Kerajinan kertas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerajinan Kertas merupakan koleksi seni yang menggunakan media kertas dalam bentuk tiga dimensi. Bahan ini banyak digunakan oleh para seniman, dengan alasan bahan yang digunakan mudah dibentuk dan tidak keras, karena dapat diterapkan dengan beberapa teknik seperti dilipat, dipotong, dilem, dilapisi, dsb. Pembuatan kerajinan kertas juga merupakan hal penting, karena dapat diterapkan untuk media komunikasi secara visual yang didukung oleh teknologi, sebagaimana kertas dapat menimbulkan makna. Penggunaan media kertas juga tersedia, murah, mudah didapatkan, dan mudah dibentuk dibandingkan dengan media tiga dimensi lainnya, seperti keramik, kayu, dan logam. Kerajinan kertas akan lebih menarik lagi jika digunakan menggunakan cat, pewarna lainnya. Kerajinan kertas juga mempunyai nilai estetika. Kerajinan kertas sering digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak-anak seperti pembuatan origami agar mereka dapat mengekspresikan perasaan lewat media kertas. Kertas dapat membangun sebuah bentuk dengan bantuan material lainnya, seperti kawat, dan bambu atau dengan bantuan lem dan air. Sabana, Setiawan; Setiawan, Hawe (2011). Jagat Kertas. Jl. Rebana no.10 Bandung 40264: Garasi 10. ISBN 978-602-9920-0-1 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Menurut Dard Hunter, ahli sejarah kertas ternama, kemajuan umat manusia dapat dibagi ke dalam tiga tingkat perkembangan: berbicara, menggambar, dan mencetak.

waktu untuk para ahli sejarah bagi penemuan kertas dalam peradaban manusia adalah 105 S.M. Penemuan kertas secara resmi dilaporkan kepada Kaisar Cina oleh Kasim Ts'ai Lun.

Pada saat pembuatan kertas menyebar ke seluruh Kekaisaran Cina, termasuk Korea, rahasia pembuatannya berangsur-angsur menyebar pula ke Jepang, dan selanjutnya secara perlahan menyebar melintasi Asia Tengah dan Pesia melalui Jalur Sutera, sampai ke Samarkand pada sekitar 750 M. Setelah 400 tahun berikutnya, pabrik pembuatan kertas yang pertama di Eropa didirikan di Spanyol oleh bangsa Moor pada abad ke-12 M. Pada pertengahan abad ke-15 M, kertas dibuat di berbagai negara besar di Eropa Barat, bersamaan dengan tumbuhnya kebutuhan terhadap pengembangan mesin cetak. William Rittenhouse adalah orang Amerika pertama yang memproduksi kertas pada 1690 di Pennysylvania.

Selama beranad-abad, kertas semakin disempurnakan, dan di antarany dipilih oleh banyak seniman sebagai medium berkarya. Kertas digunakan sebagai media untuk pastel, pensil, cat air, crayon, dan tinta. Seniman harus benar-benar mempertimbangjan berbagai faktor yang berkenaan dengan penggunaan kertas sebelum mereka mulai berkarya seni, dan memilih kertas yang akan digunakan dengan hati-hati.

Fungsi[sunting | sunting sumber]

  1. Media Hiburan
  2. Media Komunikasi Visual
  3. Keperluan Komersial

Teknik Pembuatan[sunting | sunting sumber]

Teknik collage (kolase)[sunting | sunting sumber]

Kolase dapat dikatakan sebagai "komposisi artistik dari materi dan objek yang ditempelkan di atas permukaan, sering kali dengan menyatukan garis dan warna. Istilah "paper collage" diambil dari bahasa Prancis papier colle', yang secara harafiah berarti "kertas yang ditempelkan". Sebagai contoh kita bisa melihat karya seniman kontemporer Joanne Casey yang menggabungkan beragam jenis kertas dengan materi alam dan cat akrilik untuk menciptakan kolase dengan tekstur yang unik.

Macam-macam[sunting | sunting sumber]

  • Scrapbook
  • Cardmaking
  • Bunga kertas
  • Decoupage
  • Kertas Mache
  • Origami
  • Pemotongan Kertas
  • Quilling
  • Pembuatan kertas Book Binding
  • Layering Kertas
  • Mozaik Kertas

Keuntungan dan Kelemahan[sunting | sunting sumber]

Keuntungan[sunting | sunting sumber]

  • Media kertas mudah didapatkan
  • Mudah ditemukan
  • Ramah Lingkungan

Kelemahan[sunting | sunting sumber]

  • Tidak tahan air
  • Ketahanan media relatif singkat