal 52.
  • (Indonesia) Djoenasih S. Sunarjo, Opini Publik
  • (Indonesia) Helena Olii, Opini Publik
  • (Indonesia) Eriyanto, Teknik Sampling Analisis, Analisis Opini Publik