Anggang-anggang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 April 2013 01.52 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 31 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q270322)
Anggang-anggang (Gerridae)
Anggang-anggang Gerris remigis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Infraordo:
Famili:
Gerridae

Leach, 1815
Genera

Aquarius
Eotrechus
Gerris
Halobates
Limnogonus
Limnoporus
Metrobates
Neogerris
Rheumatobates
Trepobates

Anggang-anggang merupakan sekelompok serangga pemangsa yang semuanya termasuk dalam suku Gerridae. Anggota-anggotanya, sekitar 340 jenis, banyak yang sulit dibedakan. Dalam literatur dikenal juga secara salah kaprah sebagai "laba-laba air", walaupun ia sama sekali bukan laba-laba. Nama "anggang-anggang" sendiri berasal dari gerakannya yang maju-mundur sambil mengapung.[1]

Serangga ini sangat mudah dikenali karena kebiasaan hidupnya yang selalu berjalan/melompat di permukaan air. Gerakannya cepat, dapat mencapai 1.5 m/s. Kebanyakan hidup di perairan tenang, namun ada lima jenis (dari marga Halobates) yang diketahui hidup di permukaan samudera.[2] Dari permukaan air, anggang-anggang mengincar mangsa (biasanya serangga lain) yang berada di dekat permukaan.

Hewan ini menjadi model dalam penelitian biofisika tentang kemampuan tekanan permukaan dalam menyangga beban. Ada dua aspek yang menjadi perhatian: kemampuan mengapung di permukaan dan kemampuannya bergerak ke depan secara cepat.

Kemampuan mengapung berasal dari adanya rambut-rambut sangat kecil (microsetae) tersusun dengan arah tertentu dengan lekukan-lekukan dalam ukuran nanometer pada ujung tungkainya dan dilengkapi dengan lapisan malam (lilin), tetapi efek hidrofobik lebih disebabkan oleh struktur fisik tungkai daripada lapisan malam yang ada. [3] Diketahui pula, terdapat sudut kontak efektif tungkai dengan air sebesar 167.6° ± 4.4°. Karena rapatnya rambut-rambut kecil serta lekukan-lekukan yang ada, udara terperangkap pada struktur itu dan berfungsi sebagai "bantalan" pada permukaan air.

Gerris sp.

Kemampuan bergerak secara cepat juga menarik perhatian ilmuwan. Untuk bergerak, anggang-anggang menekan permukaan air dengan pasangan tungkai tengahnya tanpa menembus permukaan, membentuk cekungan di permukaan. Cekungan ini cukup dalam untuk mendorong tubuh serangga ke depan. Selain itu, beberapa individu dapat menggunakan sayap yang kadang-kadang dimiliki oleh serangga ini. Dalam kondisi hidup kurang menguntungkan, anggang-anggang cenderung tidak bersayap. [4]

Rujukan

  1. ^ Wojowasito, S. 1977. Kamus Kawi-Bahasa Indonesia.
  2. ^ ESA Paper: Molecular genetics and distribution of the ocean-skater Halobates (Heteroptera: Gerridae)
  3. ^ Gao X, Jiang L. 2004. Biophysics: water-repellent legs of water striders. Nature 432:36. doi=10.1038/432036a
  4. ^ Discoverlife


Pranala luar