Cluster 5: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
baru
 
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
Baris 1: Baris 1:
{{akan dikerjakan|Hanamanteo}}
{{akan dikerjakan|Hanamanteo}}
{{penjelasan singkat|Outbreak of a mutated variant of the SARS-CoV-2}}
{{penjelasan singkat|Outbreak of a mutated variant of the SARS-CoV-2}}
"'''Cluster 5'''" adalah nama yang diberikan kepada varian mutasi virus [[SARS-CoV-2]]. It was discovered in [[Northern Jutland]], [[Denmark]], and is believed to have been spread from [[minks]] to humans via [[Fur farming|mink farms]]. On 4 November 2020, it was announced that the [[Mink industry in Denmark|mink population in Denmark]] would be [[Culling|culled]] in order to prevent possible spread of this mutation and reduce the risk of new mutations happening. A lockdown and travel restrictions was introduced in seven municipalities of Northern Jutland in order to prevent the mutation from spreading, which could compromise [[COVID-19 pandemic in Denmark|national]] or international responses to the [[COVID-19 pandemic]].
"'''Cluster 5'''" adalah nama yang diberikan kepada varian mutasi virus [[SARS-CoV-2]]. Cluster 5 ditemukan di [[Region Nordjylland]], [[Denmark]], dan diyakini menyebar dari [[cerpelai]] ke manusia lewat [[peternakan bulu|peternakan cerpelai]]. Pada 4 November 2020, [[industri cerpelai di Denmark|populasi cerpelai di Denmark]] diumumkan akan [[pemusnahan|dimusnahkan]] untuk mencegah kemungkinan penyebaran mutasi ini dan mengurangi risiko terjadinya mutasi baru. Karantina wilayah dan pembatasan perjalanan diberlakukan di tujuh munisipalitas Region Nordjylland untuk mencegah penyebaran mutasi yang dapat memperparah tanggapan [[pandemi COVID-19 di Denmark|negara]] atau dunia terhadap [[pandemi COVID-19]].


The [[World Health Organization]] has stated that cluster 5 has a "moderately decreased sensitivity to neutralizing antibodies".<ref name=":1">{{Cite news|date=2020-11-08|title=6 countries find coronavirus at mink farms; fears mutation could hinder vaccine|work=[[The Times of Israel]]|url=https://www.timesofisrael.com/6-countries-find-coronavirus-at-mink-farms-fears-mutation-could-hinder-vaccine/|access-date=2020-11-09|quote=Italy, the Netherlands, Spain and Sweden are the other nations to have discovered SARS-CoV-2 in minks, WHO said in a statement.}}</ref> Denmark's State Serum Institute (SSI) warned that the mutation could reduce the effect of [[COVID-19 vaccine]]s under development, although it was unlikely to render them useless. Following the lockdown and mass-testing, SSI announced on 19 November 2020 that cluster 5 in all probability had become extinct.<ref name=sum19nov>{{cite web|title=De fleste restriktioner læmpes i Nordjylland|url=https://www.sum.dk/Aktuelt/Nyheder/Coronavirus/2020/November/De-fleste-restriktioner-lempes-i-Nordjylland.aspx|publisher=Sundheds- og Ældreministeriet|date=19 November 2020}}</ref>
[[Organisasi Kesehatan Dunia]] menyatakan bahwa Cluster 5 memiliki kepekaan yang agak menurun untuk menetralkan antibodi.<ref name=":1">{{Cite news|date=2020-11-08|title=6 countries find coronavirus at mink farms; fears mutation could hinder vaccine|work=[[The Times of Israel]]|url=https://www.timesofisrael.com/6-countries-find-coronavirus-at-mink-farms-fears-mutation-could-hinder-vaccine/|access-date=2020-11-09|quote=Italy, the Netherlands, Spain and Sweden are the other nations to have discovered SARS-CoV-2 in minks, WHO said in a statement.}}</ref> [[Institut Serum Negara]] (Statens Serum Institut, SSI) Denmark memperingatkan bahwa mutasi ini dapat mengurangi efek [[vaksin COVID-19]] yang sedang dikembangkan, meskipun tidak mungkin menjadikan vaksin tidak berguna. Setelah karantina wilayah dan pengujian massal, SSI mengumumkan Cluster 5 kemungkinan besar telah punah pada 19 November 2020.<ref name=sum19nov>{{cite web|title=De fleste restriktioner læmpes i Nordjylland|url=https://www.sum.dk/Aktuelt/Nyheder/Coronavirus/2020/November/De-fleste-restriktioner-lempes-i-Nordjylland.aspx|publisher=Sundheds- og Ældreministeriet|date=19 November 2020}}</ref>

== Nama dan mutasi ==
Di Denmark, terdapat lima [[gugus gen|gugus]] varian SARS-COV-2 cerpelai, yang telah ditetapkan [[Institut Serum Negara]] (Statens Serum Institut, SSI) Denmark sebagai gugus 1–5 (Denmark: {{lang|da|cluster 1-5}}). Di antara varian ini, tujuh mutasi berbeda di [[protein bulir]] telah dikonfirmasi. Mutasi spesifik yang disebutkan adalah del 69–70 (delesi residu [[histidina]] dan [[valina]] di posisi ke-69 dan ke-70 protein), Y453F (perubahan dari [[tirosina]] menjadi [[fenilalanina]] di posisi 453, di dalam domain pengikat reseptor protein bulir), I692V ([[isoleusina]] menjadi valina di posisi 692), dan M1229I ([[metionina]] menjadi isoleusin pada posisi 1229).

Mink-related mutations that partially resemble the mutations discovered in Denmark, although part of a separate genomic group, are known from the Netherlands.<ref name="NLmink">{{cite journal|author1=Oude Munnink, B.B.|display-authors=etal|year=2020|title=Transmission of SARS-CoV-2 on mink farms between humans and mink and back to humans|journal=Science|page=eabe5901|doi=10.1126/science.abe5901}}</ref><ref name="ECDC full"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


{{COVID-19}}
{{COVID-19}}

Revisi per 30 November 2020 13.00

"Cluster 5" adalah nama yang diberikan kepada varian mutasi virus SARS-CoV-2. Cluster 5 ditemukan di Region Nordjylland, Denmark, dan diyakini menyebar dari cerpelai ke manusia lewat peternakan cerpelai. Pada 4 November 2020, populasi cerpelai di Denmark diumumkan akan dimusnahkan untuk mencegah kemungkinan penyebaran mutasi ini dan mengurangi risiko terjadinya mutasi baru. Karantina wilayah dan pembatasan perjalanan diberlakukan di tujuh munisipalitas Region Nordjylland untuk mencegah penyebaran mutasi yang dapat memperparah tanggapan negara atau dunia terhadap pandemi COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa Cluster 5 memiliki kepekaan yang agak menurun untuk menetralkan antibodi.[1] Institut Serum Negara (Statens Serum Institut, SSI) Denmark memperingatkan bahwa mutasi ini dapat mengurangi efek vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan, meskipun tidak mungkin menjadikan vaksin tidak berguna. Setelah karantina wilayah dan pengujian massal, SSI mengumumkan Cluster 5 kemungkinan besar telah punah pada 19 November 2020.[2]

Nama dan mutasi

Di Denmark, terdapat lima gugus varian SARS-COV-2 cerpelai, yang telah ditetapkan Institut Serum Negara (Statens Serum Institut, SSI) Denmark sebagai gugus 1–5 (Denmark: cluster 1-5). Di antara varian ini, tujuh mutasi berbeda di protein bulir telah dikonfirmasi. Mutasi spesifik yang disebutkan adalah del 69–70 (delesi residu histidina dan valina di posisi ke-69 dan ke-70 protein), Y453F (perubahan dari tirosina menjadi fenilalanina di posisi 453, di dalam domain pengikat reseptor protein bulir), I692V (isoleusina menjadi valina di posisi 692), dan M1229I (metionina menjadi isoleusin pada posisi 1229).

Mink-related mutations that partially resemble the mutations discovered in Denmark, although part of a separate genomic group, are known from the Netherlands.[3][4]

Referensi

  1. ^ "6 countries find coronavirus at mink farms; fears mutation could hinder vaccine". The Times of Israel. 2020-11-08. Diakses tanggal 2020-11-09. Italy, the Netherlands, Spain and Sweden are the other nations to have discovered SARS-CoV-2 in minks, WHO said in a statement. 
  2. ^ "De fleste restriktioner læmpes i Nordjylland". Sundheds- og Ældreministeriet. 19 November 2020. 
  3. ^ Oude Munnink, B.B.; et al. (2020). "Transmission of SARS-CoV-2 on mink farms between humans and mink and back to humans". Science: eabe5901. doi:10.1126/science.abe5901. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ECDC full