Lompat ke isi

Regina Safri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Regina Safri
LahirRegina Septiarini Safri
23 September 1983 (umur 40)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia Indonesia
Nama lainRere
PendidikanJurusan Komunikasi UPN Lingkungan UI
AlmamaterUPN Veteran Yogyakarta Universitas Indonesia
PekerjaanAktivis, fotografer, wartawati
Dikenal atasPemerhati dan pembela hak Orangutan
Situs webhttps://www.instagram.com/reginasafri/

Regina Safri, yang bernama lengkap Regina Septiarini Safri dan akrab disapa Rere (lahir 23 September 1983) adalah seorang aktivis, fotografer dan wartawati Indonesia. Ia berkarier sebagai pewarta foto di Lembaga Kantor Berita Nasional Antara (LKBN Antara).[1]

Riwayat[sunting | sunting sumber]

Kehidupan pribadi dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Regina lahir di Jakarta pada 23 September 1983 dari orang tua berdarah Minangkabau asal Pariaman. Ia merupakan alumni dari UPN Veteran Yogyakarta jurusan Public Relations, Komunikasi.

Aktivitas[sunting | sunting sumber]

Regina dikenal sebagai aktivis yang peduli dengan keberadaan orangutan yang terancam kepunahan karena habitatnya terganggu oleh maraknya eksploitasi hutan untuk kepentingan ekonomi. Ia melaksanakan proyek idealis dengan melakukan reportase pribadi di pedalaman Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur atas pembiayaan sendiri dengan menyisihkan pendapatan dan menjual barang-barang berharga miliknya.[2] Bersama dengan beberapa relawan lainnya ia bergabung dalam sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) yang beraktivitas melakukan penyelamatan, pelatihan, dan pelepasliaran kembali orangutan ke habitat aslinya.[3]

Melalui foto-foto hasil bidikannya di pedalaman Kalimantan, Regina juga aktif mempublikasikan keberadaan orangutan yang memprihatinkan dalam bentuk pameran foto di berbagai kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta.[4]

Rere juga seorang penulis. Ia telah meluncurkan beberapa buku, diantaranya Membidik Peristiwa Jadi Berita: Langkah Taktis Menciptakan Informasi Lewat Foto dan Orangutan: Rhyme & Blues yang bercerita seputar kehidupan orang utan di pedalaman Kalimantan[5]. Pada 2019 Rere menerbitkan buku Before Too Late: Sumatera Forest Expedition, hasil bidikannya pada satwa liar di seluruh pulau sumatera. Salah satu kisah yang diangkat dalam buku ini adalah gambar-gambar Erin, seekor anak gajah liar yang belalainya harus diamputasi setelah terkena jerat pemburu[6]. Buku terakhirnya Rere, 'Hope' (2024)merupakan foto-foto kisah yang ia dapat saat melakukan thesisnya di provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Judul Hope diambil dari nama seekor orangutan betina dengan 74 peluru senapan angin bersarang ditubuhnya saat dievakuasi. Kisahnya begitu pilu sehingga membuat sebagian orang pesimis tentang kelangsungan hidup satwa liar dan habitatnya di Indonesia.[7]

Bibliografi[sunting | sunting sumber]

Membidik Peristiwa Jadi Berita: Langkah Taktis Menciptakan Informasi Lewat Foto (2011)[8]


Buku Foto - Seri Konservasi

Orangutan: Rhyme & Blues (2012)[9]

Before Too Late: Sumatera Forest Expedition. (2019)

Hope (2024)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yemima Lintang Khastiti (19 Oktober 2012). "Hutan Kalimantan: Mencetak Uang, Mendepak Orangutan" Diarsipkan 2014-03-12 di Wayback Machine. Fimela.com. Diakses 12 Maret 2014.
  2. ^ Agung PW. (4 Februari 2013). "Jual Kamera untuk Selamatkan Orangutan" Diarsipkan 2014-03-13 di Wayback Machine. Suaramerdeka.com. Diakses 12 Maret 2014.
  3. ^ Oscar Motuloh (30 September 2012). "Dari Mata-Telinga Untuk Jiwa Rimba Kita" Antaranews.com. Diakses 12 Maret 2014.
  4. ^ Anton W./Faizal Rizki (27 Januari 2013). "Suarakan Perlindungan Orang Utan, Pameran Fotografi Digelar" Aktual.co. Diakses 12 Maret 2014.
  5. ^ "Buku Foto 'Before Too Late' dari Regina Safri, Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan dan Satwa". Tribunnews.com. 2024-06-06. Diakses tanggal 2024-06-06. 
  6. ^ WARASTRI, ANGGER PUTRANTO/VINA OKTAVIA/AUFRIDA WISMI (2018-03-21). "Erin, Anak Gajah dengan Belalai Terputus". kompas.id. Diakses tanggal 2024-06-06. 
  7. ^ Media, Kompas Cyber (2019-07-31). "Tembak Orangutan "Hope" dengan 74 Peluru, Pelaku Dihukum Azan 1 Bulan Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-06-06. 
  8. ^ "Membidik Peristiwa Jadi Berita: Langkah Taktis Mencipta…". Goodreads (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-06. 
  9. ^ "Orangu[t]an: Rhyme & Blues". Goodreads (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-06. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]