Cedera trakeobronkial: Perbedaan antara revisi
Vanny Zhang (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi '{{Sedang ditulis}} '''Cedera trakeobtonkial''' ('''TBI''') adalah cedera pada bagian pohon trakeobronkial (struktur jalan udara yang termasuk trakea dan bronkus).' Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Vanny Zhang (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox medical condition (new) |
|||
{{Sedang ditulis}} |
|||
| name = Cedera trakeobronkial |
|||
'''Cedera trakeobtonkial''' ('''TBI''') adalah cedera pada bagian pohon trakeobronkial (struktur jalan udara yang termasuk trakea dan bronkus). |
|||
| synonyms = |
|||
| image = Tracheobronchial rupture 3D CT 3.jpg |
|||
| caption = Rekontruksi dari [[trakea]] dan [[bronkus]] dilihat menggunakan [[tomografi terkomputasi|x-ray tomografi terkomputasi]] menampilkan gangguan pada bronkus utama dengan daerah bagian gelap yang tidak normal (berbentuk panah)<ref name=Guen07>{{cite journal|vauthors=Le Guen M, Beigelman C, Bouhemad B, Wenjïe Y, Marmion F, Rouby JJ |title=Chest computed tomography with multiplanar reformatted images for diagnosing traumatic bronchial rupture: A case report|journal=Critical Care|volume=11|issue=5|pages=R94|year=2007|pmid=17767714|doi=10.1186/cc6109|url=http://ccforum.com/content/11/5/R94|pmc=2556736}}</ref> |
|||
| pronounce = |
|||
| field = [[Kedaruratan medis]] |
|||
| symptoms = |
|||
| complications = |
|||
| onset = |
|||
| duration = |
|||
| types = |
|||
| causes = |
|||
| risks = |
|||
| diagnosis = |
|||
| differential = |
|||
| prevention = |
|||
| treatment = |
|||
| medication = |
|||
| prognosis = |
|||
| frequency = |
|||
| deaths = |
|||
}} |
|||
'''Cedera trakebronkial''' (atau biasa disingkat '''TBI''' dari Bahasa Inggrisnya '''''tracheobronchial injury''''') adalah kerusakan yang terjadi pada pohon trakeobronkial (struktur jalan nafas yang melibatkan [[trakea]] dan [[bronkus]]).<ref name=Chu02>{{cite journal|vauthors=Chu CP, Chen PP |title=Tracheobronchial injury secondary to blunt chest trauma: Diagnosis and management|journal=Anaesthesia and Intensive Care|volume=30|issue=2|pages=145–52|year=2002|pmid=12002920|doi=|url=}}</ref> Kerusakan tersebut dapat berasal dari trauma [[trauma tumpul|tumpul]] atau [[trauma tajam|tajam]] di bagian leher atau dada,<ref name=Johnson08>{{cite journal|author=Johnson SB|title=Tracheobronchial injury|journal=Seminars in Thoracic and Cardiovascular Surgery|volume=20|issue=1|pages=52–57|year=2008|pmid=18420127|doi=10.1053/j.semtcvs.2007.09.001}}</ref> karena menghirup udara, asap, atau uap cairan atau objek yang berbahaya.<ref name=Stark95>{{cite journal|author=Stark P|title=Imaging of tracheobronchial injuries|journal=Journal of Thoracic Imaging|volume=10|issue=3|pages=206–19|year=1995|pmid=7674433|doi=10.1097/00005382-199522000-00006}}</ref> |
|||
== Gejala == |
|||
[[Berkas:Bilateral pneumothorax pneumomediastinum.jpg|jmpl|upright=1.3|[[Pneumothoraks]] di kedua paru-paru (panah besar), pneumomediastinum (panah kecil) dan [[emfisema subkutan]] pada seorang pasien dengan gangguan di bagian bronkus kanannya. Terjadi kebocoran udara terus menerus meski tetap dapat melakukan penghirupan.<ref name=Guen07/>]] |
|||
Gejala cedera trakeobronkial berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada bagian mana orang tersebut terluka dan sebera parah luka tersebut.<ref name=Moore04>Riley ''et al.'' (2004). pp. 544–7.</ref> Ada beberapa gejala yang cukup umum pada penderita cedera trakeobronkial seperti [[dispnea]] (kesulitan bernapas) yang ditemukan pada sekitar 76–100% penderita cedera trakeobronkial dan [[emfisema subkutan]] yang ditemukan pada hingga 85% penderita cedera trakeobronkial.<ref name=Karmy-Jones07>{{cite journal|vauthors=Karmy-Jones R, Wood DE |title=Traumatic injury to the trachea and bronchus|journal=Thoracic Surgery Clinics|volume=17|issue=1|pages=35–46|year=2007|pmid=17650695|doi=10.1016/j.thorsurg.2007.03.005}}</ref> |
|||
Selain itu, juga terdapat gejala yang lebih langka namun lebih spesifik seperti [[pneumothoraks]], dimana paru-paru terjatuh jauh dari [[mediastinum]] sebagai akibat dari transeksi bronkial.<ref name=Nakayama88>{{cite journal|doi=10.1097/00004311-198802610-00009|vauthors=Nakayama DK, Rowe MI |title=Intrathoracic tracheobronchial injuries in childhood|journal=International Anesthesiology Clinics|volume=26|issue=1|pages=42–9|year=1988|pmid=3283046}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.sciencedirect.com/sdfe/pdf/download/eid/3-s2.0-B9781416061137100067/first-page-pdf|title=Chapter 6: Imaging Chest Trauma|language=Inggris|publisher=Science Direct|accessdate=14 Februari 2020}}</ref> Gejala lain yang tidak terlalu umum adalah [[batuk darah]] yang ditemukan pada 25% penderita cedera trakeobronkial.<ref name=Karmy-Jones07/> |
|||
== Pengobatan == |
|||
[[Berkas:Sondeintubation.jpg|jmpl|Sebuah [[endotracheal tube]] yang dapat digunakan sebagai jalan pintas pada gangguan jalan udara]] |
|||
Pengobatan cedera trakeobronkial berbeda-beda tergantung pada gejala dan tingkat keparahan pasien.<ref name=Chu02/> Karena kebanyakan pasien penderita cedera trakeobronkial akan mengalami kesulitan bernapas, hal pertama yang harus dipastikan adalah kondisi jalan udara pasien.<ref name=Karmy-Jones07/> Jika ada gangguan pada jalan udara, intubasi, yang merupakan salah satu cara pengamanan jalan udara, dapat dilakukan untuk mengirim udara ke paru-paru. Jika diperlukan, sebuah tabung dapat diletakkan pada bagian bronkus yang tidak terluka dan salah satu paru-paru dapat dilubangi.<ref name=Johnson08/> |
|||
== Referensi == |
|||
{{Reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{Medical resources |
|||
| DiseasesDB = |
|||
| ICD10 = {{ICD10|S|27|4|s|20}}, {{ICD10|S|27|5|s|20}} |
|||
| ICD9 = {{ICD9|862.21}} |
|||
| ICDO = <!--n/a--> |
|||
| OMIM = <!--n/a--> |
|||
| MedlinePlus =<!--nothing found--> |
|||
| eMedicineSubj = radio |
|||
| eMedicineTopic = 706 |
|||
| MeshID = <!--nothing found--> |
|||
}} |
|||
[[Kategori:Cedera]] |
Revisi per 14 Februari 2020 13.38
Cedera trakeobronkial | |
---|---|
![]() | |
Rekontruksi dari trakea dan bronkus dilihat menggunakan x-ray tomografi terkomputasi menampilkan gangguan pada bronkus utama dengan daerah bagian gelap yang tidak normal (berbentuk panah)[1] | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Kedaruratan medis |
Cedera trakebronkial (atau biasa disingkat TBI dari Bahasa Inggrisnya tracheobronchial injury) adalah kerusakan yang terjadi pada pohon trakeobronkial (struktur jalan nafas yang melibatkan trakea dan bronkus).[2] Kerusakan tersebut dapat berasal dari trauma tumpul atau tajam di bagian leher atau dada,[3] karena menghirup udara, asap, atau uap cairan atau objek yang berbahaya.[4]
Gejala
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d1/Bilateral_pneumothorax_pneumomediastinum.jpg/290px-Bilateral_pneumothorax_pneumomediastinum.jpg)
Gejala cedera trakeobronkial berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada bagian mana orang tersebut terluka dan sebera parah luka tersebut.[5] Ada beberapa gejala yang cukup umum pada penderita cedera trakeobronkial seperti dispnea (kesulitan bernapas) yang ditemukan pada sekitar 76–100% penderita cedera trakeobronkial dan emfisema subkutan yang ditemukan pada hingga 85% penderita cedera trakeobronkial.[6]
Selain itu, juga terdapat gejala yang lebih langka namun lebih spesifik seperti pneumothoraks, dimana paru-paru terjatuh jauh dari mediastinum sebagai akibat dari transeksi bronkial.[7][8] Gejala lain yang tidak terlalu umum adalah batuk darah yang ditemukan pada 25% penderita cedera trakeobronkial.[6]
Pengobatan
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/19/Sondeintubation.jpg/220px-Sondeintubation.jpg)
Pengobatan cedera trakeobronkial berbeda-beda tergantung pada gejala dan tingkat keparahan pasien.[2] Karena kebanyakan pasien penderita cedera trakeobronkial akan mengalami kesulitan bernapas, hal pertama yang harus dipastikan adalah kondisi jalan udara pasien.[6] Jika ada gangguan pada jalan udara, intubasi, yang merupakan salah satu cara pengamanan jalan udara, dapat dilakukan untuk mengirim udara ke paru-paru. Jika diperlukan, sebuah tabung dapat diletakkan pada bagian bronkus yang tidak terluka dan salah satu paru-paru dapat dilubangi.[3]
Referensi
- ^ a b Le Guen M, Beigelman C, Bouhemad B, Wenjïe Y, Marmion F, Rouby JJ (2007). "Chest computed tomography with multiplanar reformatted images for diagnosing traumatic bronchial rupture: A case report". Critical Care. 11 (5): R94. doi:10.1186/cc6109. PMC 2556736
. PMID 17767714.
- ^ a b Chu CP, Chen PP (2002). "Tracheobronchial injury secondary to blunt chest trauma: Diagnosis and management". Anaesthesia and Intensive Care. 30 (2): 145–52. PMID 12002920.
- ^ a b Johnson SB (2008). "Tracheobronchial injury". Seminars in Thoracic and Cardiovascular Surgery. 20 (1): 52–57. doi:10.1053/j.semtcvs.2007.09.001. PMID 18420127.
- ^ Stark P (1995). "Imaging of tracheobronchial injuries". Journal of Thoracic Imaging. 10 (3): 206–19. doi:10.1097/00005382-199522000-00006. PMID 7674433.
- ^ Riley et al. (2004). pp. 544–7.
- ^ a b c Karmy-Jones R, Wood DE (2007). "Traumatic injury to the trachea and bronchus". Thoracic Surgery Clinics. 17 (1): 35–46. doi:10.1016/j.thorsurg.2007.03.005. PMID 17650695.
- ^ Nakayama DK, Rowe MI (1988). "Intrathoracic tracheobronchial injuries in childhood". International Anesthesiology Clinics. 26 (1): 42–9. doi:10.1097/00004311-198802610-00009. PMID 3283046.
- ^ "Chapter 6: Imaging Chest Trauma" (dalam bahasa Inggris). Science Direct. Diakses tanggal 14 Februari 2020.
Pranala luar
Klasifikasi | |
---|---|
Sumber luar |