Titik kuantum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Eacahya (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Quantum dot"
Eacahya (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Quantum dot"
Baris 22: Baris 22:


=== Pembuatan ===
=== Pembuatan ===
<br />


=== Perakitan virus ===
=== Perakitan virus ===
Baris 38: Baris 39:


== Kesehatan dan keselamatan ==
== Kesehatan dan keselamatan ==
Beberapa QDs mempunyai resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dibawah beberapa kondisi .<ref name=":0">{{cite journal|author=Hardman, R.|year=2006|title=A Toxicologic Review of Quantum Dots: Toxicity Depends on Physicochemical and Environmental Factors|journal=Environmental Health Perspectives|volume=114|issue=2|pages=165–72|doi=10.1289/ehp.8284|pmc=1367826|pmid=16451849}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Pelley|first1=J. L.|last2=Daar|first2=A. S.|last3=Saner|first3=M. A.|year=2009|title=State of Academic Knowledge on Toxicity and Biological Fate of Quantum Dots|url=|journal=Toxicological Sciences|volume=112|issue=2|pages=276–296|doi=10.1093/toxsci/kfp188|pmc=2777075|pmid=19684286}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Tsoi|first=Kim M.|last2=Dai|first2=Qin|last3=Alman|first3=Benjamin A.|last4=Chan|first4=Warren C. W.|date=2013-03-19|title=Are Quantum Dots Toxic? Exploring the Discrepancy Between Cell Culture and Animal Studies|journal=Accounts of Chemical Research|volume=46|issue=3|pages=662–671|doi=10.1021/ar300040z|pmid=22853558}}</ref>. Khususnya, penelitian pada toxicity QDs difokuskan pada cadmium yang mengandung partikel dan telah didemonstrasikan pada model hewan setelah dosis yang berhubungan secara fisiologis<ref name=":12">{{Cite journal|last=Tsoi|first=Kim M.|last2=Dai|first2=Qin|last3=Alman|first3=Benjamin A.|last4=Chan|first4=Warren C. W.|date=2013-03-19|title=Are Quantum Dots Toxic? Exploring the Discrepancy Between Cell Culture and Animal Studies|journal=Accounts of Chemical Research|volume=46|issue=3|pages=662–671|doi=10.1021/ar300040z|pmid=22853558}}</ref>. studi in vitro, yang berdasarkan struktur sel, pada toxicity QDs menyatakan bahwa toxicitynya mungkin ditunkan dari bebrapa faktor, diantaranya karakteristik physicochemical (ukuran, bentuk, komposisi, komposisi, grup fungsional permukaan, muatan di permukaan) dan lingkungan. Menaksir potensi toxicitinya sangatlah komplek yang termasuk didalamnya beberapa faktor, diantaranya sifat seperti ukuran, muatan, konsentrasi, komposisi kimia, capping ligand, dan juga sifat oksidatif, mekanik dan stabilitas photolitiknya.<ref name=":02">{{cite journal|author=Hardman, R.|year=2006|title=A Toxicologic Review of Quantum Dots: Toxicity Depends on Physicochemical and Environmental Factors|journal=Environmental Health Perspectives|volume=114|issue=2|pages=165–72|doi=10.1289/ehp.8284|pmc=1367826|pmid=16451849}}</ref>

banyak peneliti memfokuskan pada mekanisme cytotoxicity QDs menggunakan model sel kultur. telah didemonstrasikan bahwa setelah disinari UV atau oksidasi oleh udara, QDs CdSe melepaskan ions cadmium bebas yang menyebabkan kematian sel <ref>{{Cite journal|last=Derfus|first=Austin M.|last2=Chan|first2=Warren C. W.|last3=Bhatia|first3=Sangeeta N.|date=2004-01-01|title=Probing the Cytotoxicity of Semiconductor Quantum Dots|journal=Nano Letters|volume=4|issue=1|pages=11–18|bibcode=2004NanoL...4...11D|doi=10.1021/nl0347334|pmc=5588688|pmid=28890669}}</ref>. QDs Grup II-VI juga dilaporkan pembentukan formasi jenis oksigen reaktif setelah disinari cahaya, yang menyebabkan komponen sel rusak seperti protein, lipid, dan DNA.<ref>{{Cite journal|last=Liu|first=Wei|last2=Zhang|first2=Shuping|last3=Wang|first3=Lixin|last4=Qu|first4=Chen|last5=Zhang|first5=Changwen|last6=Hong|first6=Lei|last7=Yuan|first7=Lin|last8=Huang|first8=Zehao|last9=Wang|first9=Zhe|date=2011-09-29|title=CdSe Quantum Dot (QD)-Induced Morphological and Functional Impairments to Liver in Mice|journal=PLoS ONE|volume=6|issue=9|pages=e24406|bibcode=2011PLoSO...624406L|doi=10.1371/journal.pone.0024406|pmc=3182941|pmid=21980346}}</ref> beberpa penelitian telah menunjukan bahwa penambahan shell ZnS mencegah proses spesies oksigen reaktif dalam QDs CdSe. Aspek lainnya dari toxicity QDs adalah proses ukurannya yang bergantung pathways intraselular yang memusatkan partikel tersebut dalam organel sel yang tidak dapat diakses oleh ion metal, yang memungkinkan hasil dalam pola cytotoxicity unik dibandingkan dengan ion logam pokoknya.<ref>{{Cite journal|last=Parak|first=W.j.|last2=Boudreau|first2=R.|last3=Le Gros|first3=M.|last4=Gerion|first4=D.|last5=Zanchet|first5=D.|last6=Micheel|first6=C.m.|last7=Williams|first7=S.c.|last8=Alivisatos|first8=A.p.|last9=Larabell|first9=C.|date=2002-06-18|title=Cell Motility and Metastatic Potential Studies Based on Quantum Dot Imaging of Phagokinetic Tracks|url=https://digital.library.unt.edu/ark:/67531/metadc780765/|journal=Advanced Materials|type=Submitted manuscript|volume=14|issue=12|pages=882–885|doi=10.1002/1521-4095(20020618)14:12<882::AID-ADMA882>3.0.CO;2-Y}}</ref> Laporan lokalisasi QDs dalam inti sel menunjukan mode tambahan dari toxicity karena QDs mungkin mempengaruhi mutasi DNA, yang akan menyebarkan generasi mendatang dari sel yang menyebabkan penyakit.


== Sifat optik ==
== Sifat optik ==

Revisi per 31 Juli 2019 07.02


Quantum dots koloid diiradiasi dengan sinar UV. Berbagai QDs yang berbeda memancarkan cahaya warna yang berbeda karena efek kurungan kuantum.

Quantum Dots (QDs) merupakan partikel semikonduktor yang berukuran beberapa nanometer, memiliki sifat optik dan elektronik yang berbeda dari partikel yang lebih besar berhubungan dengan mekanika quantum. QDs merupakan topik utama dalam nanotechnologi. ketika QDs disinari oleh cahaya UV, sebuah elektron dalam QDs dapat tereksitasi ke keadaan energi yang lebih besar. dalam masalah semikonduktor quantum dots, proses tersebut bersesuaian dengan transisi elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Elektron yang tereksitasi dapat jatuh kembali ke pita valensi sambil melepaskan energi dengan mengimisikan cahaya. cahaya emisi ini (photoluminesensi) diilustrasikan pada gambar sebelah kanan. Warna emisi cahaya bergantung pada band gap antara pita konduksi dan pita valensi.

Dalam bahasa ilmu material, bahan semikonduktor berskala nano membatasi secara ketat baik elektron maupun hole. kadang kadang QDs disebut juga sebagai atom buatan, yang menekankan singularitasnya, memiliki ikatan, keadaan elektonik yang diskrit, seperti atom atau molekul yang terbentuk secara alami [1] [2]

Quantum dots memiliki sifat pertengahan antara semikonduktor bulk dan atom atau molekul. sifat optoelektronik berubah sebagai fungsi dari ukuran dan bentuk dari QDs.[3][4] QDs yang berdiameter lebih besar (5-6 nm) mengemisikan panjang gelombang yang lebih besar, dengan warna seperti jingga atau merah. QDs dengan ukuran yang lebih kecil (2-3 nm) mengemisikan panjang gelombang yang lebih pendek, menghasilkan warna seperti biru dan hijau. namun, warna tertentu bervariasi bergantung juga pada komposisi QDs tersebut..[5]

aplikasi potensial dari quantum dots diataranya adalah single-electron transistors, solar cells, LEDs, lasers[6], single-photon sources[7][8][9], second-harmonic generation, quantum computing[10], and medical imaging.[11] ukurannya yang kecil membolehkan untuk beberapa QDs untuk dijadikan suspensi dalam larutan, yang memungkinkannya untuk digunakan dalam inkjet printing dan spin coating[12].

Produksi

Quantum Dots dengan emisi dari warna ungu ke merah tua

Terdapat beberapa cara atau metode untuk memfabrikasi QDs. Diatara metode tersebut, diataranya adalah colloidal synthesis, self-assembly, dan electrical gating.

Sintesis koloidal


QDs Kadmium sulfida pada sel

Sintesis plasma

Sintesis plasma telah dikembangkan menjadi metode sintesis fase gas paling populer untuk menghasilkan QDs, khususunya dengan ikatan kovalen[13][14][15]. Sebagai contoh, QDs silikon (Si) dan germanium (Ge) disintesis menggunakan plasma nonthermal. Ukuran, bentuk, permukaan dan komposisi dari QDs dapat dikontrol dalam plasma nonthermal [16][17] . Mendoping yang terlihat cukup menantang untuk QDs dapat dilakukan dalam sintesis plasma .[18][19][20]. sintesis QDs dengan plasma dapat juga dalam bentuk serbuk. Hal ini dapat membuat QDs terdispersi dengan baik dalam pelarut organik lainnya[21] ataupun air[22] (QDs koloid)

Pembuatan


Perakitan virus

Perakitan elektrokimia

Sususnan dengan keteraturan tinggi QDs dapat juga di self-assembly oleh tehnik elektrokimia. Template dibuat dengan melakukan reaksi ionik pada permukaan elektrolit-logam yang dihasilkan dalam assembly secara spontan dari nanostruktur, termasuk QDs, pada logam yang selanjutnya digunakan sebagai mask untuk etching mesa nanostruktur tersebut pada substrat yang dipilih.

Pembuatan massal

Quantum Dots tanpa logam berat

Banyak daerah di dunia melarang penggunaan logam berat dalam banyak kebutuhan rumah tangga, yang berarti bahwa kebanyakan QDs berbasis cadmium tidak dapat digunakan untuk aplikasi rumah tangga.

untuk kelangsungannya secara komersial, QDs tanpa logam berat mulai dikembangkan dan menunjukan emisi yang terang dalam rentang spektrum cahaya tampak dan near infra merah dan memiliki sifat optik yang sama dengan QDs CdSe. Diantara sistem ini adalah InP/ZnS dan CuInS/ZnS.

Peptida diteliti sebagai material QDs yang potensial [23]. karena peptida terbentuk secara alami dalam semua organisme, seperti QDs yang tidak beracun dan secara mudah terbiodegradasi.

Kesehatan dan keselamatan

Beberapa QDs mempunyai resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dibawah beberapa kondisi .[24][25][26]. Khususnya, penelitian pada toxicity QDs difokuskan pada cadmium yang mengandung partikel dan telah didemonstrasikan pada model hewan setelah dosis yang berhubungan secara fisiologis[27]. studi in vitro, yang berdasarkan struktur sel, pada toxicity QDs menyatakan bahwa toxicitynya mungkin ditunkan dari bebrapa faktor, diantaranya karakteristik physicochemical (ukuran, bentuk, komposisi, komposisi, grup fungsional permukaan, muatan di permukaan) dan lingkungan. Menaksir potensi toxicitinya sangatlah komplek yang termasuk didalamnya beberapa faktor, diantaranya sifat seperti ukuran, muatan, konsentrasi, komposisi kimia, capping ligand, dan juga sifat oksidatif, mekanik dan stabilitas photolitiknya.[28]

banyak peneliti memfokuskan pada mekanisme cytotoxicity QDs menggunakan model sel kultur. telah didemonstrasikan bahwa setelah disinari UV atau oksidasi oleh udara, QDs CdSe melepaskan ions cadmium bebas yang menyebabkan kematian sel [29]. QDs Grup II-VI juga dilaporkan pembentukan formasi jenis oksigen reaktif setelah disinari cahaya, yang menyebabkan komponen sel rusak seperti protein, lipid, dan DNA.[30] beberpa penelitian telah menunjukan bahwa penambahan shell ZnS mencegah proses spesies oksigen reaktif dalam QDs CdSe. Aspek lainnya dari toxicity QDs adalah proses ukurannya yang bergantung pathways intraselular yang memusatkan partikel tersebut dalam organel sel yang tidak dapat diakses oleh ion metal, yang memungkinkan hasil dalam pola cytotoxicity unik dibandingkan dengan ion logam pokoknya.[31] Laporan lokalisasi QDs dalam inti sel menunjukan mode tambahan dari toxicity karena QDs mungkin mempengaruhi mutasi DNA, yang akan menyebarkan generasi mendatang dari sel yang menyebabkan penyakit.

Sifat optik

Spektrum fluoresensi QDs CdTe dari berbagai ukuran. Berbagai QDs yang berbeda memancarkan cahaya warna yang berbeda karena kurungan kuantum.

Dalam semikonduktor, penyerapan cahaya secara umum menyebabkan terjadinya eksitasi elektron dari pita valensi ke vita konduksi, dan meninggalkan hole. Elektron dan hole dapat berikatan satu sama lain membentuk eksiton. ketika eksiton berekombinasi (elektron kembali ke keadaan dasarnya), energi eksiton dapat diemisikan sebagai cahaya. hal ini yang disebut fluorescence, dalam model sederhana, energi dari photon yang diemisikan dapat dipahami sebagai penjumlahan energi band gap antara tingkat energi tertinggi dan tingkat energi terendah, energi kurungan (confinement) dari hole dan elektron yang tereksitasi, dan energi ikat dari eksiton (pasangan elektron-hole)

gambar tersebut adalah representasi yang disederhanakan yang menunjukkan elektron tereksitasi dan lubang dalam entitas exciton dan tingkat energi yang sesuai. Energi total yang terlibat dapat dilihat sebagai jumlah energi celah pita, energi yang terlibat dalam daya tarik Coulomb dalam exciton, dan energi kurungan dari elektron dan lubang yang tereksitasi.

Energi kurungan bergantung pada ukuran QDs, absorpsi dan emisi fluorescence dapat diatur dengan mengubah ukuran QDs pada saat mensintesis. Semakin besar ukuran QDs, maka semakin menuju warna merah (energi lebih rendah) absorpsinya dan spektrum fluorescencenya. kebalikannya, semakin kecil QDs, maka semakin biru (energi lebih tinggi) absorpsi dan spektrum fluorescencinya.Artikel terbaru dalam Nanotechnology dan jurnal lainnya telah memulai untuk menajukan bahwa bentuk dari QDs mungkin menjadi faktor dalam pewarnaan, tapi sekarang tidak banyak informasi yang tersedia. Selanjutnya, ditunjukan bahwa lifetime dari fluorescence ditentukan oleh ukuran QDs . [32] QDs lebih besar memiliki tingkat energi lebih dekat yang mana pasangan elektron-hole dapat terperangkap. Oleh karena itu, pasangan elektron-hole dalam QDs yang besar memiliki hidup lebih lama yang menyebabkan QDs yang lebih besar untuk menunjukan lifetime yang lebih lama.

Untuk meningkatkan quantum yield fluorescence, QDs dapat dibuat dengan "shell" dari material semikonduktor dengan bandgap yang lebih besar di sekitarnya. Peningkatannya dilakukan dengan mengurangi akses elektron dan hole pada pathway rekombinasi permukaan nonradiatif dalam beberapa kasus. tapi juga melalui pengurangan rekombinasi Auger lainnya.

Aplikasi potensial

Biologi

Perangkat fotovoltaik

QDs dalam sel surya hibrid

QDs dengan nanowire di sel surya

Light Emitting Diode (LED)

Quantum Dots untuk Display

Perangkat fotodetektor

Fotokatalis

Teori

Pengurungan kuantum dalam semikonduktor

Fungsi gelombang elektron terbatas 3D dalam QDs. Di sini, QDs persegi panjang dan berbentuk segitiga ditampilkan. Keadaan energi dalam titik-titik persegi panjang lebih banyak tipe-s dan tipe - p . Namun, dalam titik segitiga fungsi gelombang dicampur karena simetri kurungan. (Klik untuk animasi)

Dalam semikonduktor kristalit yang ukurannya lebih kecil daripada dua kali ukuran jari-jari Bohr eksitonnya, menyebabkan eksitonnya akan tertekan, yang mengakibatkan kiungan kuantum (quantum confinement). Tingkat-tingkat energi dapat selanjutnya diperkirakan menggunakan model partikel di dalam kotak dimana energi keadaan bergantung pada panjang dari kotak tersebut. Dibandingkan dengan ukuran QDs terhadap jari-jari Bohr dari fungsi gelombang elektron dan hole , 3 regimes dapat didefinisikan. Regime confinement kuat didefinisikan ketika jari-jari QDs lebih kecil daripada jari-jari Bohr elektron dan hole, confinement lemah diberikan ketika jari-jari QDs lebih besar dari jari-jari eksiton bohrnya. Untuk semikonduktor dengan jari-jari elektron dan hole sangat berbeda, berlaku regime confinement intermediate, dimana jari-jari QDs lebih besar dari jari-jari Bohr salah satu muatan pembawa (secara khusus adlah hole), tapi tidak lebih besar dari muatan pembawa lainnya[33]

Pemisahan tingkat energi untuk QDs kecil karena efek kurungan kuantum. Sumbu horizontal adalah jari-jari, atau ukuran, dari QDs dan ab * adalah jari-jari Exciton Bohr.


Selanjutnya, penjumlahan dari energi energi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

  1. ^ Ashoori, R. C. (1996). "Electrons in artificial atoms". Nature. 379 (6564): 413–419. Bibcode:1996Natur.379..413A. doi:10.1038/379413a0. 
  2. ^ Kastner, M. A. (1993). "Artificial Atoms". Physics Today. 46 (1): 24–31. Bibcode:1993PhT....46a..24K. doi:10.1063/1.881393. 
  3. ^ Murray, C. B.; Kagan, C. R.; Bawendi, M. G. (2000). "Synthesis and Characterization of Monodisperse Nanocrystals and Close-Packed Nanocrystal Assemblies". Annual Review of Materials Research. 30 (1): 545–610. Bibcode:2000AnRMS..30..545M. doi:10.1146/annurev.matsci.30.1.545. 
  4. ^ Brus, L.E. (2007). "Chemistry and Physics of Semiconductor Nanocrystals" (PDF). Diakses tanggal 7 July 2009. 
  5. ^ "Quantum Dots". Nanosys – Quantum Dot Pioneers. Diakses tanggal 2015-12-04. 
  6. ^ Huffaker, D. L.; Park, G.; Zou, Z.; Shchekin, O. B.; Deppe, D. G. (1998). "1.3 μm room-temperature GaAs-based quantum-dot laser". Applied Physics Letters. 73 (18): 2564–2566. doi:10.1063/1.122534. ISSN 0003-6951. 
  7. ^ Lodahl, Peter; Mahmoodian, Sahand; Stobbe, Søren (2015). "Interfacing single photons and single quantum dots with photonic nanostructures". Reviews of Modern Physics. 87 (2): 347–400. doi:10.1103/RevModPhys.87.347. ISSN 0034-6861. 
  8. ^ Eisaman, M. D.; Fan, J.; Migdall, A.; Polyakov, S. V. (2011). "Invited Review Article: Single-photon sources and detectors". Review of Scientific Instruments. 82 (7): 071101. doi:10.1063/1.3610677. ISSN 0034-6748. 
  9. ^ Senellart, Pascale; Solomon, Glenn; White, Andrew (2017). "High-performance semiconductor quantum-dot single-photon sources". Nature Nanotechnology. 12 (11): 1026–1039. doi:10.1038/nnano.2017.218. ISSN 1748-3387. 
  10. ^ Loss, Daniel; DiVincenzo, David P. (1998). "Quantum computation with quantum dots". Physical Review A. 57 (1): 120–126. doi:10.1103/PhysRevA.57.120. ISSN 1050-2947. 
  11. ^ Ramírez, H. Y., Flórez J., and Camacho A. S. (2015). "Efficient control of coulomb enhanced second harmonic generation from excitonic transitions in quantum dot ensembles". Phys. Chem. Chem. Phys. 17 (37): 23938–46. Bibcode:2015PCCP...1723938R. doi:10.1039/C5CP03349G. PMID 26313884. 
  12. ^ Coe-Sullivan, S.; Steckel, J. S.; Woo, W.-K.; Bawendi, M. G.; Bulović, V. (2005-07-01). "Large-Area Ordered Quantum-Dot Monolayers via Phase Separation During Spin-Casting". Advanced Functional Materials. 15 (7): 1117–1124. doi:10.1002/adfm.200400468. 
  13. ^ Mangolini, L.; Thimsen, E.; Kortshagen, U. (2005). "High-yield plasma synthesis of luminescent silicon nanocrystals". Nano Letters. 5 (4): 655–659. Bibcode:2005NanoL...5..655M. doi:10.1021/nl050066y. PMID 15826104. 
  14. ^ Knipping, J.; Wiggers, H.; Rellinghaus, B.; Roth, P.; Konjhodzic, D.; Meier, C. (2004). "Synthesis of high purity silicon nanoparticles in a low Pressure microwave reactor". Journal of Nanoscience and Technology. 4 (8): 1039–1044. doi:10.1166/jnn.2004.149. 
  15. ^ Sankaran, R. M.; Holunga, D.; Flagan, R. C.; Giapis, K. P. (2005). "Synthesis of blue luminescent Si nanoparticles using atmospheric-pressure microdischarges". Nano Letters. 5 (3): 537–541. Bibcode:2005NanoL...5..537S. doi:10.1021/nl0480060. PMID 15755110. 
  16. ^ Kortshagen, U (2009). "Nonthermal plasma synthesis of semiconductor nanocrystals". J. Phys. D: Appl. Phys. 42 (11): 113001. Bibcode:2009JPhD...42k3001K. doi:10.1088/0022-3727/42/11/113001. 
  17. ^ Pi, X. D.; Kortshagen, U. (2009). "Nonthermal plasma synthesized freestanding silicon–germanium alloy nanocrystals". Nanotechnology. 20 (29): 295602. Bibcode:2009Nanot..20C5602P. doi:10.1088/0957-4484/20/29/295602. PMID 19567968. 
  18. ^ Pi, X. D.; Gresback, R.; Liptak, R. W.; Campbell, S. A.; Kortshagen, U. (2008). "Doping efficiency, dopant location, and oxidation of Si nanocrystals" (PDF). Applied Physics Letters. 92 (2): 123102. Bibcode:2008ApPhL..92b3102S. doi:10.1063/1.2830828. 
  19. ^ Ni, Z. Y.; Pi, X. D.; Ali, M.; Zhou, S.; Nozaki, T.; Yang, D. (2015). "Freestanding doped silicon nanocrystals synthesized by plasma". J. Phys. D: Appl. Phys. 48 (31): 314006. Bibcode:2015JPhD...48E4006N. doi:10.1088/0022-3727/48/31/314006. 
  20. ^ Pereira, R. N.; Almeida, A. J. (2015). "Doped semiconductor nanoparticles synthesized in gas-phase plasmas". J. Phys. D: Appl. Phys. 48 (31): 314005. Bibcode:2015JPhD...48E4005P. doi:10.1088/0022-3727/48/31/314005. 
  21. ^ Mangolini, L.; Kortshagen, U. (2007). "Plasma-assisted synthesis of silicon nanocrystal inks". Advanced Materials. 19 (18): 2513–2519. doi:10.1002/adma.200700595. 
  22. ^ Pi, X. D.; Yu, T.; Yang, D. (2014). "Water-dispersible silicon-quantum-dot-containing micelles self-assembled from an amphiphilic polymer". Part. Part. Syst. Charact. 31 (7): 751–756. doi:10.1002/ppsc.201300346. 
  23. ^ Hauser, Charlotte A. E.; Zhang, Shuguang (2010). "Peptides as biological semiconductors". Nature. 468 (7323): 516–517. Bibcode:2010Natur.468..516H. doi:10.1038/468516a. PMID 21107418. 
  24. ^ Hardman, R. (2006). "A Toxicologic Review of Quantum Dots: Toxicity Depends on Physicochemical and Environmental Factors". Environmental Health Perspectives. 114 (2): 165–72. doi:10.1289/ehp.8284. PMC 1367826alt=Dapat diakses gratis. PMID 16451849. 
  25. ^ Pelley, J. L.; Daar, A. S.; Saner, M. A. (2009). "State of Academic Knowledge on Toxicity and Biological Fate of Quantum Dots". Toxicological Sciences. 112 (2): 276–296. doi:10.1093/toxsci/kfp188. PMC 2777075alt=Dapat diakses gratis. PMID 19684286. 
  26. ^ Tsoi, Kim M.; Dai, Qin; Alman, Benjamin A.; Chan, Warren C. W. (2013-03-19). "Are Quantum Dots Toxic? Exploring the Discrepancy Between Cell Culture and Animal Studies". Accounts of Chemical Research. 46 (3): 662–671. doi:10.1021/ar300040z. PMID 22853558. 
  27. ^ Tsoi, Kim M.; Dai, Qin; Alman, Benjamin A.; Chan, Warren C. W. (2013-03-19). "Are Quantum Dots Toxic? Exploring the Discrepancy Between Cell Culture and Animal Studies". Accounts of Chemical Research. 46 (3): 662–671. doi:10.1021/ar300040z. PMID 22853558. 
  28. ^ Hardman, R. (2006). "A Toxicologic Review of Quantum Dots: Toxicity Depends on Physicochemical and Environmental Factors". Environmental Health Perspectives. 114 (2): 165–72. doi:10.1289/ehp.8284. PMC 1367826alt=Dapat diakses gratis. PMID 16451849. 
  29. ^ Derfus, Austin M.; Chan, Warren C. W.; Bhatia, Sangeeta N. (2004-01-01). "Probing the Cytotoxicity of Semiconductor Quantum Dots". Nano Letters. 4 (1): 11–18. Bibcode:2004NanoL...4...11D. doi:10.1021/nl0347334. PMC 5588688alt=Dapat diakses gratis. PMID 28890669. 
  30. ^ Liu, Wei; Zhang, Shuping; Wang, Lixin; Qu, Chen; Zhang, Changwen; Hong, Lei; Yuan, Lin; Huang, Zehao; Wang, Zhe (2011-09-29). "CdSe Quantum Dot (QD)-Induced Morphological and Functional Impairments to Liver in Mice". PLoS ONE. 6 (9): e24406. Bibcode:2011PLoSO...624406L. doi:10.1371/journal.pone.0024406. PMC 3182941alt=Dapat diakses gratis. PMID 21980346. 
  31. ^ Parak, W.j.; Boudreau, R.; Le Gros, M.; Gerion, D.; Zanchet, D.; Micheel, C.m.; Williams, S.c.; Alivisatos, A.p.; Larabell, C. (2002-06-18). "Cell Motility and Metastatic Potential Studies Based on Quantum Dot Imaging of Phagokinetic Tracks". Advanced Materials (Submitted manuscript). 14 (12): 882–885. doi:10.1002/1521-4095(20020618)14:12<882::AID-ADMA882>3.0.CO;2-Y. 
  32. ^ Van Driel; A. F. (2005). "Frequency-Dependent Spontaneous Emission Rate from CdSe and CdTe Nanocrystals: Influence of Dark States" (PDF). Physical Review Letters. 95 (23): 236804. arXiv:cond-mat/0509565alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2005PhRvL..95w6804V. doi:10.1103/PhysRevLett.95.236804. PMID 16384329. 
  33. ^ Ramírez, H. Y., Lin C. H., Chao, C. C., Hsu, Y., You, W. T., Huang, S. Y., Chen, Y. T., Tseng, H. C., Chang, W. H., Lin, S. D., and Cheng, S. J. (2010). "Optical fine structures of highly quantized InGaAs/GaAs self-assembled quantum dots". Phys. Rev. B. 81 (3): 245324. Bibcode:2010PhRvB..81x5324R. doi:10.1103/PhysRevB.81.245324.