Bangu Ijo te Bangu Malei

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bangu Ijo te Bangu Malei adalah cerita dari Sulawesi Tenggara tentang dua orang gadis yang bersahabat. Bangu Ijo dan Bangu Malei (merah). Keduanya merupakan sahabat karib, mereka sangat bersahabat. Keduanya sama - sama hanya memiliki satu orang tua. Bangu Ijo memiliki seorang ibu, ayahnya telah tiada. Dan Bangu Malei memiliki seorang ayah, ibunya telah tiada.

Bangu Ijo merasa kasihan dengan keadaan ibunya, ia ingin mencarikan seorang suami untuknya. Maka mulailah ia mencari seorang lelaki yang cocok utuk ibunya. Ketika bertemu dengan Bangu Malei, ia menyampaikan keinginannya tersebut. Dan ternyata, Bangu Malei juga memiliki keinginan yang sama, ia ingin mencari seorang istri untuk ayahnya.

Maka, mereka berdua sepakat untuk menjodohkan orang tua mereka. Perjodohan pun terjadi, mereka mengawali kehidupan baru. Bangu Ijo dan Bangu Malei tinggal satu rumah. Namun, kehidupan mereka kurang kompak.

Bangu Malei sangat pemalas, tidak mau melakukan perkerjaan apapun. Sementara Bangu Ijo mendapatkan banyak perkerjaan. Ibu dan ayah tiri nya pun sering menyakitinya. Hingga akhirnya Bangu Ijo melarikan diri dari rumah karena tidak tahan dengan keadaan tersebut.

Bangu ijo, hidup bahagia didalam istana ikan yang dipeliharanya. Ia mendapatkan kebahagiaan, semua penghuni istana sangat menyayangi dan menghormatinya.

Ibu, ayah tiri dan Bangu Malei mendengar kabar tersebut. Maka mereka pergi ke istana ikan untuk bertemu Bangu IJo. Akan tetapi, belum mereka bertemu, istana ikan terbang kelangit. Dan akirnya merekapun menyesal.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Bangu Ijo te Bangu Malei". Warisan Budaya Tak Benda. Kementerian Pendidikan Kebudayaan. 2010. Diakses tanggal 16 Maret 2019.