Sunat dan HIV: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Circumcision and HIV"
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 11 April 2019 17.02

Sunat pada laki-laki mengurangi risiko penularan HIV dari wanita ke pria.[1][2] Pada tahun 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan United Nations Programme on HIV/AIDS ( UNAIDS ) menyatakan bahwa sunat laki-laki manjur untuk mencegah HIV jika dilakukan oleh para profesional medis dengan kondisi yang aman.[3][4][5] Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa sunat mengurangi risiko pria tertular HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya dari pasangan wanita yang terinfeksi. [6]

Hasil meta-analisis terhadap lima belas penelitian yang mengamati laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki tidak menemukan cukup bukti bahwa sunat laki-laki melindungi mereka dari infeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya.[7] CDC menyimpulkan, "Belum ada data yang meyakinkan untuk membantu menentukan apakah sunat laki-laki akan berdampak terhadap risiko HIV bagi laki-laki yang melakukan seks anal dengan pasangan perempuan atau laki-laki, baik itu pihak yang memasukkan ataupun yang menerima."[6]

Namun, hasil tinjauan dari tahun 2017 dan 2011 menemukan beberapa bukti bahwa sunat membantu mengurangi risiko HIV pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.[8][9]

Mekanisme aksi

Bukti dari percobaan mendukung teori bahwa sel Langerhans (bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia) di kulup penis dapat menjadi sumber masuknya virus HIV. [10] Dengan disunatnya kulup tersebut, pintu masuk utama bagi HIV juga dihilangkan.

Referensi

  1. ^ "Male circumcision and HIV infection risk". World Journal of Urology (Review). 30 (1): 3–13. February 2012. doi:10.1007/s00345-011-0696-x. PMID 21590467. 
  2. ^ Siegfried, Nandi, ed. (April 2009). "Male circumcision for prevention of heterosexual acquisition of HIV in men". The Cochrane Database of Systematic Reviews (Review) (2): CD003362. doi:10.1002/14651858.CD003362.pub2. PMID 19370585. 
  3. ^ "Male circumcision: Global trends and determinants of prevalence, safety and acceptability" (PDF). World Health Organization. 2007. Diakses tanggal 2009-03-04. 
  4. ^ "New Data on Male Circumcision and HIV Prevention: Policy and Programme Implications" (PDF). World Health Organization. March 28, 2007. Diakses tanggal 2007-08-13. 
  5. ^ "WHO and UNAIDS announce recommendations from expert consultation on male circumcision for HIV prevention". World Health Organisation. March 2007. 
  6. ^ a b "Male Circumcision". Centers for Disease Control and Prevention. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-21. 
  7. ^ "Circumcision status and risk of HIV and sexually transmitted infections among men who have sex with men: a meta-analysis". JAMA (Meta-analysis). 300 (14): 1674–84. October 2008. doi:10.1001/jama.300.14.1674. PMID 18840841. 
  8. ^ "Male circumcision for the prevention of human immunodeficiency virus (HIV) acquisition: a meta-analysis". BJU International. 121 (4): 515–526. April 2018. doi:10.1111/bju.14102. PMID 29232046. 
  9. ^ "Male circumcision for prevention of homosexual acquisition of HIV in men". The Cochrane Database of Systematic Reviews (6): CD007496. June 2011. doi:10.1002/14651858.CD007496.pub2. PMID 21678366. 
  10. ^ "Male circumcision for HIV prevention: current research and programmatic issues". AIDS (Randomized controlled trial). 24 Suppl 4: S61–9. October 2010. doi:10.1097/01.aids.0000390708.66136.f4. PMC 4233247alt=Dapat diakses gratis. PMID 21042054.