Ia yang tidak bekerja, maka ia tidak makan
Tampilan
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/90/%E2%80%9CWho_doesn%E2%80%99t_work_doesn%E2%80%99t_eat%E2%80%9D_%E2%80%93_Uzbek%2C_Tashkent%2C_1920_%28Mardjani%29.jpg/250px-%E2%80%9CWho_doesn%E2%80%99t_work_doesn%E2%80%99t_eat%E2%80%9D_%E2%80%93_Uzbek%2C_Tashkent%2C_1920_%28Mardjani%29.jpg)
Ia yang tidak bekerja, maka ia tidak makan adalah sebuah aforisme Perjanjian Baru yang dikutip oleh John Smith di Jamestown, Virginia, dan oleh Lenin pada masa Revolusi Rusia.
Perjanjian Baru[sunting | sunting sumber]
Aforisma tersebut muncul dalam Surat Kedua Rasul Paulus (dengan Silvanus dan Timotius) kepada para jemaat di Tesalonika, dimana Paulus berkata:
- εἴ τις οὐ θέλει ἐργάζεσθαι μηδὲ ἐσθιέτω
bahwa,
- Jika seseorang tidak berkehendak untuk bekerja, maka ia tidak makan.[1]
Uni Soviet[sunting | sunting sumber]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/78/Kto-ne-rabotaet.jpg/220px-Kto-ne-rabotaet.jpg)
Menurut Lenin, “Ia yang tidak bekerja maka ia tidak makan” adalah sebuah prinsip keperluan di bawah sosialisme, frasa prelimier dari evolusi menuju masyarakat komunis. Frasa tersebut muncul dalam karya 1917-nya, Negara dan Revolusi.