Lompat ke isi

Departementalisasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Departementalisasi adalah bagian dari prinsip kedua pengorganisasian (organazing) dalam empat prinsip ilmu manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)

Departementalisasi merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas menjadi sejumlah departemen. departementalisasi ini membantu sebuah organisasi dalam mengatur struktur organisasi.

Tujuan Departementalisasi :

  1. Untuk pembebanan biaya overhead pabrik dengan adil dan teliti.
  2. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik yang lebih baik.
  3. Untuk pembuatan keputusan oleh manajemen


Beberapa bentuk depatementalisasi yaitu Fungsi, produk dan jasa, wilayah, langganan, proses atau peralatan, waktu, pelayanan, alpa-numeral, serta proyek atau matriks.


Dua Jenis Departemetalisasi :

a. Departementalisasi Fungsional

Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan- kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Kelebihannya adalah pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.

Kekurangan departementalisasi fungsional yaitu struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

b. Departementalisasi Divisional

Dalam departementalisasi divisional pembagian divisi didasarkan atas produk,wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.Kelebihan depaertementalisasi ini diantaranya meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat, menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, dan merupakan tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.

kekurangan departementalisasi divisional adalah dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi serta muncul masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu. Departementalisasi dibagi menjadi :

Departementalisasi terbentuk di antaranya atas dasar :

1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan

Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan, biasanya berdasarkan jenis kelamin (bagian produk laki-laki ataupun perempuan) atau berdasarkan ukuran usia (produk untuk orang tua dan usia muda).

2. Departementalisasi berdasarkan produk

Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa. Misalkan perusahaan elektronik yang memproduksi berbagai produk elektronik seperti televisi, komputer, smartphone, kompor listrik dan lain sebagainya. Mengelompokan departemen bredasarkan produk yang dibuatnya.

3. Departementalisasi berdasarkan proses

Maksudnya pembagian departemen berdasarkan proses pengkerjaannya.Misalkan departemen pemotongan, departemen jahit, departemen perakitan pada industri sepatu.

4. Departementalisasi berdasarkan geografis.

Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi/ wilayah penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara.

5. Departementalisasi berdasarkan fungsi,

Maksudnya pembagian departeman berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

Febrian, lorent.2012. Definisi Organisasi Macam-Macam Organisasi

Http://lorentfebrian.wordpress.com/definisi-organisasi-macam-macam-organisasi/. Diakses tanggal 01 April 2014.

Buana, Rachma. 2013. Pengertian Pengorganisasian Organizing

http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengorganisasian-organizing.html. Diakses tanggal 01 April 2014.

Dwitama, Rynaldi.2012. Pengertian Struktur Organisasi

http://rynaldi-dwitama.blogspot.com/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html. Diaksestanggal 01 April 2014.

Fitriani, Tia, dkk.. 2012. Pengertian, Struktur Organisasi dan Departementalisasi

Fakultas IlmuKomputer Universitas Kuningan.

Handayani. 2013. Struktur Organisasi

http://novihandayani05.blogspot.com/2013/04/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014.

Herawati, Nur Rafida dan Rini Kurniasih.2012. Konsep Dasar Organisasi Definisi, Tujuan dan Proses.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan. Universitas Sebelas Maret : Surakarta

Manullang, M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press :Yogyakkarta.

Mulia .2010. Struktur Organisasi

http://www.promagmulia.com/artikel/detail/23/struktur-organisasi.html Diarsipkan 2013-05-07 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 01 April 2014.

Romadhoni. 2013.

Pengertian Ciri-Ciri Unsur dan Bentuk

http://rivqiromadhoni.blogspot.com/2013/10/pengertian-ciri-ciri-unsur-dan-bentuk.html. Diakses tanggal 01 April 2014.

Tania. 2013. Struktur Organisasi

http://tania1412.blogspot.com/2013/11/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014.

Tanjper, Andi. 2011. Definisi Pengorganisasian

http://anditanjper.wordpress.com/2011/11/24/definisi-pengorganisasian/. Diakses tanggal 01April 2014.