Akihito

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 06.17 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 76 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q37979)
Akihito 明仁
Kaisar Jepang
Berkuasa7 January 1989 – sekarang
Penobatan12 November 1990
PendahuluHirohito
Heir apparentNaruhito ,Putra Mahkota Jepang
Wali
Informasi pribadi
Nama lengkap
Akihito
AyahHirohito
IbuPermaisuri Kojun
PasanganMichiko Ratu Jepang
AnakNaruhito ,Putra Mahkota Jepang
Pangeran Akishino
sayako ,Putri Nori
AgamaShinto

Akihito (明仁), (lahir 23 Desember 1933), adalah kaisar Jepang ke-125, yang bertahta sejak tahun 1989, menggantikan ayahnya kaisar Hirohito yang meninggal dunia.

Akihito merupakan putra pertama dan anak kelima (dari tujuh bersaudara) Kaisar Showa (Hirohito) dan Maharani Kojun (Nagako). Bergelar Tsugo no miya (継宮; Putra Tsugo) semasa kanak-kanak, ia dibesarkan dan diajar oleh guru privat dan kemudian belajar di Sekolah Dasar Anak Laki-laki dan Sekolah Menengah ketika itu, Peers' School (Gakushuin selepas 1947), 1940-52. Ia dipisahkan dari keluarganya pada usia tiga tahun.

Ketika kota Tokyo dibom oleh pihak Amerika pada Maret 1945, ia dan saudara mudanya, Pangeran Masahito (sekarang Pangeran Hitachi), dipindahkan dari Tokyo. Ketika masa pendudukan Amerika selepas Perang Dunia II, Pangeran Akihito belajar Inggris dengan Elizabeth Gray Vining guru wanita asal Amerika Serikat yang tugas utamanya adalah memperkenalkan dan mengajarkan asas-asas demokrasi kepada putra mahkota Jepang[1]. Pangeran Akihito kuliah sebentar di Jurusan Ilmu Politik di Universitas Gakushuin di Tokyo dan tidak menerima ijazah. Seperti ayahnya, ia menyukai biologi lau dan mempelajarinya sungguh-sungguh. Ia juga senang mendengarkan musik, klasik maupun jazz, dan sering bermain tenis dan bridge.

Walaupun ia merupakan putera mahkota Takhta Bunga Seruni dari 23 Desember 1933, perlantikan resmi sebagai Pangeran (Rittaishi no Rei) berlangsung pada 10 November 1951 di Istana Kaisar.

Pada Juni 1953, Pangeran Akihito mewakili Jepang sebagai utusan dalam upacara pelantikan Ratu Elizabeth II Britania Raya. Pada 10 April 1959, ia menikah dengan Michiko Shoda (lahir 24 Oktober 1934), anak perempuan Shoda Hidesaburo, presiden komisaris Industri Tepung Nisshin. Perkawinan tersebut menerobos tradisi karena Michiko Shoda bukan seorang keturunan bangsawan yang pertama yang menikah dengan keluarga kerajaan. Selepas itu, Pangeran Akihito dan Putri Michiko mengadakan kunjungan resmi ke 37 negara. Pangeran Akihito naik takhta setelah Kaisar Hirohito wafat pada 7 Januari 1989 dan secara resmi menjadi kaisar Jepang yang ke 125 pada 12 November 1990.

Semenjak naik takhta kekaisaran, Kaisar ini berusaha untuk mendekatkan keluarga Kaisar dengan masyarakat Jepang. Ia mengadakan kunjungan resmi ke 18 negara, termasuk ke 47 prefektur di Jepang. Kaisar Akihito dan Ratu Michiko dikaruniai tiga putra: Pangeran Naruhito (lahir 23 Februari 1960), Pangeran Akishino (Fumihito, lahir 11 November 1965) dan Putri Sayako Nori (gelar, Nori no miya, atau Putri Nori, lahir 18 April 1969).

Pada 18 Februari 2012, Kaisar Akihito menjalani operasi bypass jantung di Rumah Sakit Unversitas Tokyo atau University of Tokyo Hospital pada pukul 09.24 waktu setempat. Ia harus menjalani operasi bypass jantung setelah hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyempitan pembuluh darah koronernya. Selama operasi dan masa penyembuhan, putra sulung Akihito, Putra Mahkota Naruhito akan mengambil alih tugas-tugas resmi seperti menghadiri seremoni publik dan menemui tamu-tamu negara [2].

Era pemerintahannya dinamai "Heisei".

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Ensiklopedi Nasional Indonesia, Penerbit PT. Delta Pamungkas, 2004
  2. ^ Artikel:"Kaisar Jepang Jalani Operasi Jantung" di detik.com
Didahului oleh:
Hirohito, Kaisar Showa
Kaisar Jepang Diteruskan oleh:
Naruhito, Pangeran