Candi Bocok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Candi Bocok adalah candi yang terletak di Desa Pondok Agung, Kasembon, Malang, Jawa Timur. Candi Bocok saat ditemukan kondisinya sudah tidak utuh lagi. Candi yang merupakan peninggalan kerajaan Majapahit ini kondisi bangunan sudah banyak yang runtuh. Yang tersisa hanyalah bangunan yang berukuran 4,5m x 4m x 1,5m dari atas permukaan tanah, dimana candi ini berada di ketinggian 437 mdpl.

Struktur Bangunan[sunting | sunting sumber]

Dilihat dari sisi lain bangunan, di sisi utara candi saat ini hanya tersisa kaki bangunan. Menempel pada pipi tangga terdapat miniatur candi sebagai hiasannya. Tangga yang menuju bilik candi sudah tidak berdinding dan terdiri dari delapan anak tangga. Diatas lantai bilik candi terdapat fragmen arca yang tertinggal dari lutut hingga telapak kaki saja. Sebagian besar bahan yang digunakan dalam pembuatan candi ini adalah bata dan sebagian kecil batu andesit. Sisa bangunan sebelah selatan hanya berupa undakan batu andesit dan berada di tengah tengah gundukan tanah. Di antara reruntuhan batu batu candi, tumbuh pohon kenanga dan pohon puring.[1]

Latar Belakang[sunting | sunting sumber]

Candi Bocok memiliki titik koordinat 7° 50′ 19,000″ LS 112° 19′ 26,000″ BT. Candi Bocok ini berlatar belakang agama Hindu. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya arca Parwati dan arca Siwa di bilik candi. Kedua arca tersebut kini disimpan di rumah seorang tokoh masyarakat setempat dan merupakan juru kunci candi, bernama Muljianto. Alasannya karena jika hanya ditinggalkan diluar akan banyak mengundang pencurian, seperti pernah terjadi pada tahun 1973. Pelakunya dua orang dan berhasil ditangkap di Surabaya tak lama setelah pencurian terjadi.

Candi Bocok merupakan peninggalan Hayam Wuruk. Diperkirakan Arca Siwa yang ditemukan di Candi Bocok adalah arca Dewaraja yang mana dipuja selama hidup. Jika semasa hidup memuja Siwa, maka Ista Dewatanya diarcakan sebagai Siwa. Dan biasanya diarcakan bersama dengan Saktinya (istri), yaitu Parwati. Dewaraja sendiri merupakan konsep pemujaan yang menganggap Raja memiliki sifat dewa.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 978-602-17669-3-4. OCLC 886882212. 
  2. ^ "Candi Bacok Malang". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2017-11-03. Diakses tanggal 2020-01-18. [pranala nonaktif permanen]