Disabilitas intelektual: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengalihkan ke Tunagrahita
Tag: Pengalihan baru
 
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Menghapus pengalihan ke Tunagrahita
Tag: Menghapus pengalihan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox medical condition
#ALIH [[Tunagrahita]]
| name = Disabilitas intelektual
| image = A Special Olympics (SO) athlete crosses the finish line after completing the last leg of a 400 meter relay race during the Kadena Air Base SO event in Okinawa, Japan, Nov 111105-F-FL863-002.jpg
| caption = Anak-anak dengan disabilitas intelektual dan kondisi perkembangan lainnya bersaing di Olimpiade Khusus
| alt = Seorang anak berlari melewati garis finis
| field = Psikiatri, pediatri
| synonyms = Disabilitas perkembangan intelektual, disabilitas pembelajaran umum<ref>{{cite book|last1=Wilmshurst|first1=Linda|title=Clinical and Educational Child Psychology an Ecological-Transactional Approach to Understanding Child Problems and Interventions.|date=2012|publisher=Wiley|location=Hoboken|isbn=978-1-118-43998-2|page=168|url=https://books.google.com/books?id=Dol_txiIgF4C&pg=PT168}}</ref>
| symptoms =
| complications =
| onset =
| duration =
| causes =
| risks =
| diagnosis =
| differential =
| prevention =
| treatment =
| medication =
| prognosis =
| frequency = 153 juta (2015)<ref name=GBD2015Pre>{{cite journal | vauthors = Vos T, Allen C, Arora M, Barber RM, Bhutta ZA, Brown A, etal | collaboration = GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence Collaborators | title = Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015 | journal = Lancet | volume = 388 | issue = 10053 | pages = 1545–1602 | date = Oktober 2016 | pmid = 27733282 | pmc = 5055577 | doi = 10.1016/S0140-6736(16)31678-6 }}</ref>
| deaths =
}}

'''Disabilitas intelektual''', juga dikenal sebagai '''disabilitas pembelajaran umum''' di Britania Raya<ref name=Tidy>{{cite web|last1=Tidy|first1=Colin|title=General Learning Disability|url=http://www.patient.info/doctor/general-learning-disability|publisher=Patient.info|date=25 Januari 2013|quote=The term general learning disability is now used in the UK instead of terms such as mental handicap or mental retardation. The degree of disability can vary significantly, being classified as mild, moderate, severe or profound.|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20150627044514/http://patient.info/doctor/general-learning-disability|archive-date=27 Juni 2015}}</ref> dan dulu populer disebut '''retardasi mental''',<ref name="Rosa">Rosa's Law, Pub. L. 111-256, [https://www.govinfo.gov/content/pkg/STATUTE-124/pdf/STATUTE-124-Pg2643.pdf 124 Stat. 2643] (2010).</ref><ref name="Ansberry">{{cite web |last=Ansberry |first=Clare |date=20 November 2010 |url=https://www.wsj.com/articles/SB10001424052748704865104575588273153838564 |title=Erasing a Hurtful Label From the Books |work=The Wall Street Journal |access-date=4 Desember 2010 |quote=Decades-long quest by disabilities advocates finally persuades state, federal governments to end official use of 'retarded'. |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20150627145120/http://www.wsj.com/articles/SB10001424052748704865104575588273153838564 |archive-date=27 Juni 2015 }}</ref> adalah gangguan perkembangan saraf umum yang ditandai dengan gangguan kefungsian intelektual dan adaptif yang signifikan. Kondisi ini didefinisikan dengan IQ di bawah 70, di samping defisit dalam dua atau lebih perilaku adaptif yang memengaruhi kehidupan sehari-hari yang umum. Fungsi intelektual didefinisikan berdasarkan DSM-5 sebagai penalaran, pemecahan masalah, perencanaan, pemikiran abstrak, penilaian, pembelajaran akademik, dan pembelajaran dari instruksi dan pengalaman, dan pemahaman praktikal yang dikonfirmasi oleh penilaian klinikal dan tes terstandar. Perilaku adaptif didefinisikan dalam hal keterampilan konseptual, sosial, dan praktikal yang melibatkan tugas-tugas yang dilakukan oleh orang-orang dalam kehidupan sehari-hari mereka.<ref>{{cite book |editor1=Boat, TF |editor2=Wu, JT |title=Mental disorders and disabilities among low-income children |date=2015 |publisher=National Academies Press (US) |location=Washington, D.C. |isbn=978-0-309-37685-3 |url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK332877/}}</ref>

Disabilitas intelektual dibagi lagi menjadi disabilitas intelektual sindromik, di mana defisit intelektual yang terkait dengan tanda dan gejala medis dan perilaku lainnya hadir, dan disabilitas intelektual non-sindromik, di mana defisit intelektual muncul tanpa kelainan lain.<ref>{{cite journal |last1=Barros |first1=Isabela |last2=Leão |first2=Vito |last3=Santis |first3=Jessica O. |last4=Rosa |first4=Reginaldo |last5=Brotto |first5=Danielle B. |last6=Storti |first6=Camila |last7=Siena |first7=Ádamo |last8=Molfetta |first8=Greice |last9=Silva Jr |first9=Wilson A. |title=Non-Syndromic Intellectual Disability and Its Pathways: A Long Noncoding RNA Perspective |journal= Non-Coding RNA|year=2021 |volume=7 |issue=1 |page=22 |doi=10.3390/ncrna7010022 |pmid=33799572 |pmc=8005948 |doi-access=free }}</ref> Sindrom Down dan sindrom X rapuh adalah contoh disabilitas intelektual sindromik.

Disabilitas intelektual mempengaruhi sekitar 2 sampai 3% dari populasi umum.<ref name=AFP /> Tujuh puluh lima hingga sembilan puluh persen orang yang terkena dampak memiliki disabilitas intelektual ringan.<ref name=AFP /> Kasus non-sindromik, atau idiopatik menyumbang 30 hingga 50% dari kasus ini.<ref name=AFP /> Sekitar seperempat kasus disebabkan oleh kelainan genetik,<ref name=AFP>{{cite journal | vauthors = Daily DK, Ardinger HH, Holmes GE | title = Identification and evaluation of mental retardation | journal = American Family Physician | volume = 61 | issue = 4 | pages = 1059–67, 1070 | date = Februari 2000 | pmid = 10706158 | url = https://www.aafp.org/afp/2000/0215/p1059.html | url-status = live | archive-url = https://web.archive.org/web/20101204003921/https://www.aafp.org/afp/2000/0215/p1059.html | archive-date = 4 Desember 2010 }}</ref> dan sekitar 5% kasus diwarisi dari orang tua penyandang.<ref name=gale/> Kasus yang tidak diketahui penyebabnya memengaruhi sekitar 95 juta orang {{as of|2013|lc=y}}.<ref name=GBD2015>{{cite journal | vauthors = Vos T, Barber RM, Bell B, Bertozzi-Villa A, Biryukov S, Bolliger I, etal | collaboration = Global Burden of Disease Study 2013 Collaborators | title = Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 301 acute and chronic diseases and injuries in 188 countries, 1990-2013: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2013 | journal = Lancet | volume = 386 | issue = 9995 | pages = 743–800 | date = Agustus 2015 | pmid = 26063472 | pmc = 4561509 | doi = 10.1016/S0140-6736(15)60692-4 }}</ref>

Revisi per 30 Juli 2022 22.47

Disabilitas intelektual
Seorang anak berlari melewati garis finis
Anak-anak dengan disabilitas intelektual dan kondisi perkembangan lainnya bersaing di Olimpiade Khusus
Informasi umum
Nama lainDisabilitas perkembangan intelektual, disabilitas pembelajaran umum[1]
SpesialisasiPsikiatri, pediatri
Prevalensi153 juta (2015)[2]

Disabilitas intelektual, juga dikenal sebagai disabilitas pembelajaran umum di Britania Raya[3] dan dulu populer disebut retardasi mental,[4][5] adalah gangguan perkembangan saraf umum yang ditandai dengan gangguan kefungsian intelektual dan adaptif yang signifikan. Kondisi ini didefinisikan dengan IQ di bawah 70, di samping defisit dalam dua atau lebih perilaku adaptif yang memengaruhi kehidupan sehari-hari yang umum. Fungsi intelektual didefinisikan berdasarkan DSM-5 sebagai penalaran, pemecahan masalah, perencanaan, pemikiran abstrak, penilaian, pembelajaran akademik, dan pembelajaran dari instruksi dan pengalaman, dan pemahaman praktikal yang dikonfirmasi oleh penilaian klinikal dan tes terstandar. Perilaku adaptif didefinisikan dalam hal keterampilan konseptual, sosial, dan praktikal yang melibatkan tugas-tugas yang dilakukan oleh orang-orang dalam kehidupan sehari-hari mereka.[6]

Disabilitas intelektual dibagi lagi menjadi disabilitas intelektual sindromik, di mana defisit intelektual yang terkait dengan tanda dan gejala medis dan perilaku lainnya hadir, dan disabilitas intelektual non-sindromik, di mana defisit intelektual muncul tanpa kelainan lain.[7] Sindrom Down dan sindrom X rapuh adalah contoh disabilitas intelektual sindromik.

Disabilitas intelektual mempengaruhi sekitar 2 sampai 3% dari populasi umum.[8] Tujuh puluh lima hingga sembilan puluh persen orang yang terkena dampak memiliki disabilitas intelektual ringan.[8] Kasus non-sindromik, atau idiopatik menyumbang 30 hingga 50% dari kasus ini.[8] Sekitar seperempat kasus disebabkan oleh kelainan genetik,[8] dan sekitar 5% kasus diwarisi dari orang tua penyandang.[9] Kasus yang tidak diketahui penyebabnya memengaruhi sekitar 95 juta orang hingga 2013.[10]

  1. ^ Wilmshurst, Linda (2012). Clinical and Educational Child Psychology an Ecological-Transactional Approach to Understanding Child Problems and Interventions. Hoboken: Wiley. hlm. 168. ISBN 978-1-118-43998-2. 
  2. ^ Vos T, Allen C, Arora M, Barber RM, Bhutta ZA, Brown A, et al. (GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence Collaborators) (Oktober 2016). "Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015". Lancet. 388 (10053): 1545–1602. doi:10.1016/S0140-6736(16)31678-6. PMC 5055577alt=Dapat diakses gratis. PMID 27733282. 
  3. ^ Tidy, Colin (25 Januari 2013). "General Learning Disability". Patient.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2015. The term general learning disability is now used in the UK instead of terms such as mental handicap or mental retardation. The degree of disability can vary significantly, being classified as mild, moderate, severe or profound. 
  4. ^ Rosa's Law, Pub. L. 111-256, 124 Stat. 2643 (2010).
  5. ^ Ansberry, Clare (20 November 2010). "Erasing a Hurtful Label From the Books". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2015. Diakses tanggal 4 Desember 2010. Decades-long quest by disabilities advocates finally persuades state, federal governments to end official use of 'retarded'. 
  6. ^ Boat, TF; Wu, JT, ed. (2015). Mental disorders and disabilities among low-income children. Washington, D.C.: National Academies Press (US). ISBN 978-0-309-37685-3. 
  7. ^ Barros, Isabela; Leão, Vito; Santis, Jessica O.; Rosa, Reginaldo; Brotto, Danielle B.; Storti, Camila; Siena, Ádamo; Molfetta, Greice; Silva Jr, Wilson A. (2021). "Non-Syndromic Intellectual Disability and Its Pathways: A Long Noncoding RNA Perspective". Non-Coding RNA. 7 (1): 22. doi:10.3390/ncrna7010022alt=Dapat diakses gratis. PMC 8005948alt=Dapat diakses gratis Periksa nilai |pmc= (bantuan). PMID 33799572 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  8. ^ a b c d Daily DK, Ardinger HH, Holmes GE (Februari 2000). "Identification and evaluation of mental retardation". American Family Physician. 61 (4): 1059–67, 1070. PMID 10706158. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Desember 2010. 
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama gale
  10. ^ Vos T, Barber RM, Bell B, Bertozzi-Villa A, Biryukov S, Bolliger I, et al. (Global Burden of Disease Study 2013 Collaborators) (Agustus 2015). "Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 301 acute and chronic diseases and injuries in 188 countries, 1990-2013: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2013". Lancet. 386 (9995): 743–800. doi:10.1016/S0140-6736(15)60692-4. PMC 4561509alt=Dapat diakses gratis. PMID 26063472.