Zaenal Arief

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zaenal Arief
Informasi pribadi
Nama lengkap Zaenal Arief
Tanggal lahir 3 Januari 1981 (umur 43)
Tempat lahir Garut, Indonesia
Tinggi 1,77 m (5 ft 9+12 in)
Posisi bermain Striker
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1997–1998 Persigar Garut 12 (9)
1998–2000 Persib Bandung 34 (15)
2000–2006 Persita Tangerang 99 (44)
2006–2009 Persib Bandung 52 (18)
2009–2010 Persisam Putra 29 (3)
2010–2011 Persikabo Bogor 18 (10)
2011–2013 PSPS Pekanbaru 29 (9)
2013–2015 Persepam 42 (12)
Total 218 (96)
Tim nasional
2000 Indonesia U-19
2001–2003 Indonesia U-23
2002–2007 Indonesia 23 (12)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Zaenal Arief atau Abo (lahir 3 Januari 1981) adalah seorang mantan pemain sepak bola Indonesia dan berposisi sebagai penyerang. Pada Piala Asia 2007 yang lalu, ia menjadi cadangan striker untuk Tim nasional sepak bola Indonesia. Zaenal Arief adalah kakak dari Yandi Sofyan. Saat ini Zaenal Arief aktif sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung dan didaulat sebagai duta pajak Kota Bandung.

Karier[sunting | sunting sumber]

Persigar Garut[sunting | sunting sumber]

Zaenal memulai karier sebagai sepak bola bersama klub kota kelahirannya, Persigar. Ia memulai debut di tim utama ketika ia masih berusia 16 tahun. Zaenal bertahan di Persigar selama satu musim.

Persib Bandung[sunting | sunting sumber]

Pada musim 1998, Zaenal pindah ke klub Kota Bandung, Persib Bandung, setelah bergabung sebelumnya di klub internal Persib, UNI. Selama disini, ia jarang mendapat jatah bermain karena kalah bersaing dengan pemain-pemain senior Persib yang lain. Ia pun hanya bertahan selama dua musim hingga musim 1999.

Persita Tangerang[sunting | sunting sumber]

Pada musim 2000, Ia dikontrak oleh Persita Tangerang. Di klub ini lah ia mulai mendapat jatah bermain, Ia memulai debut sebagai pemain utama di usianya yang menginjak 20 tahun. Pada tahun 2006, ketika berusia 25 tahun, Ia mendapat panggilan untuk bermain dengan Timnas Indonesia. Zaenal, yang kini sudah berlabel pemain Timnas, mulai diminati oleh banyak klub. Ia bertahan di Persita hingga pertengahan musim 2006.

Kembali ke Persib Bandung[sunting | sunting sumber]

Dengan statusnya sebagai pemain Timnas, Persib berminat untuk menarik nya kembali. Pada pertengahan musim 2006, Zaenal pindah ke Persib. Di musim pertamanya bersama Persib, Ia berhasil menyelamatkan klub kota Bandung ini dari ancaman degradasi setelah lolos di babak play-off. Di musim 2006, Ia menjadi bagian dari tim utama secara rutin.

Di musim berikutnya, musim 2007 ia mulai harus bekerja keras kembali untuk mendapat jatah tempat utama setelah Persib Bandung mengontrak Christian Bekamenga yang secara langsung mendapat garansi di tim utama. Posisi striker kedua di isi oleh Zaenal dan Redouanne Barkaoui secara bergantian. Karena mendapat sanksi dari PSSI setelah melakukan tindakan indisipliner, Ia tidak bisa bermain di paruh kedua musim 2007.

Musim 2008/2009 kembali menjadi musim yang sulit untuk Zaenal. Setelah menjadi starter di dua pertandingan awal Liga Super Indonesia dan mencetak gol di kedua pertandingan, ia kerap berada di bangku cadangan dengan kehadiran Hilton Moreira, Rafael Alves Bastos, dan pemain muda Airlangga Sucipto yang mulai menunjukan kemampuannya. Ia pun sering dibekap cedera. Pada pertengahan musim, ia sempat dikabarkan akan pindah ke Pelita Jaya, tetapi ia tetap bertahan di Persib.

Persisam Samarinda[sunting | sunting sumber]

Pada awal musim 2009/2010, Ia memutuskan untuk pindah ke Persisam Samarinda. Klub juara Divisi Utama Liga Indonesia Musim 2008/09 yang promosi ke Superliga Indonesia. Ia memilih nomor punggung 9 dan menjadi ujung tombak utama tim ini. Sayang penampilannya di awal musim kurang baik dan sempat dibekap cedera parah. Penampilannya kembali ke level atas saat mencetak gol pertamanya bersama Persisam pada pertandingan pekan ke-14 yang mengantarkan Persisam memenangi pertandingan atas Persib Bandung (Klubnya sebelum ke Persisam) di Stadion Segiri Samarinda.

Prestasi[sunting | sunting sumber]

Internasional[sunting | sunting sumber]

Indonesia

Karier internasional[sunting | sunting sumber]

Zaenal Arif memulai karier internasional nya ketika ia berusia 25 tahun. Pada tahun 2007, ia termasuk dalam skuat Indonesia di Piala Asia 2007. Namun ia tidak diturunkan sama sekali. Ketika Indonesia sedang mempersiapkan diri melawan Korea Selatan, ia melakukan tindakan indisipliner dengan meninggalkan tempat latihan dan pergi melewati batas waktu yang ditentukan. Ia pun segera dicoret dari Tim Nasional dan mendapat hukuman skorsing dari pertandingan-pertandingan Liga Indonesia selama satu musim. Ia pun akhirnya mendapat grasi dari Ketua Umum PSSI dan bisa bermain kembali. Dan pada tahun 2014, Abo memutuskan untuk pensiun sebagai pemain sepak bola dan menjadi PNS di Dispenda Kota Bandung.

Statistik karier[sunting | sunting sumber]

Gol internasional[sunting | sunting sumber]

Per pertandingan yang dimainkan pada 17 Januari 2007.
Daftar gol internasional Zaenal Arief untuk tim nasional Indonesia
No. Tanggal Lokasi Lawan Skor Hasil Kompetisi
1. 17 Desember 2002 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia  Kamboja 1–1 4–2 Kejuaraan AFF 2002
2. 21 Desember 2002  Vietnam 2–2 2–2
3. 23 Desember 2002  Filipina 2–0 13–1
4. 6–0
5. 7–0
6. 9–0
7. 6 Oktober 2003 Stadion Pangeran Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi  Bhutan 2–0 2–0 Kualifikasi Piala Asia AFC 2004
8. 8 Oktober 2003  Yaman 2–0 3–0
9. 13 Oktober 2003  Bhutan 2–0 2–0
10. 15 Oktober 2003  Yaman 2–1 2–2
11. 29 Agustus 2006 Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia  Myanmar 1–2 1–2 Turnamen Merdeka 2006
12. 17 Januari 2007 Stadion Nasional Singapura, Kallang, Singapura  Singapura 2–2 2–2 Kejuaraan AFF 2007

Pranala luar[sunting | sunting sumber]