Efek perang Israel-Hamas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perang Israel-Hamas telah terjadi selama enam bulan semenjak Hamas melakukan penyerangan dengan meluncurkan ribuan roket terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang bertepatan dengan perayaan hari besar Yahudi. Menanggapi hal tersebut Israel melakukan operasi militer dengan skala besar yang mengakbatkan 33.000 jiwa melayang.[1]

Pada 14 November 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa terdapat 11.320 korban jiwa, dimana rasio kematian warga sipil dengan pasukan bersenjata memiliki perbandingan 10:1. [2], selain jatuhnya korban jiwa adanya perang ini juga menyebabkan kehancuran di sekitar wilayah Khan Younis.

Dampak yang dirasakan dalam negeri Israel yakni meningkatnya ketidaksukaan warga Israel terhadap perdana menteri yang menjabat saat itu, Benjamin Netanyahu, Karena dianggap gagal dalam memimpin.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Palestina: Bagaimana nasib Hamas setelah genap enam bulan perang melawan Israel di Gaza?". BBC News Indonesia. 2024-04-12. Diakses tanggal 2024-04-27. 
  2. ^ "Perang Israel-Gaza: Benarkah Israel telah membunuh 10.000 anggota Hamas?". BBC News Indonesia. 2024-03-01. Diakses tanggal 2024-04-27.