Penggambaran LGBT dalam film dan televisi Korea Selatan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Matabulanhari (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Penggambaran karakter atau tema lesbian, gay, biseksual, dan transgender (yaitu, LGBT) dalam film dan televisi Korea Selatan merupakan bagian yang relatif kecil dari keseluruhan media film Korea Selatan. Topik ini secara konsisten menghasilkan diskusi baik di kalangan akademisi maupun di gerakan publik LGBT. Ketika gerakan hak LGBT Korea Selatan muncul...'
Tag: tidak menyebut judul [ * ]
 
Matabulanhari (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan
Baris 4: Baris 4:


Mulai tahun 1945, sekitar masa [[Perang Korea]], hingga saat ini, penggambaran LGBT di media telah berubah dan juga menciptakan wacana baik di kalangan akademisi maupun kehidupan sehari-hari.<ref name="김필호 117–136"/>
Mulai tahun 1945, sekitar masa [[Perang Korea]], hingga saat ini, penggambaran LGBT di media telah berubah dan juga menciptakan wacana baik di kalangan akademisi maupun kehidupan sehari-hari.<ref name="김필호 117–136"/>

==Contoh sinema queer Korea Selatan==
Di bawah ini adalah daftar beberapa film dan seri televisi yang bertemakan LGBT:

===Film===
{| class="wikitable sortable plainrowheaders"
|-
! scope="col" | Film
! scope="col" | Tahun
! scope="col" class="unsortable" style=white-space:nowrap | Keterangan
|-
! scope="row" | ''Yok mang'' (''Desire'')
| 2002 || Seorang suami kelas menengah memulai perselingkuhan gay dengan seorang pelacur laki-laki. Dalam proses pengungkapan perselingkuhan tersebut sang istri juga melakukan perselingkuhan dengan PSK yang sama.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=rExAbis-j8sC&dq=Yok+mang+2002&pg=PA305|title=Seoul Searching: Culture and Identity in Contemporary Korean Cinema|last=Gateward|first=Frances|date=2012-02-01|publisher=SUNY Press|isbn=978-0-7914-7933-9|location=|pages=10, 284|language=en}}</ref>
|-
! scope="row" | ''Camellia Project: Three Queer Stories at Bogil Island''
| 2005 || Film ini menampilkan tiga kisah terpisah tentang hubungan gay. Kisah pertama berjudul Kim Chu-ja dan merinci dua pria yang pernah menjalin hubungan di kehidupan lampau yang bertemu lagi di masa sekarang. Cerita kedua berjudul ''Drifting Island'' dan bercerita tentang pasangan gay yang hampir putus. Cerita terakhir berjudul ''La Traviata'' dan berpusat pada seorang istri yang mengetahui tentang homoseksualitas suaminya.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=xgmkDQAAQBAJ&dq=Camellia+Project%3A+Three+Queer+Stories+at+Bogil+Island&pg=PA228|title=Art and Sovereignty in Global Politics|last1=Howland|first1=Douglas|last2=Lillehoj|first2=Elizabeth|last3=Mayer|first3=Maximilian|date=2016-12-01|publisher=Springer|isbn=978-1-349-95016-4|location=|pages=228|language=en}}</ref>
|-
! scope="row" | ''[[The King and the Clown]]''
| 2005 || Film ini dikreditkan sebagai mempopulerkan dan menciptakan fenomena "''pria cantik'' atau ''flower boy''" dan mengangkat pertanyaan tentang konsumsi dan/atau komodifikasi gender dari jenis komunitas LGBT tertentu dan peran media dalam proses ini. Shin telah menyuarakan keprihatinan tentang peran Raja dan Badut dalam memanfaatkan gagasan hibrida homoseksualitas ini untuk sukses sementara tidak benar-benar memberikan platform bagi komunitas LGBT.<ref name="Shin 2013 89–114"/>
|-
! scope="row" | ''[[No Regret (film)|No Regret]]''
| 2006 || Film ini telah dikreditkan sebagai "''the first 'real' Korean gay feature''",<ref name=Bertolin>Bertolin, Paolo. "[http://www.hancinema.net/korean-presence-strong-at-57th-berlin-film-festival-8605.html Korean Presence Strong at 57th Berlin Film Festival]". ''[[Hancinema]]'', 6 February 2007; originally published by ''[[The Korea Times]]''. Retrieved on 3 December 2008.</ref> (meskipun film Korea Selatan sebelumnya, seperti ''[[Road Movie (film)|Road Movie]]'', dirilis pada tahun 2002, telah berurusan dengan hubungan gay), dan juga film Korea Selatan pertama yang disutradarai oleh pembuat film Korea yang mengaku secara terbuka sebagai seorang gay.<ref name=Hartzell>Hartzell, Adam. "[http://www.koreanfilm.org/kfilm06.html#noregrets No Regrets]". ''Koreanfilm.org''. Retrieved on 3 December 2008.</ref>
|-
! scope="row" | ''[[Like a Virgin (film)|Like a Virgin]]''
| 2006 || Film ini berfokus pada seorang remaja trans yang bertekad untuk menghemat uang untuk operasi transisi. Dia didekati oleh pelatih [[ssireum]] yang menentukan dia sempurna untuk olahraga tersebut. Karakter utama menolak sampai dia mengetahui tentang potensi untuk memenangkan hadiah uang tunai yang besar.<ref>{{cite web|last=Lee Min-a|first=Sylvia Kim|title=Tender wrestler fights for a sex change in film|url=http://koreajoongangdaily.joinsmsn.com/news/article/article.aspx?aid=2801903|archive-url=https://archive.today/20130127011704/http://koreajoongangdaily.joinsmsn.com/news/article/article.aspx?aid=2801903|url-status=usurped|archive-date=27 January 2013|accessdate=2012-11-19|work=[[Korea JoongAng Daily]]|date=21 August 2006}}</ref>
|-
! scope="row" | ''[[Antique (film)|Antique]]''
| 2008 || Didasarkan pada manga karya [[Fumi Yoshinaga]] ''[[Antique Bakery]]'', film ini berfokus pada empat pria yang bekerja di sebuah toko roti, salah satunya adalah gay dan telah lama menyukai pemilik toko roti tersebut.<ref>{{cite news | url = https://www.variety.com/review/VE1117940679 | title = Antique: This light souffle has a few too many ingredients to achieve a satisfactory balance | work = [[Variety (magazine)|Variety]] | accessdate = 2012-05-02}}</ref>
|-
! scope="row" | ''[[Boy Meets Boy (film)|Boy Meets Boy]]''
| 2008 || Film pendek ini menggambarkan hubungan antara dua pria yang baru mulai jatuh cinta. Itu diatur di bus tempat dua karakter bertemu dan bertukar berbagai kontak mata.<ref>Choi, Hui-jin. [http://boymeetsboy.tistory.com/entry/%EA%B2%BD%ED%96%A5%EC%8B%A0%EB%AC%B8%EC%9D%B8%ED%84%B0%EB%B7%B0%E2%80%9C%EB%82%A8%EC%9E%90%EB%A5%BC-%EC%95%88%EB%8A%94%EB%8B%A4%EB%8A%94-%EA%B1%B4-%EC%83%81%EC%83%81%EB%8F%84-%EB%AA%BB%ED%96%88%EB%8A%94%EB%8D%B0-%EB%A8%B8%EC%93%B1%ED%96%88%EC%96%B4%EC%9A%94%E2%80%9D "남자를 안는다는 건 상상도 못했는데, 머쓱했어요"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101124202714/http://boymeetsboy.tistory.com/entry/%EA%B2%BD%ED%96%A5%EC%8B%A0%EB%AC%B8%EC%9D%B8%ED%84%B0%EB%B7%B0%E2%80%9C%EB%82%A8%EC%9E%90%EB%A5%BC-%EC%95%88%EB%8A%94%EB%8B%A4%EB%8A%94-%EA%B1%B4-%EC%83%81%EC%83%81%EB%8F%84-%EB%AA%BB%ED%96%88%EB%8A%94%EB%8D%B0-%EB%A8%B8%EC%93%B1%ED%96%88%EC%96%B4%EC%9A%94%E2%80%9D |date=24 November 2010 }}. ''Sonyeon, Sonnyeoneul Mannada''. 12 November 2010. [[Daum Communications|Daum]]. Retrieved on 9 December 2010.</ref>
|-
! scope="row" | ''[[A Frozen Flower]]''
| 2008 || Film ini berlangsung di dinasti Goryeo. Dengan tekanan untuk melanjutkan garis keturunan melalui seorang anak laki-laki, Raja menginstruksikan panglima militernya untuk menghamili Ratu. Panglima militer terkejut dengan permintaan ini terutama karena dia telah menjalin hubungan dengan Raja. Komandan dan Ratu akhirnya menerima permintaan tersebut, tetapi hubungan mereka berkembang menjadi lebih dari sekedar hubungan berbakti untuk reproduksi. Alurnya menjadi rumit ketika sang Raja mengetahui tentang hubungan rahasia mereka dan kecemburuan serta pengkhianatan mengambil alih dirinya.
|-
! scope="row" | ''Hello My Love''
| 2009 || Sepuluh tahun dalam hubungan mereka, seorang pacar pergi untuk belajar di luar negeri, berjanji bahwa dia akan menikahi pacarnya sekembalinya. Begitu dia kembali, dia membawa seorang pria yang dia klaim hanya seorang teman, hanya untuk pacarnya yang mengetahui bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih.<ref>{{cite web |last1=Hyo-won |first1=Lee |title=Hello My Love Sugarcoats Sensitive Subject |url=http://koreatimes.co.kr/www/news/culture/2009/10/135_52824.html |publisher=Korea Times |accessdate=8 January 2020|date=October 2009 }}</ref>
|-
! scope="row" | ''[[Just Friends? (film 2009)|Just Friends?]]''
| 2009 || Film pendek ini menampilkan dua karakter yang sedang jatuh cinta. Dalam durasi film yang singkat, film ini menggambarkan cinta mereka, perjuangan mereka untuk mengungkapkan diri kepada salah satu ibu dari karakter tersebut dan cinta mereka yang tak tergoyahkan satu sama lain.<ref name="chingu1">[http://chingusai.net/bbs/zboard.php?id=main_notic&page=1&sn1=&divpage=1&sn=off&ss=on&sc=on&select_arrange=headnum&desc=asc&no=427&PHPSESSID=ddca4d699a37c89ffad31af0bbd51c97 "영화 &#91;친구사이?&#93; 가 제14회 부산국제영화제에 공식 초청되었습니다."] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111002093924/http://chingusai.net/bbs/zboard.php?id=main_notic&page=1&sn1=&divpage=1&sn=off&ss=on&sc=on&select_arrange=headnum&desc=asc&no=427&PHPSESSID=ddca4d699a37c89ffad31af0bbd51c97 |date=2011-10-02 }}. ''Chingusai''. Chingusai, 6 Oct. 2009. Web. 6 Dec. 2010.</ref>
|-
! scope="row" | ''[[Lady Daddy]]''
| 2010|| Film ini menampilkan seorang wanita transgender yang menerima kunjungan mendadak dari seseorang yang mengaku sebagai anaknya. Putranya mengungkapkan bahwa tokoh utamanya adalah ayahnya.<ref>Lee, Hyo-won. [https://www.koreatimes.co.kr/www/news/art/2010/06/201_58464.html "Actress Lee Shows Off 'Handsome' Look"], ''The Korea Times'', January 1, 2010, accessed January 14, 2011.</ref>
|-
! scope="row" | ''[[Ashamed (film 2010)|Ashamed]]''
| 2010 || Film ini menampilkan direktur seni lesbian yang mencari model telanjang untuk proyek berikutnya. Begitulah cara dia bertemu Yoon Ji-woo, yang kebetulan juga memiliki nama yang sama dengan direktur seni, yang bernama Jung Ji-woo. Saat mereka menghabiskan waktu bersama untuk menyelesaikan proyek, Yoon Ji-woo berbagi masa lalunya tentang mantan pacarnya yang juga memiliki nama Ji-woo. Film ini berkisah tentang ketiga wanita ini saat mereka berbagi hubungan ini melalui nama dan cinta mereka.<ref>{{cite web|url=http://koreajoongangdaily.joinsmsn.com/news/article/Article.aspx?aid=2944599 |title=Breaking a taboo, first major film about the L-word opens in Korea |website=[[Korea JoongAng Daily]] |date=25 November 2011 |last=Sung |first=So-young |url-status=usurped |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120405233755/http://koreajoongangdaily.joinsmsn.com/news/article/Article.aspx?aid=2944599 |archivedate=5 April 2012 }}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.koreaherald.com/entertainment/Detail.jsp?newsMLId=20111117000741|title=Two different gay films to arrive on K-film scene|website=[[The Korea Herald]]|date=17 November 2011|last=Lee|first=Claire}}</ref>
|-
! scope="row" | ''[[Two Weddings and a Funeral]]''
|2012
|Film [[komedi romantis]] [[Sinema queer|gay]] yang mengeksplorasi hal [[tabu]] dan intoleransi dalam masyarakat Korea dalam kisah seorang lelaki gay dan lesbian yang memasuki pernikahan palsu.
|-
! scope="row" | ''[[Man on High Heels]]''
| 2014 || Film ini bercerita tentang karakter yang ingin menjalani operasi pengesahan gender dan juga seorang detektif kriminal yang terkenal.<ref>{{cite web|last=Ji|first=Yong-jin|title=Charming and Addictive Korean Films: Action drama in a unique style - ''High Heel'' (working title)|url=http://koreanfilm.or.kr/webzine/sub/feature.jsp?mode=A_VIEW&wbSeq=100|work=Korean Cinema Today|accessdate=2014-05-29|date=25 April 2013}}</ref><ref>{{cite web|last=Conran|first=Pierce|title=Man on High Heels|url=http://koreanfilm.or.kr/webzine/sub/newfilms.jsp?mode=A_VIEW&wbSeq=158|work=Korean Cinema Today|accessdate=2014-05-29|date=2 May 2014}}</ref>
|-
! scope="row" | ''[[The Handmaiden]]''
| 2016 || Berlatar belakang pada tahun 1930-an, film ini terinspirasi dari novel ''[[Fingersmith (novel)|Fingersmith]]'' karya Welsh writer [[Sarah Waters]] dan menampilkan pasangan lesbian dari berbagai latar belakang.<ref name="Shin 1–13">{{Cite journal|last=Shin|first=Chi-Yun|date=2018-09-19|title=In another time and place: The Handmaiden as an adaptation|journal=Journal of Japanese and Korean Cinema|volume=11|issue=1|pages=1–13|doi=10.1080/17564905.2018.1520781|issn=1756-4905|doi-access=free}}</ref>
|}


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 2 Juni 2023 07.14

Penggambaran karakter atau tema lesbian, gay, biseksual, dan transgender (yaitu, LGBT) dalam film dan televisi Korea Selatan merupakan bagian yang relatif kecil dari keseluruhan media film Korea Selatan. Topik ini secara konsisten menghasilkan diskusi baik di kalangan akademisi maupun di gerakan publik LGBT. Ketika gerakan hak LGBT Korea Selatan muncul pada 1990-an, penggambaran film tentang karakter queer dan hubungan non-heteroseksual semakin umum.[1] Korea Selatan secara historis bukanlah negara yang mendukung LGBT, yang mendarah daging ke dalam budaya, sistem peradilan, dan akal sehat masyarakat umum.[2] Namun, studi terbaru yang dilakukan di Universitas Nasional Chonnam menyatakan bahwa sikap terhadap homoseksualitas menjadi semakin positif.[3]

Dengan meningkatnya media sosial, media publik memainkan salah satu dari banyak pemain aktif dalam penciptaan dan konsumsi budaya serta cara narasi dibuat dan dibagikan.[4] Film dan drama di Korea Selatan terutama yang berkaitan dengan penggambaran LGBT terus meningkat selama bertahun-tahun.[5] Juga telah didokumentasikan bahwa aktivisme gerakan queer dan sinema queer memiliki hubungan yang erat.[1] Salah satu contohnya adalah Festival Film Queer Korea yang memulai usahanya pada pertengahan 1990-an dengan pembukaan pertamanya pada tahun 1998.[1]

Mulai tahun 1945, sekitar masa Perang Korea, hingga saat ini, penggambaran LGBT di media telah berubah dan juga menciptakan wacana baik di kalangan akademisi maupun kehidupan sehari-hari.[5]

Contoh sinema queer Korea Selatan

Di bawah ini adalah daftar beberapa film dan seri televisi yang bertemakan LGBT:

Film

Film Tahun Keterangan
Yok mang (Desire) 2002 Seorang suami kelas menengah memulai perselingkuhan gay dengan seorang pelacur laki-laki. Dalam proses pengungkapan perselingkuhan tersebut sang istri juga melakukan perselingkuhan dengan PSK yang sama.[6]
Camellia Project: Three Queer Stories at Bogil Island 2005 Film ini menampilkan tiga kisah terpisah tentang hubungan gay. Kisah pertama berjudul Kim Chu-ja dan merinci dua pria yang pernah menjalin hubungan di kehidupan lampau yang bertemu lagi di masa sekarang. Cerita kedua berjudul Drifting Island dan bercerita tentang pasangan gay yang hampir putus. Cerita terakhir berjudul La Traviata dan berpusat pada seorang istri yang mengetahui tentang homoseksualitas suaminya.[7]
The King and the Clown 2005 Film ini dikreditkan sebagai mempopulerkan dan menciptakan fenomena "pria cantik atau flower boy" dan mengangkat pertanyaan tentang konsumsi dan/atau komodifikasi gender dari jenis komunitas LGBT tertentu dan peran media dalam proses ini. Shin telah menyuarakan keprihatinan tentang peran Raja dan Badut dalam memanfaatkan gagasan hibrida homoseksualitas ini untuk sukses sementara tidak benar-benar memberikan platform bagi komunitas LGBT.[8]
No Regret 2006 Film ini telah dikreditkan sebagai "the first 'real' Korean gay feature",[9] (meskipun film Korea Selatan sebelumnya, seperti Road Movie, dirilis pada tahun 2002, telah berurusan dengan hubungan gay), dan juga film Korea Selatan pertama yang disutradarai oleh pembuat film Korea yang mengaku secara terbuka sebagai seorang gay.[10]
Like a Virgin 2006 Film ini berfokus pada seorang remaja trans yang bertekad untuk menghemat uang untuk operasi transisi. Dia didekati oleh pelatih ssireum yang menentukan dia sempurna untuk olahraga tersebut. Karakter utama menolak sampai dia mengetahui tentang potensi untuk memenangkan hadiah uang tunai yang besar.[11]
Antique 2008 Didasarkan pada manga karya Fumi Yoshinaga Antique Bakery, film ini berfokus pada empat pria yang bekerja di sebuah toko roti, salah satunya adalah gay dan telah lama menyukai pemilik toko roti tersebut.[12]
Boy Meets Boy 2008 Film pendek ini menggambarkan hubungan antara dua pria yang baru mulai jatuh cinta. Itu diatur di bus tempat dua karakter bertemu dan bertukar berbagai kontak mata.[13]
A Frozen Flower 2008 Film ini berlangsung di dinasti Goryeo. Dengan tekanan untuk melanjutkan garis keturunan melalui seorang anak laki-laki, Raja menginstruksikan panglima militernya untuk menghamili Ratu. Panglima militer terkejut dengan permintaan ini terutama karena dia telah menjalin hubungan dengan Raja. Komandan dan Ratu akhirnya menerima permintaan tersebut, tetapi hubungan mereka berkembang menjadi lebih dari sekedar hubungan berbakti untuk reproduksi. Alurnya menjadi rumit ketika sang Raja mengetahui tentang hubungan rahasia mereka dan kecemburuan serta pengkhianatan mengambil alih dirinya.
Hello My Love 2009 Sepuluh tahun dalam hubungan mereka, seorang pacar pergi untuk belajar di luar negeri, berjanji bahwa dia akan menikahi pacarnya sekembalinya. Begitu dia kembali, dia membawa seorang pria yang dia klaim hanya seorang teman, hanya untuk pacarnya yang mengetahui bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih.[14]
Just Friends? 2009 Film pendek ini menampilkan dua karakter yang sedang jatuh cinta. Dalam durasi film yang singkat, film ini menggambarkan cinta mereka, perjuangan mereka untuk mengungkapkan diri kepada salah satu ibu dari karakter tersebut dan cinta mereka yang tak tergoyahkan satu sama lain.[15]
Lady Daddy 2010 Film ini menampilkan seorang wanita transgender yang menerima kunjungan mendadak dari seseorang yang mengaku sebagai anaknya. Putranya mengungkapkan bahwa tokoh utamanya adalah ayahnya.[16]
Ashamed 2010 Film ini menampilkan direktur seni lesbian yang mencari model telanjang untuk proyek berikutnya. Begitulah cara dia bertemu Yoon Ji-woo, yang kebetulan juga memiliki nama yang sama dengan direktur seni, yang bernama Jung Ji-woo. Saat mereka menghabiskan waktu bersama untuk menyelesaikan proyek, Yoon Ji-woo berbagi masa lalunya tentang mantan pacarnya yang juga memiliki nama Ji-woo. Film ini berkisah tentang ketiga wanita ini saat mereka berbagi hubungan ini melalui nama dan cinta mereka.[17][18]
Two Weddings and a Funeral 2012 Film komedi romantis gay yang mengeksplorasi hal tabu dan intoleransi dalam masyarakat Korea dalam kisah seorang lelaki gay dan lesbian yang memasuki pernikahan palsu.
Man on High Heels 2014 Film ini bercerita tentang karakter yang ingin menjalani operasi pengesahan gender dan juga seorang detektif kriminal yang terkenal.[19][20]
The Handmaiden 2016 Berlatar belakang pada tahun 1930-an, film ini terinspirasi dari novel Fingersmith karya Welsh writer Sarah Waters dan menampilkan pasangan lesbian dari berbagai latar belakang.[21]

Referensi

  1. ^ a b c Kim, Jeongmin; Hong, Sunghee (December 2007). "Queer cultural movements and local counterpublics of sexuality: a case of Seoul Queer Films and Videos Festival 1". Inter-Asia Cultural Studies (dalam bahasa Inggris). 8 (4): 617–633. doi:10.1080/14649370701568086. ISSN 1464-9373. 
  2. ^ Thoreson, Ryan R. (2014-11-01), "LGBT Human Rights Advocacy and the Partnership Principle", Transnational LGBT Activism, University of Minnesota Press, hlm. 122–152, doi:10.5749/minnesota/9780816692712.003.0005, ISBN 978-0-8166-9271-2 
  3. ^ Youn, Gahyun (2017-03-23). "Attitudinal Changes Toward Homosexuality During the Past Two Decades (1994–2014) in Korea". Journal of Homosexuality. 65 (1): 100–116. doi:10.1080/00918369.2017.1310512. ISSN 0091-8369. PMID 28332928. 
  4. ^ Jeong, Kelly Y. (1970- ) (2011). Crisis of gender and the nation in Korean literature and cinema : modernity arrives again. Lexington Books. ISBN 978-0-7391-2451-2. OCLC 951416838. 
  5. ^ a b 김필호; C. COLIN SINGER (June 2011). "Three Periods of Korean Queer Cinema: Invisible, Camouflage, and Blockbuster". Acta Koreana. 14 (1): 117–136. doi:10.18399/acta.2011.14.1.005alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1520-7412. 
  6. ^ Gateward, Frances (2012-02-01). Seoul Searching: Culture and Identity in Contemporary Korean Cinema (dalam bahasa Inggris). SUNY Press. hlm. 10, 284. ISBN 978-0-7914-7933-9. 
  7. ^ Howland, Douglas; Lillehoj, Elizabeth; Mayer, Maximilian (2016-12-01). Art and Sovereignty in Global Politics (dalam bahasa Inggris). Springer. hlm. 228. ISBN 978-1-349-95016-4. 
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Shin 2013 89–114
  9. ^ Bertolin, Paolo. "Korean Presence Strong at 57th Berlin Film Festival". Hancinema, 6 February 2007; originally published by The Korea Times. Retrieved on 3 December 2008.
  10. ^ Hartzell, Adam. "No Regrets". Koreanfilm.org. Retrieved on 3 December 2008.
  11. ^ Lee Min-a, Sylvia Kim (21 August 2006). "Tender wrestler fights for a sex change in film". Korea JoongAng Daily. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 January 2013. Diakses tanggal 2012-11-19. 
  12. ^ "Antique: This light souffle has a few too many ingredients to achieve a satisfactory balance". Variety. Diakses tanggal 2012-05-02. 
  13. ^ Choi, Hui-jin. "남자를 안는다는 건 상상도 못했는데, 머쓱했어요" Diarsipkan 24 November 2010 di Wayback Machine.. Sonyeon, Sonnyeoneul Mannada. 12 November 2010. Daum. Retrieved on 9 December 2010.
  14. ^ Hyo-won, Lee (October 2009). "Hello My Love Sugarcoats Sensitive Subject". Korea Times. Diakses tanggal 8 January 2020. 
  15. ^ "영화 [친구사이?] 가 제14회 부산국제영화제에 공식 초청되었습니다." Diarsipkan 2011-10-02 di Wayback Machine.. Chingusai. Chingusai, 6 Oct. 2009. Web. 6 Dec. 2010.
  16. ^ Lee, Hyo-won. "Actress Lee Shows Off 'Handsome' Look", The Korea Times, January 1, 2010, accessed January 14, 2011.
  17. ^ Sung, So-young (25 November 2011). "Breaking a taboo, first major film about the L-word opens in Korea". Korea JoongAng Daily. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2012. 
  18. ^ Lee, Claire (17 November 2011). "Two different gay films to arrive on K-film scene". The Korea Herald. 
  19. ^ Ji, Yong-jin (25 April 2013). "Charming and Addictive Korean Films: Action drama in a unique style - High Heel (working title)". Korean Cinema Today. Diakses tanggal 2014-05-29. 
  20. ^ Conran, Pierce (2 May 2014). "Man on High Heels". Korean Cinema Today. Diakses tanggal 2014-05-29. 
  21. ^ Shin, Chi-Yun (2018-09-19). "In another time and place: The Handmaiden as an adaptation". Journal of Japanese and Korean Cinema. 11 (1): 1–13. doi:10.1080/17564905.2018.1520781alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1756-4905.