Birute Galdikas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 00.32 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 12 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q242680)

Birutė Marija Filomena Galdikas (lahir 10 Mei 1946), adalah ahli primata, aktivis pelestarian alam, dan penulis dari beberapa buku mengenai ancaman kepunahan orangutan khususnya Orangutan Kalimantan. Galdika dikenal sebagai tokoh pemimpin di area penelitian primata modern terutama orangutan .[1] Sebelum penelitianya, ilmuwan hanya mengetahui sangat sedikit mengenai spesies orang utan. [2]

Awal kehidupan dan Pendidikan

Birute Galdikas lahir di Wiesbaden, Jerman sebagai anak dari orang tua yang berasal dari Lithuania. Ia kemudian menjadi warga negara Kanada dan tumbuh besar di Toronto, Kanada.

Pada mempelajari Psikologi saat kuliah dan biologi. Kemudian di tahun 1966 Galdikas lulus tingkat sarjana di bidang Psikologi dan Kehewanan yang diberikan oleh Universitas British Columbia dan Universitas California, Los Angeles. Gelas Masternya adalah dibidang antropologi dari UCLA diperoleh pada tahun 1969 dan gelar doktornya juga pada bidang antropologi diperoleh dari UCLA di tahun 1978. [3] Sebagai mahasiswa ia pertamakali bertemu mentornya Louis Leakey dan mengemukakan keinginannya untuk mempelajari orangutan di habitat alaminya (di hutan).

Kemah Leakey

Upaya Birute meyakinkan Louis Leakey untuk mempelajari orangutan bermula dari keprihatinannya saat menyadari betapa sedikitnya informasi tentang spesies yang isinya hanya "Orangutan termasuk kera besar yang pintar dan merupakan satwa asli Indonesia dan Malaysia, kera ini memiliki lengan yang panjang dan rambut berwarna kemerahan, terkadang coklat. Bertekad untuk mempelajari lebih jauh tentang dunia "kera merah", Birute kemudian meyakinkan Leaky untuk mengorganisir penelitiannya, walaupun Leaky awalnya tidak yakin. Pada umur 25 tahun Birute kemudian sampai di Tanjung Puting pada tahun 1971 bersama seorang fotografer bernama Rod Brindamour, yang kemudian menjadi suaminya. Dipilihnya Birute untuk mempelajari orangutan menjadikan Birute salah satu dari tiga wanita (trio) yang dipilih langsung oleh Leakey untuk mempelajari kerabat terdekat manusia, kera besar, di habitat langsung mereka. Trio ini dikenal juga sebagai "Trimates" atau "Trio Bidadari Leaky", dua orang lainnya adalah Jane Goodall yang mempelajari tentang simpanse, dan Dian Fossey yang mempelajari tentang Gorila Gunung. [2] Leakey dan National Geographic Society membantu Birute untuk mendirikan perkemahan untuk melakukan riset awal di Kalimantan dengan tujuan mempelajari orangutan di Borneo. Sebelum upaya Birute, spesies orangutan masih tidak diketahui banyak, kalah dengan Kera Besar Afrika. Birute kemudian banyak menambahkan pengetahuan ilmiah tentang perilaku orangutan, habitat, dan cara makannya.

Riset dan penyuluhan

Birute tidak saja meneliti orangutan namun berkontribusi dalam pemahaman ilmiah mengenai keanekaragaman hayati Indonesia dan hutan hujan sebagai kesatuan, sekaligus mempromosikan mengenai orangutan pada dunia.

Saat tiba di Kalimantan, Birute tinggal dalam kemah primitif yang sangat sederhana dan menamakan tempat tinggalnya sebagai "Kemah Leakey", dekat dengan Laut Jawa[1] Saat berada disana ia menemukan berbagai serangga pemakan daging dan lintah penghisap darah.[1] Walaupun begitu ia tetap teguh menghadapi banyak cobaan dan tinggal disana selama 30 tahun sembari menjadi advokat yang vokal mengenai orangutan dan pelestarian hutan hujan tempat mereka tinggal, yang terus menerus digerus oleh industri kayu, penanaman kebun minyak sawit, tambang emas, dan lainnya [4]

Upaya pelestarian Birute akhirnya melampaui advokasi dan menuju rehabilitasi untuk banyak orang utan yang kemudian menjadi yatim piatu dan dirawat olehnya. Hal ini dikarenakan banyak orang utan yang awalnya adalah binatang peliharaan ilegal menjadi terlalu pintar dan terlalu sulit untuk dirawat oleh pemiliknya.[1]


Rujukan

  1. ^ a b c d Galdikas-Brindamour, Birutė (1975). "Orangutans, Indonesia's "People of the Forest"". National Geographic Magazine. 148 (4). hlm. 444–473. 
  2. ^ a b de Waal, Frans (1995). [(Inggris) The New York Times "The Loneliest of Apes"] Periksa nilai |url= (bantuan). The New York Times. 
  3. ^ (Inggris) Biruté Galdikas: Zoology, Animals, Physiology, Metabolism
  4. ^ Robin McDowell (2009-01-18). "Palm oil frenzy threatens to wipe out orangutans". Associated Press. Diakses tanggal 2009-01-18.  [pranala nonaktif]

Pranala luar