Lompat ke isi

Suku Enggano

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Enggano
Seorang pria Enggano memperagakan tarian perang.
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesia (Pulau Enggano)
Bahasa
Enggano, Indonesia
Agama
Kekristenan (Katolik Roma), Islam (Sunni), agama etnis (animisme, totemisme, pemujaan leluhur)
Kelompok etnik terkait
Mentawai, Nias

Enggano adalah sebuah kelompok etnis terasing di Indonesia yang mendiami Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu dekat barat daya lepas pantai pulau Sumatra. Populasi suku ini berjumlah sekitar 1.000 orang pada tahun 1999 dan terus menurun.[1]

Bahasa

Bahasa Enggano yang dipergunakan oleh suku ini merupakan suatu rumpun bahasa Sumatera Barat Laut awal dari rumpun bahasa Austronesia.[1]

Asal-usul dan struktur sosial

Para prajurit Enggano dalam pakaian perang tradisional dan tombak Ekajo dari Bengkulu.

Suku Enggano merupakan salah satu suku tertua di Sumatra. Secara etnis, mereka terkait erat dengan suku-suku asli di Jawa dan Sumatra, yang dari sana migrasi mengalir langsung ke Pulau Enggano.[2] Suku yang paling terkait secara antropologi dengan suku Enggano adalah suku Mentawai dan Nias, serta terkait jauh dengan suku Lampung (Abung dan Pepaduan).[3]

Organisasi sosial suku Enggano menyerupai model sosial suku Nias dan hingga sekarang masih mempertahankan ciri khas kekeluargaan patrilineal. Masyarakat pedesaannya adalah tipe "keluarga tetangga besar".

Orientasi politik modern

Perempuan Enggano berperan sebagai penari pembawa damai dalam tarian perang Enggano.

Saat ini, masyarakat Enggano, akibat isolasi budaya yang berkepanjangan, berada di ambang kepunahan. Mereka asing bagi bangsa tetangga, misalnya, tidak seperti orang Batak dalam beberapa dekade terakhir, munculnya dan tumbuhnya kesadaran diri etnis sudah lazim, terutama di kalangan masyarakat arus utama Indonesia.[4]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b В.А Тишков, ed. (1998). "Научное издательство "Большая российская энциклопедия". Народы и религии мира: энциклопедия. Большая Российская Энциклопедия. hlm. 653. 
  2. ^ Reimar Schefold, P. Nas & Gaudenz Domenig, ed. (2008). Indonesian Houses, Volume 2. Singapore University Press. hlm. 468. ISBN 90-671-8305-9. 
  3. ^ А.А. Губера, ed. (1966). Народы Юго-Восточной Азии: этнографические очерки. АН СССР, Ин-т этнографии им. Н.Н. Миклухо-Маклая. hlm. 531-534. 
  4. ^ Н. А. Симония & Людмила Федоровна Пахомова (1983). "Институт востоковедения (Академия наук СССР)". Индонезия, справочник. Изд-во "Наука," Глав. ред. восточной лит-ры. hlm. 17–31.