Kucing thai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Thai

Nama lain Siam klasik
Siam tradisional
Asal  Thailand
Julukan umum Kucing kepala apel
Standar ras
TICA standar
FIFe standar
WCF standar
FFE standar
Kucing domestik (Felis catus)

Kucing thai (Thai: วิเชียรมาศ, [wí.tɕʰīan.mâːt] simak, RTGS: wichianmat, artinya 'bulan berlian'; disebut juga siam klasik atau siam tradisional) adalah salah satu ras kucing domestik yang berasal dari Thailand. Kucing ini merupakan kucing berbadan sedang dengan bulu yang pendek.[1]


Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Kucing thai adalah kucing berbadan sedang dengan tubuh yang anggun dan ramping. Kucing ini hampir sama seperti siam tradisional. Yang unik dari kucing ini adalah kucing ini memiliki bentuk dahi yang panjang dan datar. Ciri-ciri ini digunakan untuk membedakan kucing thai dengan ras kucing lain. Kepala thai lebar dengan bagian sisinya bulat. Moncongnya berbentuk baji dan runcing dengan bagian ujungnya berbentuk seperti sekop, tidak runcing, dan tumpul. Telinganya besar dan tinggi. Tubuhnya panjang dan besar dengan kaki dan ekor yang proporsional dengan tubuhnya. Kucing ini memiliki mata berwarna biru.[1]

Kucing thai memiliki bulu yang pendek. Bulunya halus, lembut, licin, dan mengkilap. Karena bulunya yang pendek, thai tidak perlu penyisiran rambut terlalu sering. Kucing ini memiliki satu pola warna, yaitu titik warna dengan warna solid, tabi, tempurung kura-kura, dan torbie.[1]

Temperamen[sunting | sunting sumber]

Thai adalah kucing yang sangat cerdas, aktif, dan senang berkenalan dengan orang asing. Kucing ini adalah kucing yang sering mengeong untuk mengajak mengobrol dengan pemiliknya. Thai adalah kucing yang biasanya menyapa pemiliknya di pintu. Kucing ini merupakan kucing yang penuh kasih sayang dan perhatian. Thai adalah kucing yang senang mengikuti ke mana saja pemiliknya pergi. Selain itu, kucing ini juga membutuhkan banyak perhatian dari pemiliknya.[1]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Thai adalah kucing yang sehat, tetapi kucing ini rentan terhadap penyakit fisik yang tidak mempengaruhi umur, seperti mata juling dan ekor tertekuk.[1]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e (Inggris) Thai Cat Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.. mysmelly.com. Diakses 5 September 2014.