Lompat ke isi

Cincin Api Pasifik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 116: Baris 116:
{{Lihat|Gempa bumi Ekuador 2016}}
{{Lihat|Gempa bumi Ekuador 2016}}
[[File:MajorVolcanoesInEcuador-USGS.png|thumb|250px|Gunung berapi aktif di Ekuador]]
[[File:MajorVolcanoesInEcuador-USGS.png|thumb|250px|Gunung berapi aktif di Ekuador]]
[[File:19991102 Tung large.jpg|thumb|300px|Gunung [[Tungurahua]] erupsi (1999)]]
[[File:Cotopaxi volcano 2008-06-27T1322.jpg|thumb|250px|[[Gunung Cotopaxi]] di Ekuador]]

[[Gunung Cotopaxi]] di Ekuador adalah salah gunung berapi paling berbahaya di dunia terletak di [[Provinsi Cotopaxi]], dengan ketinggian mencapai 5,897 meter, menjadikan salah satu gunung berapi aktif paling tinggi. Gunung Cotopaxi telah erupsi sebanyak 85 kali sejak 1700, gunung ini adalah salah satu gunung berapu paling aktif di dunia.<ref>{{Cite journal|title=Late Holocene tephrostratigraphy from Cajas National Park, southern Ecuador|journal=[[Andean Geology]]|url=http://www.andeangeology.cl/index.php/revista1/article/view/V47n3-3301/html|last1=Arcusa|first1=Stéphanie H.|volume=47|pages=508–528|last2=Schneider|first2=Tobias|issue=3|doi=10.5027/andgeoV47n3-3301|last3=Mosquera|first3=Pablo V.|last4=Vogel|first4=Hendrik|last5=Kaufman|first5=Darrell|last6=Szidat|first6=Sönke|last7=Grosjean|first7=Martin|year=2020|doi-access=free}}</ref>


=== Peru ===
=== Peru ===

Revisi per 29 November 2023 01.28

Cincin Api Pasifik.
Gempa di dunia 1900-2013
Zona subduksi di dunia

Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Pacific Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.550 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.

Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5-6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge.[1][2]


Daerah cakupan

Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat daya, berlawanan arah jarum jam):

Selandia Baru

Gunung berapi di Selandia Baru
Gunung Taranaki

Selandia Baru memiliki konsentrasi gunung api rhyolitic muda terkuat di dunia, dan lapisan tebal tuf menyelimuti sebagian besar Pulau Utara. Letusan paling awal menurut sejarah terjadi di Whakaari/White Island pada tahun 1826, diikuti pada tahun 1886 oleh letusan bersejarah terbesar di negara itu di Gunung Tarawera. Sebagian besar wilayah utara Pulau Utara Selandia Baru terdiri dari pegunungan bawah laut dan pulau-pulau kecil, termasuk 16 gunung berapi bawah laut. Dalam 1,6 juta tahun terakhir, sebagian besar vulkanisme Selandia Baru berasal dari Zona Vulkanik Taupō.

Tonga

Dampak dari Letusan dan tsunami Hunga Tonga 2022

Samoa

Fiji

Vanuatu

Gunung West Mata

Papua Nugini

Setting lempeng tektonik Papua Nugini

Indonesia

Gunung berapi di Indonesia

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Kondisi geografis ini di satu sisi menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana letusan gunung api, gempa bumi, dan tsunami namun di sisi lain menjadikan Indonesia sebagai wilayah subur dan kaya secara hayati. Debu akibat letusan gunung berapi menyuburkan tanah sehingga masyarakat tetap banyak yang tinggal di area sekitar gunung berapi. Jalur Cincin Api juga memberikan potensi energi tenaga panas bumi yang dapat digunakan sebagai sumber tenaga alternatif.[3] Jalur Cincin Api juga memberikan potensi energi tenaga panas bumi yang juga bisa membuat rumah pemukiman terbakar[3]

Indonesia sering mengalami gempa bumi dan rumah bagi 127 gunung berapi aktif. Salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia adalah Gunung Merapi, Gunung Kelud dan Gunung Sinabung. Pada Oktober 2010 Gunung Merapi Erupsi menyebabkan kerusakan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jumlah korban meninggal 300 orang. Sementara Letusan Krakatau 1883 di Selat Sunda, adalah salah satu letusan paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah. Letusan tersebut, memicu tsunami setinggi 10 meter, dan menewaskan lebih dari 36.000 orang, dan menjadikan salah satu suara letusan paling keras hingga 172 desibel.

Letusan lain yang paling dahsyat adalah Letusan Tambora 1815, di Sumbawa mencapai skala VEI 7 dan menyebabkan hari tanpa musim panas selama beberapa bulan, secara global.

Filipina

Gunung berapi aktif di Filipina
Letusan Gunung Pinatubo 1991 salah satu erupsi terbesar di Abad ke-20

Letusan Gunung Pinatubo 1991 adalah letusan terbesar kedua di dunia pada abad ke-20. Prediksi sukses terjadinya letusan klimaks menyebabkan evakuasi puluhan ribu orang dari daerah sekitarnya, menyelamatkan banyak nyawa, tetapi karena daerah sekitarnya rusak parah oleh aliran piroklastik, endapan abu, dan kemudian, lahar yang disebabkan oleh air hujan yang memobilisasi kembali endapan vulkanik sebelumnya, ribuan rumah hancur.

Gunung Taal juga merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu, tercatat sejak tahun 1900, gunung itu telah mengalami erupsi lebih dari 30 kali.

Taiwan

Gedung runtuh di Taipei akibat Gempa bumi 21 September 1999

Jepang

Pulau-pulau di Jepang dipisahkan dari daratan Asia oleh cekungan busur belakang
Gunung Fuji di Jepang

Sekitar 10% dari gunung berapi aktif dunia ditemukan di Jepang, yang terletak di zona ketidakstabilan kerak lempeng yang ekstrim. Mereka dibentuk oleh zona subduksi Lempeng Pasifik dan Lempeng Filipina. Sebanyak 1.500 gempa bumi tercatat setiap tahun, dan besarnya 4 sampai 6 magnitudo.

Getaran kecil terjadi hampir setiap hari di satu bagian negara atau lainnya, menyebabkan beberapa bangunan berguncang ringan. Gempa besar jarang terjadi; yang paling terkenal di abad ke-20 adalah: Gempa bumi besar Kantō 1923, yang menewaskan sekitar 130.000 orang; dan Gempa bumi besar Hanshin pada tahun 1995, yang menewaskan hingga 6.434 orang. Pada tanggal 11 Maret 2011, Gempa berkekuatan 9,0 melanda Jepang, merupakan gempa terbesar di negara itu dan terbesar kelima dalam sejarah, menurut data US Geological Survey. Gempa bumi bawah laut juga membuat seluruh garis pantai di Jepang terancam bahaya tsunami.

Gunung Fuji adalah gunung berapi tertinggi dan paling terkenal di Jepang, menampilkan banyak budaya Jepang dan berfungsi sebagai salah satu landmark paling populer di negara ini. Stratovolcano postglacial modern dibangun di atas sekelompok gunung berapi yang tumpang tindih, sisa-sisanya membentuk ketidakteraturan pada profil Fuji.

Rusia

Gunung Kambalny, gunung aktif di Semenanjung Kamchatka

Semenanjung Kamchatka terutama di Timur Jauh Rusia adalah salah satu daerah vulkanik paling aktif di dunia, dengan sejarah 20 gunung berapi aktif. Terletak di antara Samudra Pasifik di timur dan Laut Okhotsk di barat. Tepat di lepas pantai di sepanjang pantai Pasifik, terdapat Palung Kuril–Kamchatka sedalam 10.500 meter (34.400 kaki), tempat subduksi Lempeng Pasifik memicu vulkanisme. Ada beberapa jenis aktivitas gunung berapi, termasuk stratovolcano, gunung berapi perisai, letusan celah gaya Hawaii, dan geyser.

Amerika Serikat

Zona subduksi Cascadia dan Gunung berapi aktif (Persegi merah)
Sesar San Andreas Sesar terpanjang di dunia, terletak di California
Letusan Gunung St. Helens 1980 merupakan salah satu letusan erupsi terdahsyat dalam sejarah Amerika Serikat

Amerika Serikat terutama wilayah Alaska, Washington, Oregon, dan California merupakan wilayah zona seismik paling tinggi di negara itu, terdapat Sesar San Andreas yang dapat memicu gempa bumi besar di masa mendatang, dan Zona subduksi Cascadia di utara negara itu, yang dapat memicu peristiwa gempa bumi besar berkekuatan 9,0 magnitudo di masa mendatang, serupa dengan peristiwa Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004.

Letusan Gunung St. Helens 1980 adalah satu-satunya letusan signifikan yang terjadi di daratan Amerika Serikat yang terdiri dari 48 negara bagian sejak letusan gunung berapi Lassen Peak di California tahun 1915.

Meksiko

Gunung berapi aktif di Meksiko
Pusat gempa bumi di Meksiko dari tahun 1900-2022

Gunung berapi Meksiko terkait dengan subduksi lempeng Cocos dan Rivera terjadi di Sabuk Vulkanik Trans-Meksiko, yang memanjang 900 km (560 mil) dari barat ke timur melintasi Meksiko tengah-selatan. Popocatépetl, terletak di bagian timur Sabuk Vulkanik Trans-Meksiko, adalah puncak tertinggi kedua di Meksiko setelah Pico de Orizaba. Ini adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Meksiko, memiliki lebih dari 20 letusan besar sejak kedatangan Spanyol pada tahun 1519. Letusan El Chichón pada tahun 1982, menewaskan sekitar 2.000 orang yang tinggal di dekat gunung berapi, menciptakan 1-km -kaldera luas yang diisi dengan danau kawah yang asam. Sebelum tahun 1982, gunung berapi yang relatif tidak dikenal ini memiliki hutan lebat dan tidak lebih tinggi dari puncak nonvulkanik yang berdekatan.

Pada 19 September 1985, Gempa bumi berkekuatan 8,0 magnitudo melanda ibu kota Ciudad de México hingga menewaskan 10,000 orang, sejak peristiwa tersebut, pemerintah Meksiko mengadakan pelatihan gempa setiap pada tanggal yang sama.

Guatemala

Santiaguito, erupsi pada tahun 2003 di Guatemala

Pada 3 Juni 2018, Gunung Fuego erupsi menghasilkan gumpalan abu besar yang disebabkan oleh ledakan terus menerus, aliran piroklastik, dan lahar. Aliran piroklastik menuruni jurang Las Lajas dan meluapkannya, menyebabkan korban meninggal hampir 2,000 orang. Ini merupakan letusan paling mematikan di Guatemala sejak letusan Gunung Berapi Santiaguito pada tahun 1902.

Nikaragua

El Salvador

Panama

Kolombia

Gunung berapi aktif di Kolombia

Ekuador

Gunung berapi aktif di Ekuador
Gunung Cotopaxi di Ekuador

Gunung Cotopaxi di Ekuador adalah salah gunung berapi paling berbahaya di dunia terletak di Provinsi Cotopaxi, dengan ketinggian mencapai 5,897 meter, menjadikan salah satu gunung berapi aktif paling tinggi. Gunung Cotopaxi telah erupsi sebanyak 85 kali sejak 1700, gunung ini adalah salah satu gunung berapu paling aktif di dunia.[4]

Peru

Bolivia

Chili

Gunung Llaima's erupsi 2008

Chili telah mengalami banyak letusan gunung berapi dari sekitar 90 gunung berapi selama Zaman Holosen. Villarrica adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Chili, menjulang di atas danau dan kota dengan nama yang sama. Ini adalah yang paling barat dari tiga stratovolcano besar yang berarah tegak lurus ke Andes di sepanjang Gastre Fault. Villarrica, bersama dengan Quetrupillán dan bagian Chili Lanín, dilindungi di dalam Taman Nasional Villarrica.

Aktivitas gempa bumi di Chili cenderung sangat tinggi, terkait dengan subduksi Lempeng Nazca. Chili memegang rekor gempa bumi terbesar yang pernah tercatat, yaitu Gempa bumi Valdivia 1960. Gempa berkekuatan 8,5 magnitudo kerap terjadi di negara ini, setiap dekadenya termasuk yang baru baru ini yaitu Gempa bumi pada tahun 2010.

Peristiwa besar

Letusan gunung berapi

Empat letusan gunung berapi terbesar di Bumi pada Zaman Holosen (11.700 tahun terakhir) terjadi di gunung berapi di Cincin Api. Mereka adalah letusan di Kaldera Fisher (Alaska, 8700 SM), Danau Kuril (Kamchatka, 6450 SM), Kaldera Kikai (Jepang, 5480 SM) dan Gunung Mazama (Oregon, 5677 SM). Secara lebih luas, dua puluh dari dua puluh lima letusan gunung berapi terbesar di dunia, terjadi di gunung berapi Ring of Fire.

Gempa bumi

Sekitar 90% gempa bumi di dunia dan 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang Cincin Api. Wilayah paling aktif secara seismik berikutnya (5–6% gempa bumi dan 17% gempa gempa bumi terbesar di dunia) adalah zona Sabuk Alpide, yang membentang dari Indonesia tengah hingga Samudra Atlantik utara melalui pegunungan Himalaya dan Eropa selatan.

Dari tahun 1900 hingga akhir tahun 2020, sebagian besar gempa berkekuatan Mw ≥ 8,0 terjadi di Cincin Api. Diduga merupakan gempa megathrust di zona subduksi, termasuk empat gempa terkuat gempa bumi di Bumi sejak alat ukur seismologi modern dan skala pengukuran magnitudo diperkenalkan pada tahun 1930-an:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ [1]
  2. ^ [2]
  3. ^ a b "Hidup Mati di Negeri Cincin Api". National Geographic Indonesia. 2012-12-14. Diakses tanggal 2017-09-25. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Arcusa, Stéphanie H.; Schneider, Tobias; Mosquera, Pablo V.; Vogel, Hendrik; Kaufman, Darrell; Szidat, Sönke; Grosjean, Martin (2020). "Late Holocene tephrostratigraphy from Cajas National Park, southern Ecuador". Andean Geology. 47 (3): 508–528. doi:10.5027/andgeoV47n3-3301alt=Dapat diakses gratis. 

Pranala luar