Bandar Udara Internasional Kabul
Bandar Udara Internasional Kabul دکابل نړیوال هوایی ډګر میدان هوایی بین المللی کابل | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Umum/Militer | ||||||||||
Pemilik | Kementerian Perhubungan dan Udara | ||||||||||
Pengelola | Hellenic Air Force (sebagai bagian dari ISAF)[1] | ||||||||||
Lokasi | Kabul | ||||||||||
Ketinggian dpl | 1,789 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 34°33′56″N 69°12′39″E / 34.56556°N 69.21083°E | ||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
|}
Bandar Udara Internasional Kabul (IATA: KBL, ICAO: OAKB), (Pashtun: دکابل نړیوال هوایی ډګر), (Persia: میدان بین المللی کابل ), dikenal juga sebagai Bandar Udara Khwaja Rawash, berlokasi 16 km dari pusat kota Kabul, Afghanistan.
Bandara internasional kabul didirikan pada awal 1960-an saat Afganishtan mengalami modernisasi. Selama 10 tahun perang Soviet-Afganistan dari tahun 1979 hingga 1989, bandara dikendalikan penuh oleh Tentara Merah. Setelah pengunduran diri Soviet maka kendali diambil alih oleh tentara Afganishtan, yang kemudian beralih lagi ke milisi sipil dan rezim lain hingga akhir 2001 saat invasi sekutu ke Afganishtan.
Pada awalnya, bandara Kabul hanya digunakan oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional ((Inggris):International Security Assistance Force (ISAF)), sebuah pasukan perdamaian pimpinan NATO. Setelah pencabutan sangsi dari PBB pada awal tahun 2002, akhirnya bandara difungsikan untuk penerbangan sipil. Militer Amerika Serikat dan ISAF (dengan dukungan terbesar dari Angkatan Udara Rumania tahun 2005) mengendalikan bagian militer dari bandara dan menyediakan keamanan disana. Polisi Nasional Afganishtan dan Angkatan Darat Afganishtan mengendalikan keamanan di dalam dan sekitar bandara.
Sejarah dan Pembangunan
Bandar Udara Kabul dibangun pada awal 1960-an oleh mekanik Uni Soviet. Pada masa tersebut Afganishtan menjadi negara yang sangat berkembang dan menyamai negara lain di dunia. Banyak wisatawan asing datang dari Amerika, Eropa, India, dan daerah lain di seluruh dunia memasuki negara tersebut melalui bandara Kabul. Masa ini berakhir pada akhir 1970-an ketika negara ini mulai menghadapi masalah politik.
Maskapai kemudian digunakan oleh Tentara Merah Soviet selama 10 tahun Perang Soviet-Afganistan dari tahun 1979 hingga 1989. Bandara ini juga digunakan oleh pasukan militer dari mantan presiden Afganishtan, Mohammad Najibullah, hingga tahun 1992. Bandara ini kemudian jatuh ke tangan tentara mujahidin lokal selama beberapa tahun sebelum diambil alih oleh Taliban hingga akhir tahun 2001 ketika mereka meninggalkan kota setelah invasi sekutu ke Afganishtan. Karena sanksi internasional selama pemerintahan Taliban, bandara ditutup pada akhir 1990-an, dengan penerbangan internasional yang sangat terbatas.
Setelah invasi sekutu ke Afghanistan dan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, Bandara Internasional Kabul dibombardir dan dihancurkan sebulan kemudian oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat. Semua pesawat di darat juga dihancurkan oleh pilot Angkatan Udara Amerika Serikat. Bandara tidak mengalami banyak perubahan hingga akhirnya tentara Amerika dan NATO menduduki bandara.
Pada tahun 2006, pemerintah Afghanistan menerima bantuan dana dari pemerintah Jepang untuk membangun kembali Bandara Internasional Kabul. Rencana tersebut termasuk dengan terminal internasional senilai US$ 35 juta. Presiden Afganishtan, Hamid Karzai dan petinggi negara lain mendatangi upacara pembukaannya.[2] Terminal baru resmi beroperasi untuk penerbangan internasional pada 2 Juni 2009. Terminal lama kemudian direnovasi dan saat ini digunakan untuk penerbangan domestik.
Pergerakan diharapkan mencapai 100,000 pada tahun 2011, saat dimana Ariana Afghan Airlines dan Kam Air menerima pesawat baru mereka. Pada saat itu Angkatan Udara Afganishtan juga menerima 45 pesawat baru.
Penggunaan Militer
Bagian utara dari Bandara Internasional Kabul selesai dan diserahkan kepada Angkatan Udara Amerika Serikat pada September/Oktober 2008. Bagian ini akan menjadi fasilitas komando bagi Korps Udara Angkatan Darat Afganishtan dan meliputi fasilitas perumahan, administrasi, operasi, perawatan dan rekreasi. Proyek tersebut juga meliputi dua kompleks hangar, taxiway baru, dan apron. Bagian ini akan menjadi pusat Angkatan Udara Afganishtan pada Januari 2008, hangar kedua selesai tahun 2008.
Maskapai dan destinasi
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Air Arabia | Sharjah |
Air India | Delhi |
Ariana Afghan Airlines | Al Ain [3], Ankara, Delhi, Dubai, Dushanbe, Frankfurt, Herat, Istanbul-Atatürk, Jeddah, Kandahar, Kuwait, Mashhad, Mazar-i-Sharif, Moscow-Sheremetyevo, Tehran-Imam Khomeini, Ürümqi |
Flydubai | Dubai |
Gulf Air | Bahrain |
Iran Aseman Airlines | Mashhad |
Kam Air | Delhi, Dubai, Dushanbe, Herat, Islamabad, Mashhad, Mazar-i-Sharif, Tarin Kot, Vienna Seasonal: Almaty, Ürümqi |
Pakistan International Airlines | Islamabad, Peshawar |
Safi Airways | Delhi, Dubai |
Turkish Airlines | Istanbul-Atatürk |
UN Humanitarian Air Service | Islamabad |
Kargo
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Emirates SkyCargo | Dubai, Hong Kong |
Etihad Crystal Cargo dioperasikan oleh World Airways | Abu Dhabi, Karachi, Sharjah |
Silk Way Airlines | Baku |
Turkish Airlines Cargo | Istanbul-Atatürk, Mumbai |
Midex Airlines, Dubai, UAE, seluruh dunia
Gambar
-
Tampak bandara dari udara dan pegunungan sekitarnya
-
Kam Air juga berbasis dari Kabul International
-
Penumpang menaiki Ariana Afghan Airlines tahun 2006
-
Robert Gates di Kabul International Airport