Gratifikasi tertunda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{inuseuntil}}
'''Gratifikasi tertunda''' adalah kemampuan menahan diri untuk mendapatkan kepuasan.
'''Gratifikasi tertunda''' adalah kemampuan menahan diri untuk mendapatkan kepuasan.


Baris 5: Baris 4:


Kemampuan seseorang untuk menunda kepuasan berkaitan dengan keterampilan serupa lainnya seperti [[kesabaran]], kontrol impuls, [[kontrol diri]] dan kemauan keras, yang semuanya terlibat dalam pengaturan diri. Secara umum, pengaturan diri mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri sebagaimana diperlukan untuk memenuhi tuntutan lingkungan.<ref name="MadduxTangney2010">{{cite book |first1=Celeste E. |last1=Doerr |first2=Roy F. |last2=Baumeister |year=2011 |chapter=Self-Regulatory Strength and Psychological Adjustment: Implications of the Limited Resource Model of Self-Regulation |chapterurl=https://books.googi did this on purpose because you can do this le.com/books?id=KPxfoCUUolsC&pg=PA71 |pages=71–83 |editor1-first=James E. |editor1-last=Maddux |editor2-first=June Price |editor2-last=Tangney |title=Social Psychological Foundations of Clinical Psychology |publisher=Guilford Press |isbn=978-1-60623-689-5}}</ref> Menunda gratifikasi adalah kebalikan dari penundaan diskon, yang merupakan "preferensi untuk hadiah langsung yang lebih kecil daripada hadiah yang lebih besar tapi tertunda" dan mengacu pada "fakta bahwa nilai subjektif dari hadiah berkurang dengan meningkatnya penundaan penerimaannya".<ref name="Anokhin et al 2011">{{cite journal |doi=10.1007/s10519-010-9384-7 |title=Heritability of Delay Discounting in Adolescence: A Longitudinal Twin Study |year=2010 |last1=Anokhin |first1=Andrey P. |last2=Golosheykin |first2=Simon |last3=Grant |first3=Julia D. |last4=Heath |first4=Andrew C. |journal=Behavior Genetics |volume=41 |issue=2 |pages=175–83 |pmid=20700643 |pmc=3036802}}</ref> Ini berteori bahwa kemampuan untuk menunda hadiah berada di bawah kendali [[sistem kepribadian afektif-kognitif]] (CAPS).<ref name = Mischel10>{{cite book |first1=Ethan |last1=Kross |first2=Walter |last2=Mischel |first3=Yichi |last3=Shoda |year=2011 |chapter=Enabling Self-Control |chapterurl=https://books.google.com/books?id=KPxfoCUUolsC&pg=PA375 |pages=375–94 |editor1-first=James E. |editor1-last=Maddux |editor2-first=June Price |editor2-last=Tangney |title=Social Psychological Foundations of Clinical Psychology |publisher=Guilford Press |isbn=978-1-60623-689-5}}</ref>
Kemampuan seseorang untuk menunda kepuasan berkaitan dengan keterampilan serupa lainnya seperti [[kesabaran]], kontrol impuls, [[kontrol diri]] dan kemauan keras, yang semuanya terlibat dalam pengaturan diri. Secara umum, pengaturan diri mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri sebagaimana diperlukan untuk memenuhi tuntutan lingkungan.<ref name="MadduxTangney2010">{{cite book |first1=Celeste E. |last1=Doerr |first2=Roy F. |last2=Baumeister |year=2011 |chapter=Self-Regulatory Strength and Psychological Adjustment: Implications of the Limited Resource Model of Self-Regulation |chapterurl=https://books.googi did this on purpose because you can do this le.com/books?id=KPxfoCUUolsC&pg=PA71 |pages=71–83 |editor1-first=James E. |editor1-last=Maddux |editor2-first=June Price |editor2-last=Tangney |title=Social Psychological Foundations of Clinical Psychology |publisher=Guilford Press |isbn=978-1-60623-689-5}}</ref> Menunda gratifikasi adalah kebalikan dari penundaan diskon, yang merupakan "preferensi untuk hadiah langsung yang lebih kecil daripada hadiah yang lebih besar tapi tertunda" dan mengacu pada "fakta bahwa nilai subjektif dari hadiah berkurang dengan meningkatnya penundaan penerimaannya".<ref name="Anokhin et al 2011">{{cite journal |doi=10.1007/s10519-010-9384-7 |title=Heritability of Delay Discounting in Adolescence: A Longitudinal Twin Study |year=2010 |last1=Anokhin |first1=Andrey P. |last2=Golosheykin |first2=Simon |last3=Grant |first3=Julia D. |last4=Heath |first4=Andrew C. |journal=Behavior Genetics |volume=41 |issue=2 |pages=175–83 |pmid=20700643 |pmc=3036802}}</ref> Ini berteori bahwa kemampuan untuk menunda hadiah berada di bawah kendali [[sistem kepribadian afektif-kognitif]] (CAPS).<ref name = Mischel10>{{cite book |first1=Ethan |last1=Kross |first2=Walter |last2=Mischel |first3=Yichi |last3=Shoda |year=2011 |chapter=Enabling Self-Control |chapterurl=https://books.google.com/books?id=KPxfoCUUolsC&pg=PA375 |pages=375–94 |editor1-first=James E. |editor1-last=Maddux |editor2-first=June Price |editor2-last=Tangney |title=Social Psychological Foundations of Clinical Psychology |publisher=Guilford Press |isbn=978-1-60623-689-5}}</ref>

Beberapa faktor dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menunda kepuasan. [[Strategi kognitif]], seperti penggunaan pikiran yang mengalihkan perhatian atau "dingin", dapat meningkatkan kemampuan menunda,<ref name = Romer>{{cite journal |doi=10.1007/s11121-010-0171-8 |title=Can Adolescents Learn Self-control? Delay of Gratification in the Development of Control over Risk Taking |year=2010 |last1=Romer |first1=Daniel |last2=Duckworth |first2=Angela L. |last3=Sznitman |first3=Sharon |last4=Park |first4=Sunhee |journal=Prevention Science |volume=11 |issue=3 |pages=319–30 |pmid=20306298 |pmc=2964271}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 29 Januari 2020 15.00

Gratifikasi tertunda adalah kemampuan menahan diri untuk mendapatkan kepuasan.

Kemampuan seseorang untuk menunda kepuasan berkaitan dengan keterampilan serupa lainnya seperti kesabaran , kontrol impuls, kontrol diri dan kemauan, yang semuanya terlibat dalam pengaturan diri. Secara umum, pengaturan diri mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri sebagaimana diperlukan untuk memenuhi tuntutan lingkungan.

Kemampuan seseorang untuk menunda kepuasan berkaitan dengan keterampilan serupa lainnya seperti kesabaran, kontrol impuls, kontrol diri dan kemauan keras, yang semuanya terlibat dalam pengaturan diri. Secara umum, pengaturan diri mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri sebagaimana diperlukan untuk memenuhi tuntutan lingkungan.[1] Menunda gratifikasi adalah kebalikan dari penundaan diskon, yang merupakan "preferensi untuk hadiah langsung yang lebih kecil daripada hadiah yang lebih besar tapi tertunda" dan mengacu pada "fakta bahwa nilai subjektif dari hadiah berkurang dengan meningkatnya penundaan penerimaannya".[2] Ini berteori bahwa kemampuan untuk menunda hadiah berada di bawah kendali sistem kepribadian afektif-kognitif (CAPS).[3]

Beberapa faktor dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menunda kepuasan. Strategi kognitif, seperti penggunaan pikiran yang mengalihkan perhatian atau "dingin", dapat meningkatkan kemampuan menunda,[4]

Referensi

  1. ^ Doerr, Celeste E.; Baumeister, Roy F. (2011). did this on purpose because you can do this le.com/books?id=KPxfoCUUolsC&pg=PA71 "Self-Regulatory Strength and Psychological Adjustment: Implications of the Limited Resource Model of Self-Regulation" Periksa nilai |chapterurl= (bantuan). Dalam Maddux, James E.; Tangney, June Price. Social Psychological Foundations of Clinical Psychology. Guilford Press. hlm. 71–83. ISBN 978-1-60623-689-5. 
  2. ^ Anokhin, Andrey P.; Golosheykin, Simon; Grant, Julia D.; Heath, Andrew C. (2010). "Heritability of Delay Discounting in Adolescence: A Longitudinal Twin Study". Behavior Genetics. 41 (2): 175–83. doi:10.1007/s10519-010-9384-7. PMC 3036802alt=Dapat diakses gratis. PMID 20700643. 
  3. ^ Kross, Ethan; Mischel, Walter; Shoda, Yichi (2011). "Enabling Self-Control". Dalam Maddux, James E.; Tangney, June Price. Social Psychological Foundations of Clinical Psychology. Guilford Press. hlm. 375–94. ISBN 978-1-60623-689-5. 
  4. ^ Romer, Daniel; Duckworth, Angela L.; Sznitman, Sharon; Park, Sunhee (2010). "Can Adolescents Learn Self-control? Delay of Gratification in the Development of Control over Risk Taking". Prevention Science. 11 (3): 319–30. doi:10.1007/s11121-010-0171-8. PMC 2964271alt=Dapat diakses gratis. PMID 20306298.