Pengendalian kas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pengendalian kas atau cash control adalah Kegiatan atau proses untuk mengendalian uang tunai yang dimiliki perusahaan agar jangan terlalu kecil, sehingga membahayakan likuiditas atau terlalu besar sehingga menurunkan kemampulabaannya. pada dasarnya, tujuan pengendalian kas adalah mencapai kas yang optimal.[1]

Kas adalah uang tunai yang disimpan di perusahaan maupun di bank, yang dapat digunakan setiap waktu. Idealnya perusahaan tidak menyimpan uang tunai, karena uang tunai yang disimpan merupakan modal mati. Namun demikian, perusahaan selalu perlu menyimpan uang tunai karena beberapa alasan atau motif, yaitu motif transaksi, motif penjagaan, dan motif spekulasi. Disamping ketiga motif tersebut penyediaan uang tunai juga bermanfaat untuk memperoleh potongan tunai (cash discount), dan meningkatkan posisi kredit (credit standings).[1]

Persediaan kas di satu pihak dapat memenuhi ketiga motif tersebut, namun dilain pihak. pihak memerlukan biaya berupa bunga atas modal yang disimpan tersebut. Karena itu, harus diusahakan agar besarnya saldo kas adalah minimal atau optimal.[1]

Teori Kas Optimal untuk mencapai kas optimal tersebut ada dua teori yang terkenal, yaitu Teori Baumol dan Teori Miller-Orr. Teori baumol. William Baumol menerapkan teori pengendalian sediaan barang, yaitu perhitungan Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity).[1]


Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & manajemen:P-Z. Cipta Adi Pustaka. 1992. hlm. 88-91.