Gong Nekara Selayar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gong Nekara Selayar adalah jenis peninggalan pra sejarah pada masa perunggu yang berlangsung sekitar tahun 500-100 SM. Nekara Selayar salah satu jenis Nekara yang paling besar di Asia Tenggara. Nekara tersebut berfungsi sebagai kantongan kerajaan. Selain itu juga dipakai untuk upacara keagamaan serta perlengkapan pada upacara pesta-pesta kenduri. Penemuan Nekara ini diduga berkaitan dengan munculnya Kabupaten Selayar sebagai jalur penting dalam mata rantai perdagangan di Asia Tenggara yang menghubungkan antara Tanah Melayu,Vietnam Utara,Cina Selatan dengan berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa,Bali dan Papua.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Gong Nekara Selayar ini terbuat dari perunggu yang bentuknya menyerupai dandang terbalik, dengan luas lingkaran permukaan sebesar 396 cm persegi, luas lingkaran pinggang 340 cm persegi, dan tinggi 95 cm persegi. Keunikan yang dimiliki gong yang dikenal sakral itu adalah adanya motif flora dan fauna terdiri dari gajah 16 ekor, burung 54 ekor, pohon sirih 11 buah, dan ikan 18 ekor. Sementara itu, di permukaan gong bagian atas terdapat 4 arca berbentuk kodok dengan panjang 20 cm dan di samping terdapat 4 daun telinga yang berfungsi sebagi pegangan. Pada bidang pukul terdapat hiasan geometris, demikian pula pada bagian tengah gong terdapat garis pola bintang berbentuk 16. Nekara secara vertikal terdiri atas susunan kaki berbentuk bundar, seperti silinder, badan, dan bahu berbentuk cembung.[1]

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Gong Nekara Selayar berlokasi di kecamatan Bontoharu Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk menuju ke lokasi ini dapat dicapai dengan naik kapal very dari Bulukumba ke pulau Selayar sekitar 4 jam.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wadrianto, Glori K. (ed.). "Kisah Gong Nekara Asal China di Selayar". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2020-02-16. 
  2. ^ Wisata Sejarah. Jakarta: Direktorat Jenderal Sejarah. 2007. hlm. 200.