Maximus sang Pengaku Iman
Maximus adalah salah satu teolog dari Bizantium.[1] Ia dilahirkan tahun 580 dan sempat menjadi sekretaris utama kaisar di Konstantinopel.[1] Pada tahun 614, ia memutuskan meninggalkannya jabatannya itu demi cita-citanya menjadi seorang rahib.[1] Ia pernah tinggal di Afrika Utara selama hampir dua dekade.[2] Maximus beberapa kali dibuang ke Konstantinopel dan dipaksa menerima doktrin yang mengajarkan bahwa Kristus hanya mempunyai satu kehendak.[1] Padahal ia bersikeras berpegang pada pandangannya bahwa Yesus Kristus itu mempunyai dua kehendak yakni kehendak manusiawi dan ilahi.[1] Dengan tegas, ia menyuarakan pendapatnya itu dalam sinode di Roma tahun 649.[1] Persoalan itu membuat Maximus banyak mengundang perhatian Barat.[1] Oleh karena ia tidak mau menerima doktrin dua kehendak maka pada tahun 661 lidah dan tangan kanannya dipotong sebagai hukuman baginya.[1][2] Ia meninggal di Konstantinopel tahun 662.[1] Kematiannya tersebut membuatnya diberi gelar "Maximus Sang Syahid" oleh orang-orang yang kagum melihat keteguhan Maximus dalam memegang komitmen-komitmen teologisnya.[2] Maximus disebut-sebut sebagai salah satu teolog Ortodoks penting di abad ke-7.[1] Banyak sekali karya tulis yang dihasilkannya bahkan mencapai sekitar sembilan puluh tulisan dengan tema yang berbeda-beda.[1]
Referensi
Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link FA