Kontraktor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kontraktor dari lembaga Associated General Contractors of America di AS

Kontraktor adalah penyedia jasa kontruksi. Bersinonim dengan kata Pemborong. “Kontraktor” berasal dari kata “kontrak” yang artinya surat perjanjian atau kesepakatan kontrak bisa juga berarti sewa, sehingga kontraktor bisa disamakan dengan orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek yang merupakan instansi /lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha, atau perorangan yang telah melakukan penunjukan secara resmi berikut aturan-aturan penunjukan dan target proyek ataupun order/pekerjaan yang dimaksud tertuang dalam kontrak yang disepakati antara pemilik proyek (owner) dengan kontraktor pelaksana.

Prakata Kontraktor[sunting | sunting sumber]

Bagi beberapa penggiat bisnis properti, mencari kontraktor yang jujur dan baik merupakan hal yang penting, saat ini jasa kontraktor sudah banyak tersedia di mana-mana, namun tidak semua bisa menjadikan pekerjaan menjadi efektif karena pemilik dari pada perusahaan tersebut bukan yang membidangi biasanya tenaga ahlinyalah yang membidangi dari pada sub-bidang tersebut.

Wilayah bidang usaha kontraktor sebenarnya sangat luas dan setiap kontraktor memiliki fokus usaha dan spesialisasi di bidangnya masing-masing, misalnya:

  1. Kontraktor bangunan penyedia jasa pelaksana kontruksi
  2. Kontraktor bidang jasa pengadaan tenaga kerja
  3. Kontraktor bidang pertahanan dan militer
  4. Dan lain-lain.

Memiliki Identitas yang jelas[sunting | sunting sumber]

Hal pertama yang harus diperhatikan saat memilih kontraktor ialah mereka yang memiliki identitas yang jelas. Karena sebuah perusahaan kontraktor profesional sudah pasti memiliki identitas yang jelas terpercaya.

Memiliki rekam jejak terpercaya[sunting | sunting sumber]

Selain identitas, sebuah perusahaan kontraktor dapat diketahui profesionalnya dari rekam jejak protofolio dari berdirinya perusahaan tersebut hingga sekarang, dan bukan dilihat dari jejak kontrak pekerjaan sebelumnya karena masa sekarang jejak kontrak pekerjaan sebelumnya bisa di jadikan untuk mengkerdilkan perusahaan menengah kebawah hingga kondisi perusahaan menderita kerugian besar yang mengakibatkan keuangan tidak sehat dan memaksa perusahaan kontraktor tersebut berhenti beroperasi. hal ini mengakibatkan perusahaan besar bertambah besar dan hebat sedangkan pengusaha kecil tak kan bisa menjadi besar, hal ini juga mempengaruhi ketidak berharganya gelar pendidikan profesi jenjang tingkat tertinggi yaitu S1, S2 dan S3 karena selalu dibawah aturan pimpinan perusahaan kontraktor yang memiliki infestor.

Memiliki perhitungan budget yang transparan[sunting | sunting sumber]

Cara ketiga untuk menemukan kontraktor yang baik ialah dengan melihat transparansi dari segi budget-nya.

Memprioritaskan keselamatan kerja[sunting | sunting sumber]

Perusahaan kontraktor harus memprioritaskan keselamatan kerja untuk pekerjanya, hal ini tidak boleh dianggap sebelah mata, pasalnya kontraktor yang profesional tentu saja akan memprioritaskan keselamatan kerja di lokasi proyek.

Referensi[sunting | sunting sumber]